Hasil Pemeriksaan Lubang Misterius di Kalibawang, Kedalaman Capai 50 Meter

Hasil Pemeriksaan Lubang Misterius di Kalibawang, Kedalaman Capai 50 Meter

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 08 Agu 2023 13:57 WIB
Tim Geologi UGM saat meneliti lubang misterius di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, beberapa waktu lalu.
Tim Geologi UGM saat meneliti lubang misterius di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, beberapa waktu lalu. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Hasil analisis terhadap lubang misterius atau sinkhole yang muncul tiba-tiba di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, telah keluar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Geofisika, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Undip Semarang, diperkirakan kedalaman mencapai lebih dari 50 meter.

"Hasilnya sudah keluar, kemarin siang. Jadi saya dikabari dari pihak Undip kalau data terkait kedalaman itu sudah keluar. Kemudian berdasarkan data itu disimpulkan kalau kedalaman lubang lebih dari 50 meter," ungkap Dukuh Popohan, Restu Bayu Permadi saat dihubungi via sambungan telepon, Selasa (8/8/2023).

Bayu lantas mengirimkan salinan file hasil analisis lubang misterius tersebut kepada detikJogja. Merujuk data file ini, diketahui proses penelitian menggunakan metode Mikrotremor. Metode ini digunakan untuk menentukan karakteristik dinamika lapisan tanah berdasarkan frekuensi dominan dan faktor amplifikasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan utama. Pertama model fenomena lubang amblesan tanah di Popohan, berdasarkan respons spektra berupa lubang vertikal yang berkorelasi dengan adanya perubahan lapisan batuan di sekitar bidang diskontinu (bidang yang memisahkan massa batuan menjadi bagian yang terpisah) di daerah tersebut.

Kedua berdasarkan korelasi model kecepatan gelombang geser dan tingkat deformasi yang terjadi, kedalaman lubang terindikasi mempunyai kedalaman lebih dari 50 meter.

ADVERTISEMENT

Terakhir, berdasarkan nilai ground shear strain (kemampuan suatu lapisan tanah untuk meregang dan menggeser apabila terjadi getaran), ditemukan bahwa area lubang amblesan tanah dan sekitarnya mempunyai fenomena crack (retakan) dan settlement (penurunan) dengan sifat dinamis elasto-plastisitas (mudah berubah).

Bayu mengatakan hasil analisis ini telah disampaikan kepada pemangku kebijakan setempat. Saat ini pihaknya masih menunggu arahan terkait langkah tindak lanjut terhadap lubang misterius tersebut.

"Kemarin kan langsung saya share hasil penelitian ini ke grup pedukuhan maupun kalurahan, responnya jelas kami kaget semua. Terus setelah itu kemarin saya langsung menghubungi pemdes dan BPBD Kulon Progo. Jadi nanti kita nunggu langkah selanjutnya dari BPBD apakah nanti mau ada arahan seperti apa terus kita juga masih menunggu satu hasil lagi dari UGM yang sampai sekarang belum keluar," jelasnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi membenarkan bahwa hasil analisis terhadap lubang misterius di Popohan oleh tim peneliti Undip Semarang telah keluar. BPBD juga masih menunggu hasil penelitian dari UGM untuk kemudian akan dilakukan upaya tindak lanjutnya.

"Kami masih menunggu hasil penelitian dari Pusat Studi Bencana Alam UGM, kemudian kami laporkan ke pimpinan untuk dikoordinasikan dan upaya tindak lanjut," ujar Joko.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, fenomena sinkhole atau kemunculan lubang tanah secara tiba-tiba terjadi di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo.

Lubang yang muncul sejak akhir 2022 ini terletak di pekarangan rumah milik Karyo Dimejo (70). Ukuran lubang sekitar 4,5x2 meter atau setara dimensi mobil sedan. Sedangkan kedalamannya setelah dikeruk sementara menggunakan tanah mencapai lebih dari 5 meter.

Temuan ini menarik perhatian dari peneliti UGM dan Undip Semarang. Mereka melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab fenomena itu bisa terjadi dan mengidentifikasi ke dalam lubang. Hasilnya akan dijadikan dasar dalam melakukan upaya penanganan oleh pemerintah setempat.

Halaman 2 dari 2
(rih/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads