Saat berkunjung ke Gunungkidul yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), detikers bisa menikmati berbagai panorama pantai yang indah dan siap memanjakan mata. Termasuk Pantai Drini yang memiliki ciri khas pasir berwarna putih kecokelatan dengan air jernih hijau kebiruannya. Sebelum benar-benar menginjakkan kaki di lokasi ini, mari simak terlebih dahulu berbagai daya tarik Pantai Drini yang berada di Gunungkidul.
Sebagaimana diketahui, pantai menjadi salah satu destinasi andalan yang banyak dipilih oleh orang-orang. Tak hanya menyajikan pemandangan alam yang begitu apik, pantai juga menawarkan berbagai hal menarik lainnya yang mampu memikat hati orang-orang untuk berkunjung. Misalnya saja suara deburan ombak yang begitu menenangkan hati hingga aktivitas rekreasi air lainnya yang tidak hanya disukai oleh orang dewasa saja, tapi juga anak-anak.
Nah, apabila detikers mencari referensi pantai di Gunungkidul yang bagus dan cukup mudah untuk diakses, mampirlah ke Pantai Drini. Ada berbagai pesona yang ditawarkan oleh Pantai Drini Gunungkidul yang patut untuk dinantikan. Apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini, yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Pantai Drini Gunungkidul
Sebelum mengetahui pesona Pantai Drini secara lebih dekat, mari memahami terlebih dahulu sejarah di balik nama 'drini'. Dikutip dari laman resmi Kabupaten Gunung Kidul, sejarah Pantai Drini tidak terlepas dari kisah yang terjadi di masa lalu.
Konon, ada sesepuh sekaligus tokoh masyarakat bernama Mbah Mandung yang mengungkapkan kisah sejarah Pantai Drini. Dikisahkan selir dari seorang raja harus melarikan diri dari kejaran musuh. Dirinya harus pergi ke arah selatan hingga sampai ke sebuah wilayah yang bernama Padukuhan Jambu.
Namun demikian, saat melahirkan di sana anaknya justru tidak terselamatkan. Inilah yang membuat dirinya memutuskan untuk memakamkan anaknya di sana yang kini dikenal sebagai makam cilik.
Meskipun masih sedih hatinya, dirinya terus berusaha melarikan diri dan bersembunyi. Hingga suatu ketika dirinya tiba di sebuah pesisir pantai. Di sana dirinya menumpahkan kesedihan atas hilangnya sang buah hati. Dikatakan tetesan air tersebut secara ajaib berubah menjadi tanaman yang tumbuh dengan subur.
Tanaman tersebut diberi nama sebagai pohon drini. Kemudian sejak tahun 1958, Bupati Gunungkidul bersama dengan lurah setempat memutuskan untuk membuka lahan atau babat alas. Hal ini dilakukan untuk membuka objek wisata yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Berkat pembukaan lahan itulah ada Pantai Drini yang sekarang kita kenal. Sayangnya, pohon drini menjadi hal yang cukup langka. Padahal pohon ini disebut-sebut memiliki manfaat yang cukup baik saat dirawat.
Seperti dijelaskan dalam buku 'Mengenal Lebih Dekat Wisata Pantai Indonesia' karya Aliefien Soetopo, pohon drini disebut sebagai tanaman yang mampu menangkal ular berbisa. Bagian pohon yang digunakan adalah kayunya. Namun demikian, penelitian ilmiah perlu dilakukan untuk membuktikan klaim tersebut.
Pesona Pantai Drini Gunungkidul
Lantas, hal menarik apa saja yang bisa ditemukan di Pantai Drini? Dihimpun dari buku 'Peningkatan Pariwisata Pesisir Pulau Jawa' karya Dr Noto Pamungkas, MSi, dkk. hingga laman Visiting Jogja dan Kalurahan Banjarejo Kabupaten Gunungkidul, berikut sejumlah pesona Pantai Drini.
1. Melihat Nelayan Tradisional
Salah satu keunggulan Pantai Drini yang mungkin tidak bisa dijumpai di pantai lainnya adalah keberadaan para nelayan tradisional yang secara aktif masih melaut untuk mencari ikan. Di pantai ini pengunjung bisa melihat secara lebih dekat perahu-perahu nelayan yang ditaruh di sekitar pesisir pantai.
Apabila beruntung, pengunjung juga bisa menyaksikan secara langsung saat para nelayan melabuhkan perahunya. Bahkan di sini juga tersedia sejumlah area untuk pengunjung membeli ikan yang masih segar atau bahkan sudah dimasak menjadi olahan menu tertentu.
Oleh sebab itu, selain menikmati pemandangan alam yang membentang sejauh mata memandang, pengunjung juga dapat teredukasi tentang gambaran mata pencaharian para nelayan ini. Inilah mengapa Pantai Drini juga disebut sebagai kampung para nelayan.
2. Tebing dengan Panorama Apik
Selanjutnya, Pantai Drini juga menyimpan keindahan yang dapat dilihat dari kejauhan. Satu di antaranya dilihat melalui tebing-tebing yang ada di sekitarnya. Tebing Pantai Drini sendiri sebagian besar berada di sebelah sisi timur pantai ini.
Untuk diketahui, saat hendak mengakses tebing-tebing ini pastikan agar tetap memperhatikan keselamatan diri. Apabila ada pihak pengelola atau warga sekitar yang ada di area sekitar tebing, jangan ragu bertanya tentang keamanan tebing-tebing yang akan diakses untuk melihat panorama Pantai Drini.
Dengan begitu, diharapkan momen menikmati keindahan alam Pantai Drini tetap aman dan nyaman. Inilah yang membuat pengunjung tetap harus waspada dan berhati-hati di mana saja mereka berada.
3. Adanya Puncak Kosakora
Alih-alih mengakses tebing-tebing yang curam, pengunjung bisa memilih untuk pergi ke Puncak Kosakora. Apa itu Kosakora? Secara umum, Puncak Kosakora adalah salah satu bukit yang ada di area sekitar Pantai Drini yang sudah dilengkapi dengan tangga untuk memudahkan pengunjung sampai di puncaknya.
Tidak hanya itu saja, Puncak Kosakora juga telah dilengkapi pagar di area sekitarnya yang menjadi batas agar pengunjung tak terlalu dekat ke bagian yang curam. Puncak Kosakora ini menjadi salah satu spot foto yang cukup menjadi favorit bagi sebagian besar pengunjung.
Alasannya karena saat mengambil potret diri dari Puncak Kosakora, pemandangan sekitar yang terhampar di sepanjang Pantai Drini akan terlihat dengan jelasnya. Meskipun begitu ada tiket masuk tersendiri saat ingin mengakses Puncak Kosakora, sehingga pengunjung bisa menyiapkan anggaran khusus.
Lokasi Pantai Drini Gunungkidul
Masih mengutip dari buku 'Mengenal Lebih Dekat Wisata Pantai Indonesia', lokasi Pantai Drini letaknya di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Pantai Drini dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dari Kota Jogja.
Tidak hanya dikenal sebagai pantai yang dijadikan sebagai destinasi wisata andalan para wisatawan, Pantai Drini juga masih aktif digunakan oleh para nelayan untuk merapatkan kapalnya setelah mencari ikan. Ini dikarenakan Pantai Drini adalah salah satu kawasan penangkap ikan.
Mengutip dari informasi yang dibagikan oleh para pengunjung di Google Maps Pantai Drini, harga tiket masuk per bulan Agustus 2025 sebesar Rp 15 ribu untuk setiap orang nya. Kemudian ada biaya khusus yang untuk parkir kendaraan, naik ke bukit, hingga penyewaan wahana atau fasilitas yang ada. Biaya yang perlu dipersiapkan oleh pengunjung sekitar Rp 2-30 ribu.
Namun demikian, harga yang ditetapkan bisa sewaktu-waktu berubah. Oleh sebab itu, diperlukannya anggaran khusus saat hendak berkunjung ke lokasi ini.
Itulah tadi rangkuman mengenai Pantai Drini Gunungkidul yang menjadi salah satu destinasi andalan di DIY. Semoga informasi ini membantu!
(sto/aku)












































Komentar Terbanyak
Termasuk Roy Suryo, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Peran Roy Suryo cs Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Editing-Manipulasi Digital
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan