Pos Retribusi Pantai Bantul Digeser ke Selatan JJLS, Ini Lokasinya

Pos Retribusi Pantai Bantul Digeser ke Selatan JJLS, Ini Lokasinya

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 01 Okt 2025 14:58 WIB
TPR baru Parangtritis yang berada di pinggir jalan sekitar kompleks makam Syekh Belabelu, Kretek, Bantul, Rabu (1/10/2025).
TPR baru Parangtritis yang berada di pinggir jalan sekitar kompleks makam Syekh Belabelu, Kretek, Bantul, Rabu (1/10/2025). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di pantai selatan Bantul bergeser ke selatan jalur jalan lintas selatan (JJLS) pasca beroperasinya Jembatan Pandansimo. Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul menyebut sarana dan prasarana di TPR baru Parangtritis masih memerlukan penyempurnaan.

Pantauan detikJogja, tampak TPR induk Parangtritis sepi dan tidak ada petugas yang berjaga memungut retribusi. Ternyata petugas berada di TPR baru yang berlokasi di pinggir jalan sekitar kompleks makam Syekh Belabelu, Kretek, Bantul.

Tampak pula TPR baru tersebut berupa bangunan permanen namun berukuran lebih kecil ketimbang TPR Parangtritis yang lama. Selain itu, belum ada papan bertuliskan TPR di TPR baru tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan rambu-rambu yang menunjukkan lokasi TPR baru juga belum terpasang di jalan sebelum sampai di TPR baru. Hal tersebut membuat petugas harus berada di pinggir jalan untuk menghentikan laju wisatawan yang hendak masuk ke Pantai Parangtritis.

Sedangkan di Pantai Depok, TPR berupa tenda yang berada di pintu masuk Pantai. Tampak dua petugas tengah sibuk menarik retribusi dari kendaraan yang masuk ke Pantai Depok.

ADVERTISEMENT

Kepala Dispar Bantul, Saryadi mengatakan, setelah uji coba Jembatan Pandansimo hari Senin (29/9), siang harinya Dispar mendapat informasi. Di mana informasi itu terkait uji coba tersebut berlangsung selama sepekan.

"Maka Selasa (30/9/2025) pagi langsung kita geser (TPR) ke selatan JJLS untuk melakukan pelayanan pemungutan retribusi," katanya kepada wartawan di Bantul, Rabu (1/10/2025).

Saryadi menyebut pergeseran TPR itu bersifat permanen. "Seterusnya seperti itu, paling tinggal evaluasi teknis pelaksanaan setelah sepekan beroperasi. Yang jelas kalau posisi TPR sudah seperti itu, yaitu di selatan JJLS," ujarnya.

Pihaknya kini tengah mengevaluasi apakah TPR Parangtritis yang lama masih diperlukan atau tidak. Mengingat selama ini jalur masuk utama ke Pantai Parangtritis masih dari arah utara.

"Nanti kita evaluasi, kalau memang masih memungkinkan, khusus Parangtritis dua TPR masih jalan. Karena kita belum tahu arus atau frekuensi kendaraan dari arah barat (JJLS) dan arah utara itu dominan mana," ucapnya.

Apalagi, saat ini arus kendaraan dari JJLS ke Parangtritis masih terbilang sepi dan arus dari utara masih dominan. Jika seperti itu, Saryadi menyebut TPR Parangtritis lama sebenarnya masih optimal untuk dimanfaatkan.

"Karena TPR yang di selatan JJLS lebih efektif untuk menjaring kendaraan dari arah barat. Kalau dari arah barat belum maksimal nanti dipecah dari TPR lama agar beban TPR baru tidak berat, karena kondisi bangunan belum optimal begitu pula sarana prasarananya," katanya.

Sarpras TPR Parangtritis Baru Belum Maksimal

Menyoal belum adanya rambu hingga papan penunjuk TPR Parangtritis baru, Saryadi mengakuinya. Semua itu karena TPR tersebut masih memerlukan penyempurnaan, khususnya pada sarprasnya.

"Ya memang sarana prasarananya perlu banyak. Kondisi TPR kurang ideal karena keterbatasan lahan, jadi selain rambu-rambu perlu water barrier, flash lamp, lampu sorot untuk malam juga perlu," ujarnya.

Akan tetapi, Saryadi menyebut penambahan sarpras itu belum bisa terealisasi tahun ini. Adapun alasannya karena keterbatasan anggaran.

"Tapi tahun ini belum ada anggaran, kemungkinan tahun depan kita lengkapi sedikit demi sedikit sarana dan prasarananya," ucapnya.

Perlu diketahui, tiket retribusi masuk ke kawasan Pansela Bantul adalah Rp 15 ribu per orang. Sedangkan dari pembayaran tersebut, wisatawan bisa mengakses seluruh Pansela Bantul.

"Jadi secara eksisting, secara de facto, hari ini sejak bertahun-tahun adanya JJLS satu tiket berlaku untuk seluruh objek Pantai," katanya.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa lokasi TPR hari ini sudah tidak sesuai lagi. Pasalnya Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Bantul-Kulon Progo melalui JJLS sudah beroperasi dan semua TPR Pansela Bantul berada di utara JJLS.

"Maka dipindah semuanya. Semua itu untuk mencegah adanya kebocoran retribusi, karena retribusi bermanfaat untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan PAD kita kembalikan untuk masyarakat," ujarnya.




(aku/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads