Sejarah Candi Prambanan dan Kisah Roro Jonggrang yang Melegenda

Sejarah Candi Prambanan dan Kisah Roro Jonggrang yang Melegenda

Zhafran Naufal Hilmy - detikJogja
Selasa, 25 Nov 2025 14:48 WIB
Candi Prambanan
Candi Prambanan. Foto: pvdberg/Pixabay
Jogja -

Candi Prambanan adalah satu dari sekian banyak bukti peninggalan Agama Hindu di Indonesia. Bahkan, pada tahun 1991, UNESCO menetapkan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia. Selain itu, candi yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman ini, juga merupakan candi Hindu terbesar di Asia Tenggara.

Dikutip dari laman resmi UNECO, sejarah panjang di balik adanya Candi Prambanan menjadi alasan utama mengapa candi ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia. Candi Prambanan dinilai sebagai representasi kejayaan peradaban Jawa Kuno.

Tak hanya soal kemegahan arsitekturnya, di balik indahnya Candi Prambanan juga ada cerita atau legenda yang berkembang di masyarakat, yaitu kisah sosok Roro Jonggrang. Untuk itu, simak penjelasan lengkap mengenai sejarah Candi Prambanan dan legenda Roro Jonggrang dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal-usul Nama Candi Prambanan dan Cerita Pembangunannya

Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9, tepatnya 850 M oleh Kerajaan Mataram Kuno. Mengutip Soekmono, dalam bukunya Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, pembangunan Candi Prambanan dimulai ketika era kepemimpinan Sri Maharaja Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya.

ADVERTISEMENT

Pembangunan Candi Prambanan adalah cara untuk menunjukkan kekuasaan Keluarga Sanjaya/Wangsa Sanjaya atas Wangsa Sailendra. Sekaligus sebagai bentuk tandingan dari Candi Borobudur yang bercorak Budha. Pada periode tersebut, ada dua agama yang paling terkenal di Jawa, yakni Hindu dan Budha. Wangsa Sanjaya mewakili Hindu dan Wangsa Sailendra memiliki kepercayaan Budha.

Pembangunan Candi Prambanan dimulai ketika era Sri Maharaja Rakai Pikatan, tapi kemudian diteruskan pada era kepemimpinan berikutnya, yakni Raja Lokapala dan Sri Maharaja Dyah Balitung. Kedua pemimpin tersebut, meluaskan dan menyempurnakan pembangunan Candi Prambanan. Maka dibangunlah ratusan candi tambahan di kanan kiri candi utama.

Ketika masa penyempurnaan pembangunan, Candi Prambanan ini bernama Siwagrha, bukan Prambanan. Nama Siwagrha berasal dari Prasasti Siwagrha yang berasal dari tahun 856 M, yang berarti Rumah Siwa. Namun, dalam perkembangannya di hari ini, kemudian dikenal sebagai Candi Prambanan.

Roy Jordaan, dalam bukunya berjudul Memuji Prambanan, berujar nama Prambanan diambil dari kata ramban. Ia berpendapat pada era Kerajaan Mataram Kuno, di sekitar wilayah Candi Prambanan adalah hutan, dan masyarakat memanfaatkannya sebagai sumber kehidupan. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Prambanan berasal dari kata Brahman. Brahman adalah istilah dari teologi Hindu yang bermakna Brahmana Agung atau tuhan tertinggi.

Kisah Roro Jonggrang yang Melegenda

Ketika membicarakan Candi Prambanan, pasti langsung terbesit kisah Roro Jonggrang. Kisah Roro Jonggrang dan Candi Prambanan adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Lantas, bagaimana kisah Roro Jonggrang dan hubungannya dengan Candi Prambanan?

Mengutip Misteri Roro Jonggrang karya Martono, Universitas Tanjungpura, Roro Jonggrang adalah seorang anak raja yang sedang berkuasa. Kemudian, ada seorang raksasa bernama Bandung Bondowoso yang akan mempersuntingnya. Namun, ada sebuah syarat yang diberikan untuk Bandung Bondowoso, yakni membangun seribu candi dalam satu malam.

Bandung Bondowoso menyetujui syarat yang diberikan Roro Jonggrang. Dengan bantuan jin, ia membangun seribu candi dalam satu malam. Namun, ketika sudah hampir mencapai seribu candi, Roro Jonggrang menggagalkan upaya Bandung Bondowoso dengan mengajak banyak perempuan untuk memukul lesung, dan berkokoklah ayam, yang menandakan waktu sudah pagi.

Bandung Bondowoso mengetahui itu adalah perbuatan Roro Jonggrang, lantas, dengan amarah yang memuncak, ia segera mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca untuk melengkapi kekurangan satu arca. Roro Jonggrang melengkapi seribu arca yang dibangun Bandung Bondowoso.

Kisah tersebut berangkat dari cerita masyarakat sekitar Candi Prambanan yang menemukan kembali kompleks candi, yang sebelumnya runtuh akibat gempa bumi besar pada abad ke-16. Masyarakat membuat cerita Roro Jonggrang karena mereka tidak tahu cerita dibalik adanya Candi Prambanan.

Penelitian untuk mencari asal-usul Candi Prambanan baru dimulai oleh Colin Mackenzie pada tahun 1773, setelah ia dan Thomas Stamford Raffles menginjakkan kakinya di Jawa. Seperti yang ditulis David M. Blake, dalam Colin Mackenzie:Collector Extraordinary, Colin Mackenzie adalah seorang surveyor general bawahan Thomas Stamford Raffles, dan dia adalah pengagum Budaya Timur.

Artikel ini ditulis oleh Zhafran Naufal Hilmy peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads