Candi menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Salah satu candi yang populer di kalangan wisatawan adalah Candi Prambanan.
Namun, tak hanya Candi Prambanan saja yang populer, masih banyak candi lain yang menyimpan keindahan dan sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Candi Kalasan yang terletak di Kalibening, Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penasaran dengan sejarah dan daya tarik Candi Kalasan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Candi Kalasan
Dikutip dari laman Visiting Jogja, Candi Kalasan diklaim sebagai candi Buddha tertua di Jogja yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi. Candi ini dibangun untuk menghormati Bodhisatya Wanita atau Dewi Tara dan para pendeta Buddha.
Sementara itu, dalam laman Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, keterangan tentang pembangunan Candi Kalasan tercantum dalam Prasasti Kalasan yang ditulis pada tahun Saka 700 (778 M). Dalam prasasti tersebut, tertulis bahwa para penasihat keagamaan Wangsa Syailendra menyarankan Maharaja Tejapurnama Panangkaran agar membangun bangunan suci untuk pemujaan Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta Buddha. Tejapurnama Panangkaran yang dimaksud adalah Rakai Panangkaran, putra Raja Sanjaya dari Kerajaan Mataram Hindu.
Hingga kini, Candi Kalasan pun masih digunakan sebagai tempat ibadah bagi penganut Buddha, terutama aliran Buddha Tantrayana dan pemuja Dewi Tara.
Daya Tarik Candi Kalasan
Masih mengutip sumber yang sama, Candi Kalasan diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 20 meter di atas permukaan tanah dengan tinggi keseluruhan bangunan mencapai 34 meter. Alas candi ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45x45 meter yang membentuk selasar di sekeliling candi, sedangkan bangunan candi berbentuk persegi panjang dengan ukuran 34x45 meter.
Terdapat 3 bagian dalam Candi Kalasan, yaitu bagian mahkota candi, tubuh candi, dan kaki candi. Bangunan candi ini memiliki ruang utama berbentuk bujur sangkar serta bilik-bilik yang menjorok keluar di tengah keempat sisinya. Terdapat 4 pintu di keempat sisi candi, tetapi hanya pintu di sisi timur yang menjadi akses ke ruang utama di tengah candi.
Ruang utama Candi Kalasan memiliki susunan batu bertingkat yang dahulu menjadi tempat peletakan patung Dewi Tara. Patung tersebut diperkirakan terbuat dari perunggu dengan tinggi sekitar 6 meter. Di belakang sususan batu tersebut juga terdapat semacam altar pemujaan.
Daya tarik candi ini juga terletak pada beragam pahatan dan arcanya. Sepanjang dinding candi dihiasi cekungan berisi arca. Di atas pintu dan cekungan ini juga terdapat pahatan bermotif Kala. Selain itu, terdapat pula 52 stupa dengan tinggi rata-rata 4,6 meter.
Keunikan lain dari Candi Kalasan terletak pada bahan perekat reliefnya yang menggunakan semen kuno. Semen kuno tersebut berasal dari bahan alami yang disebut dengan Vajralepa. Bahan ini tidak hanya berfungsi untuk merekatkan relief, tetapi juga untuk melindungi candi dari lumut atau jamur.
Lokasi dan Harga Tiket Masuk Candi Kalasan
Candi Kalasan terletak di Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, tidak jauh dari Jalan Raya Solo-Jogja. Candi ini hanya berjarak sekitar 3 km dari Candi Prambanan dan sekitar 5 km dari Candi Ratu Boko.
Untuk memasuki kawasan candi, wisatawan dapat membeli tiket seharga Rp5.000,00 per orang dengan biaya parkir sebesar Rp5.000,00 untuk motor dan Rp10.000,00 untuk mobil. Lokasi yang dekat dengan candi lain dan harga tiket yang terjangkau menjadikan Candi Kalasan sebagai destinasi yang cocok untuk dikunjungi saat berlibur ke Jogja.
Artikel ini ditulis oleh Arum Sekar Pertiwi peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom.
(par/aku)












































Komentar Terbanyak
Underpass Kentungan Banjir, Ternyata Ini Biangnya
Anak Waka DPRD Sulsel Punya 41 Dapur MBG, Kepala BGN Apresiasi
Roy Suryo Cs Kena Wajib Lapor-Dicekal ke LN Buntut Tuduh Ijazah Jokowi Palsu