Kehadiran Kampung Alien di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyimpan berbagai kisah menarik. Salah satunya soal lahirnya garis imajiner baru di Jogja yang diberi nama Vortex Line Yogyakarta. Apa itu?
Pendiri Indonesia Space Science Society (ISSS) sekaligus penggagas Kampung Alien, Venzha Christ, mengatakan Vortex Line Yogyakarta merupakan sebutan untuk garis imajiner yang menghubungkan antara Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo, Monumen UFO di Berbah Sleman, dan Kampung UFO di Gedongkiwo, Mantrijeron, Kota Jogja. Hal ini muncul dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya bersama dengan sejumlah lembaga dan komunitas pegiat antariksa pada 2024 lalu.
Dalam penelitian itu diketahui bahwa tiga lokasi tersebut berada di satu jalur yang jika dihubungkan akan membentuk garis mirip dengan garis mirroring dari titik-titik konstelasi rasi bintang Orion. Ketiga titik tersebut tepat pada posisi sudut Orion Belt atau sabuk dari rasi bintang Orion.
"Jadi ternyata tiga titik yaitu UFO monumen di Berbah, terus kampung UFO di Jogja dan Kampung Alien di Kulon Progo itu secara tidak sengaja bentuknya atau posisinya seperti konstelasi Bintang Orion, dari sudut Orion Belt atau Sabuk Orion. Titik konstelasi bintang ini juga dipakai oleh piramida Giza dan posisi Borobudur, Pawon, Mendut," terangnya kepada detikJogja lewat sambungan telepon, Rabu (8/10/2025).
"Jadi itu yang kemudian jadi geger, jadi viral. Kemarin sempat banyak banget yang wawancara terus akhirnya beritanya ke mana-mana dan akhirnya dipanggil sama keraton juga, terus akhirnya disuruh untuk memamerkan di ArtJog kemarin," imbuhnya.
Venzha mengatakan temuan ini cukup mengejutkan pihaknya. Sebab penentuan lokasi Monumen UFO, Kampung UFO maupun Kampung Alien sebelumnya dilakukan secara tidak sengaja. Sehingga tidak ada bayangan bahwa tiga lokasi itu akan membentuk garis imajiner.
"Betul, itu penemuan tidak disengaja karena sebelumnya ya mung gawe-gawe thok (cuma bikin saja) kan, terus 2022 meresmikan UFO monumen, tahun 2023 meresmikan Kampung Alien, dan tahun 2024 meresmikan Kampung UFO, nah terus moro-moro (tiba-tiba) ada peneliti terutama dari luar negeri kok menemukan ada titik-titik itu lho, kok ini ada sudutnya sama persis (dengan Orion Belt) akhirnya dipelajari lagi terus kita mengundang pakar-pakar misalnya dari profesor ahli geospasial, ahli elektromagnetik, ahli gejala anomali atmosfer dan lain-lain, terus mereka meneliti ketiga tempat itu, dan ternyata di sini ada perubahan data yang sifatnya anomali," jelasnya.
Pada tahun 2025 ini penelitian tentang Vortex Line Yogyakarta ini akan terus dikaji dan dilanjutkan kedalaman risetnya oleh beberapa peneliti yang berasal dari berbagai kampus kenamaan. Mulai dari Universitas Sanata Dharma, Universitas Gadjah Mada, Institut Seni Indonesia, Podomoro University, UCLA (Los Angeles), Michigan University, dan juga Nagoya University.
Simak Video "Video: Viral Momen Wakil Bupati Kulon Progo Perbaiki Sepatu Paskibraka"
(dil/apu)