Tasua adalah waktu yang disunahkan bagi muslim untuk berpuasa pada hari ke-9 Muharam atau bulan pertama tahun Hijriah. Simak sejarah adanya puasa Tasua berikut ini.
Tahun ini, 9 Muharram jatuh pada Kamis, 27 Juli 2023 besok, hal tersebut berdasarkan penetapan 1 Muharram 1445 H atau Tahun Baru Islam 2023 yang jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023 lalu.
Artinya, umat Islam bisa menunaikan puasa Tasua mulai besok. Sebelum menunaikan puasa sunnah tersebut, berikut ini sejarah puasa Tasua dikutip detikJogja dari laman resmi Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa Asyura Disusul Perintah Wajib Puasa Ramadhan
Dalam artikelnya yang berjudul 'Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura' di muhammadiyah.or.id, Ilham Ibrahim menjelaskan bulan Muharram memiliki dua momen yang dihormati dan diperingati oleh umat Islam. Dua momen itu ialah peringatan tahun baru Hijriah pada 1 Muharram dan Hari Asyura setiap 10 Muharram. Pada Hari Asyura, umat Islam biasanya juga menunaikan puasa.
Mengenai asal-usul puasa Asyura, Ilham menuliskan ada asumsi yang menyebutkan puasa ini merupakan adaptasi dari ibadah umat Yahudi. Namun, merujuk dari hadits lain, kesimpulan mengenai awal mula puasa Asyura berbeda dari asumsi tersebut.
Dalam hadits yang diriwayatkan 'Aisyah RA diketahui bahwa orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah juga berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW ketika masih di Mekah, sebelum hijrah ke Madinah, memerintahkan umat Muslim untuk melanjutkan tradisi puasa ini hingga kemudian turunnya perintah wajib puasa Ramadhan. Berikut haditsnya:
ΨΉΩ ΨΉΨ§Ψ¦Ψ΄Ψ© Ψ Ψ±ΨΆΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΨ§ Ψ Ψ£Ω ΩΨ±ΩΨ΄Ψ§ ΩΨ§ΩΨͺ ΨͺΨ΅ΩΩ ΩΩΩ ΨΉΨ§Ψ΄ΩΨ±Ψ§Ψ‘ ΩΩ Ψ§ΩΨ¬Ψ§ΩΩΩΨ© Ψ«Ω Ψ£Ω Ψ± Ψ±Ψ³ΩΩ Ψ§ΩΩΩ Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ Ψ¨Ψ΅ΩΨ§Ω Ω ΨΨͺΩ ΩΨ±ΨΆ Ψ±Ω ΨΆΨ§Ω ΩΩΨ§Ω Ψ±Ψ³ΩΩ Ψ§ΩΩΩ Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ : Ω Ω Ψ΄Ψ§Ψ‘ ΩΩΩΨ΅Ω Ω Ψ ΩΩ Ω Ψ΄Ψ§Ψ‘ Ψ£ΩΨ·Ψ±
Dari 'Aisyah RA, sesungguhnya orang-orang Quraisy dulu pada masa jahiliyah berpuasa pada hari Asyura. Rasulullah Saw pun memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu hingga turunnya perintah wajib puasa Ramadan. Rasulullah (setelah wajibnya puasa Ramadhan) berkata barang siapa menghendaki maka ia boleh berpuasa Asyura sedangkan yang tidak mau puasa maka tidak mengapa (HR. Bukhari dan Muslim).
Kaum Yahudi di Madinah Juga Puasa Asyura
Menurut Imam al-Qurtubi yang dikutip oleh Imam Ibnu Hajar, tradisi puasa Asyura yang dilakukan orang-orang Quraisy adalah warisan dari ajaran Nabi Ibrahim yang masih dipraktikkan, seperti ibadah haji.
Ketika Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa pada hari Asyura, hal ini dilakukan dengan izin dan petunjuk dari Allah SWT, bukan karena mengikuti tradisi agama lain. Ketika Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah, beliau mengetahui orang-orang Yahudi di sana juga melaksanakan puasa pada hari Asyura.
Nabi Muhammad pun menanyakan mengenai hal ini. Beliau ingin memastikan alasan di balik pelaksanaan puasa Asyura oleh orang-orang Yahudi Madinah. Orang-orang Yahudi di Madinah memberikan alasan lain yang melibatkan peristiwa diselamatkannya Nabi Musa dari bala tentara Firaun pada hari Asyura. Peristiwa ini merupakan momen yang penting dalam agama Yahudi.
Namun, Nabi Muhammad merasa lebih berhak melaksanakan puasa Asyura karena beliau adalah Nabi terakhir dan menjadi penutup risalah para Nabi dan Rasul. Beliau memahami bahwa puasa Asyura merupakan bagian dari warisan agama yang berasal dari Nabi Ibrahim dan momen bersejarah lainnya.
Puasa Tasua sebagai Pembeda Tradisi Kaum Yahudi
Selain puasa Asyura pada 10 Muharram, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan puasa Tasua pada 9 Muharram. Hadits tentang anjuran puasa Tasua tercatat dalam riwayat Ibnu Abbas:
ΨΉΩΨ¨ΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩ ΨΉΩΨ¨ΩΩΨ§Ψ³Ω Ψ±ΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩΨ§ : ΨΩΩΩΩ Ψ΅ΩΨ§Ω Ω Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ£ΩΩ ΩΨ±Ω Ψ¨ΩΨ΅ΩΩΩΨ§Ω ΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨΉΩΨΈΩΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΨ―Ω ΩΩΨ§ΩΩΩΩΨ΅ΩΨ§Ψ±ΩΩ ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ₯ΩΨ°ΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ§Ω Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΨ¨ΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩ Ψ΄ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩ ΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΨͺΩΩΨ§Ψ³ΩΨΉΩ ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ£ΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ§Ω Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΨ¨ΩΩΩ ΨΩΨͺΩΩΩ ΨͺΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω
Abdullah bin Abbas Ra berkata saat Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan juga memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa. Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Maka Rasulullah Saw bersabda: "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah Saw wafat (HR. Muslim).
Berdasarkan hadits di atas, puasa Tasua pada 9 Muharram merupakan anjuran tambahan sebagai pembedaan dari tradisi kaum Yahudi. Saat orang-orang Yahudi mengagungkan puasa Asyura, Nabi Muhammad mengarahkan umat Muslim untuk berpuasa sehari sebelumnya, yaitu pada 9 Muharram.
Karena Nabi Muhammad wafat sebelum tahun depan tiba, pelaksanaan puasa Tasua tidak sempat direalisasikan. Meski demikian, sunnah Nabi memberikan pengajaran penting tentang kesempurnaan ibadah dan pentingnya mengenang sejarah serta menghormati ajaran agama.
Puasa Asyura maupun Tasua memiliki makna mendalam. Puasa Asyura mengajarkan tentang perjuangan melawan kezaliman dan kemenangan atas kejahatan dengan pertolongan Allah.
Adapun puasa Tasua menegaskan pentingnya membedakan ibadah Islam dari praktik keagamaan lainnya dan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk berpuasa pada dua hari berturut-turut dalam merenungkan peristiwa bersejarah.
Puasa Tasua Menurut MUI
Dalam artikel 'Puasa Tasua dan Asyura, Niat dan Keutamaannya' di laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), anggota Komisi Fatwa MUI, KH Nurul Irfan menjelaskan dianjurkan sebelum melakukan puasa Asyura untuk melakukan puasa Tasua terlebih dahulu.
Sebab, umat Yahudi juga sering berpuasa pada 10 Muharram, sehingga untuk membedakan dengan mereka maka umat Muslim dianjurkan untuk puasa Tasua pada 9 Muharram. Dikutip dari mui.or,id, dalil keutamaan puasa Tasua dan Asyura antara lain:
ΨΉΩΩΩ ββΨ£ΩΨ¨ΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΩΨ±ΩΨ©Ω ββΨ±ΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩ ββΩΩΨ§ΩΩ : βΩΩΨ§ΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ββΨ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω β: " βΨ£ΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨΩΨ±ΩΩΩ Ω Ψ ΩΩΨ£ΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§Ψ©Ω Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ±ΩΩΨΆΩΨ©Ω Ψ΅ΩΩΩΨ§Ψ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR Muslim)
Demikian informasi lengkap sejarah puasa Tasua 9 Muharram yang menjadi pembeda tradisi kaum Yahudi di Bulan Muharram.
(dil/sip)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa