- Daftar Geopark di Jogja yang Ditetapkan Pemerintah 15 Situs Warisan Geologi atau Geosite Jogja 5 Situs Keanekaragaman Hayati atau Biosite Jogja 4 Situs Keragaman Budaya atau Cultural Site Jogja
- Lokasi dan Daya Tarik 24 Geopark di Jogja 1. Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo 2. Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari 3. Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang 4. Goa Kiskendo 5. Mangan Kliripan-Karangsari 6. Kompleks Perbukitan Intrusi Godean 7. Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem 8. Aliran Piroklastik Bakalan 9. Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo 10. Rayapan Tanah Ngelepen 11. Lava Bantal Berbah 12. Batugamping Eosen 13. Sesar Opak Bukit Mengger 14. Lava Purba Mangunan 15. Gumuk Pasir Parangtritis 16. Taman Nasional Gunung Merapi-Segmen Sleman 17. Taman Wisata Alam Batu Gamping 18. Cagar Alam Batu Gamping 19. Cagar Alam Imogiri 20. Suaka Margasatwa Sermo 21. Kawasan Cagar Budaya Kraton (Berwujud) 22. Kawasan Cagar Budaya Pakualaman (Berwujud) 23. Labuhan Merapi (Tidak Berwujud) 24. Labuhan Parangkusumo (Tidak Berwujud)
Ada berbagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat berada di Jogja, termasuk pilihan Geopark Nasional Jogja yang belum lama ini telah ditetapkan daftarnya oleh pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Lantas, apa sajakah daftar geopark di Jogja?
Mengutip dari buku 'Biodiversitas Flora Dan Fauna Pantai Biluhu Timur (Suatu Tinjauan Ekologi-Lingkungan Pantai)' oleh Dewi Wahyuni K Baderan dan Ramli Utina, geopark adalah wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan lindung berskala nasional dengan alasan tertentu. Alasan ditetapkannya geopark bisa dikarenakan adanya situs warisan geologi penting, memiliki daya tarik keindahan dan kelangkaan, hingga potensinya untuk dikembangkan sebagai bagian dalam pengembangan ekonomi lokal.
Menariknya, keberadaan geopark dapat ditujukan pada setidaknya tiga fokus tertentu. Pertama, sebagai perlindungan dan konservasi. Lalu yang kedua untuk pembangunan infrastruktur yang berkaitan erat dengan pariwisata. Kemudian ketiga sebagai upaya mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi dengan pengembangan wilayah berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, keberadaan geopark di sebuah wilayah perlu untuk dijaga dengan baik dan digunakan dengan semestinya. Tidak terkecuali Geopark Nasional Jogja yang belum lama ini telah ditetapkan daftarnya.
Nah, bagi detikers yang penasaran dengan daftar geopark di Jogja yang bisa dijadikan sebagai referensi destinasi wisata, simak baik-baik penjelasannya berikut ini, ya.
Daftar Geopark di Jogja yang Ditetapkan Pemerintah
Penetapan Geopark Nasional Jogja telah tertuang di dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 171.K/GL.01/MEM.G/2025 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional Jogja. Di dalam keputusan tersebut, disampaikan Geopark Nasional Jogja tersebar di wilayah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebut saja Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kota Jogja.
Lebih lanjut, di dalam Diktum Kedua dijelaskan secara rinci daftar Geopark Nasional Jogja. Setidaknya ada 24 geopark yang ada di DIY, terdiri dari 15 Situs Warisan Geologi atau Geosite, 5 Situs Keanekaragaman Hayati atau Biosite, dan 4 Situs Keragaman Budaya atau Cultural Site.
Untuk diketahui, pada Situs Keanekaragaman Budaya terbagi atas dua aspek yang berbeda, yaitu berwujud atau tangible dan tidak berwujud atau intangible. Adapun daftarnya adalah sebagai berikut.
15 Situs Warisan Geologi atau Geosite Jogja
- Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo
- Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari
- Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang
- Goa Kiskendo
- Mangan Kliripan-Karangsari
- Kompleks Perbukitan Intrusi Godean
- Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem
- Aliran Piroklastik Bakalan
- Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo
- Rayapan Tanah Ngelepen
- Lava Bantal Berbah
- Batugamping Eosen
- Sesar Opak Bukit Mengger
- Lava Purba Mangunan
- Gumuk Pasir Parangtritis
5 Situs Keanekaragaman Hayati atau Biosite Jogja
- Taman Nasional Gunung Merapi-Segmen Sleman
- Taman Wisata Alam Batu Gamping
- Cagar Alam Batu Gamping
- Cagar Alam Imogiri
- Suaka Margasatwa Sermo
4 Situs Keragaman Budaya atau Cultural Site Jogja
- Kawasan Cagar Budaya Kraton (berwujud)
- Kawasan Cagar Budaya Pakualaman (berwujud)
- Labuhan Merapi (tidak berwujud)
- Labuhan Parangkusumo (tidak berwujud)
Lokasi dan Daya Tarik 24 Geopark di Jogja
Dihimpun dari laman resmi Geopark Jogja, berikut sekilas penjelasan tentang masing-masing lokasi Geopark Nasional Jogja lengkap dengan daya tariknya.
1. Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo
Selain menjadi lokasi untuk berburu matahari terbit atau terbenam, ternyata Situs Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo termasuk geopark yang menjadi bukti dari sejarah di masa lampau. Situs ini menawarkan titik pandang yang langka karena bentang alamnya yang unik dan menakjubkan. Inilah yang membuat situs ini menjadi destinasi wisata yang memungkinkan pengunjung melihat secara bersamaan Laut Jawa dan Samudera Hindia.
Lokasi: Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo
2. Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari
Selanjutnya, ada juga situs yang menjadi bagian dari bukti sejarah sisa Gunung Api Purba Menoreh dan juga masa kejayaan Gunung Api Purba. Bentuk lahan di situs ini juga menarik untuk dilihat secara langsung. Terlebih lagi puncak dari situs ini hanya sekitar 900 mdpl sjaa.
Lokasi: Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo
3. Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang
Kemudian ada Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang. Eosen sendiri dapat diartikan sebagai 54-36 juta tahun yang lalu. Pada situs ini terdapat batubara tertua di Jawa yang telah ada sejak puluhan juta tahun yang lalu. Dengan begitu, situs ini menawarkan pengalaman berbeda yang mungkin tidak dapat dijumpai di lokasi lain.
Lokasi: Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo
4. Goa Kiskendo
Goa Kiskendo terletak di 700 mdpl yang menjadi bagian dari Perbukitan Menoreh. Goa Kiskendo terdapat formasi batuan yang telah berumur sekitar 23-25 juta tahun yang lalu. Tidak hanya sekadar menjelajahi goa saja, pengunjung juga dapat merasakan pengalaman mengunjungi lokasi yang dihiasi patung dan relief tentang pertarungan Subali Sugriwa, Mahesasura, dan Patih Lembusura.
Lokasi: Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo
5. Mangan Kliripan-Karangsari
Di situs ini ada begitu banyak bijih mangan yang merupakan peninggalan pertambangan mangan di era kolonial Belanda sampai dengan setelah Indonesia merdeka. Di sini ada endapan mangan yang menarik untuk dipelajari. Bahkan sejarah yang melatarbelakanginya turut menarik ditelisik secara lebih mendalam.
Lokasi: Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo
6. Kompleks Perbukitan Intrusi Godean
Melalui situs ini terdapat bentang alam yang terdiri dari perbukitan yang memiliki tiga objek utama. Tiga objek yang dimaksud adalah Gunung Berjo, Gunung Buthak, dan Pandawa Hill. Oleh karena itu, saat mengunjungi situs ini ada begitu banyak hal menarik untuk dilihat.
Lokasi: Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman
7. Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem
Situs ini merupakan kompleks batuan unik dan sisa kerucut vulkanik yang paling tua. Dengan mengunjungi lokasi ini, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung bukti dari proses bertambahnya tinggi tubuh Gunung Merapi.
Lokasi: Kalurahan Hargo Binangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman
8. Aliran Piroklastik Bakalan
Lokasi ini ternyata adalah lokasi terjauh yang terdampak awan panas Merapi yang mengalami erupsi pada tahun 2010 silam. Di situs Aliran Piroklastik Bakalan ini terdapat endapan piroklastik yang meluap sekitar 12 km dari puncak Merapi. Di sini pengunjung dapat melihat museum dengan tema erupsi Merapi lengkap dengan bukti-bukti dahsyatnya peristiwa tersebut.
Lokasi: Kalurahan Argo Mulyo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman
9. Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo
Tebing Breksi menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak asing lagi bagi sebagian orang. Melalui lokasi ini pengunjung dapat menikmati tebing yang masih alami yang ternyata terbentuk dari erupsi gunung api purba Semilir. Tidak hanya itu saja, di sini masih ada kegiatan pertambangan masyarakat yang memadukan seniman ukir batu.
Lokasi: Kalurahan Sambi Rejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman
10. Rayapan Tanah Ngelepen
Kalau sebelumnya ada beberapa situs yang berkaitan erat dengan keberadaan gunung di sekitarnya, kali ini ada juga yang terbentuk karena gempa bumi. Tepatnya akibat proses pergerakan tanah akibat gempa bumi di tahun 2006 yang sempat terjadi di Bantul. Di lokasi ini terdapat perpindahan bangunan yang menjadi bukti dari bencana tersebut.
Lokasi: Kalurahan Sumber Harjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman
11. Lava Bantal Berbah
Di sini terdapat batuan lava basalt berstruktur bantal yang telah berusia lebih dari 56 juta tahun yang lalu. Untuk itu, situs ini bisa dibilang sebagai artefak sejarah bumi yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Tidak hanya itu saja, terdapat bukti adanya episode aliran lava bantal yang bisa dipelajari di situs ini.
Lokasi: Kalurahan Kali Tirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman
12. Batugamping Eosen
Seperti namanya, situs Batugamping Eosen merupakan lokasi yang menunjukkan adanya batuan berumur Eosen. Di sini pengunjung bisa melihat secara langsung adanya batuan berupa endapan gamping yang usianya telah ada puluhan juta tahun yang lalu.
Lokasi: Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman
13. Sesar Opak Bukit Mengger
Menyusul Rayapan Tanah Ngelepen, ada juga Sesar Opak Bukit Mengger yang merupakan bagian dari bukti dahsyat kejadian gempa di Bantul yang terjadi pada tahun 2006 silam. Terdapat sesar berupa batuan sedimen yang berkembang di kompleks ini. Bahkan sesar ini termasuk yang masih aktif hingga sekarang, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari lebih lanjut.
Lokasi: Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul
14. Lava Purba Mangunan
Larva Purba Mangunan juga dapat disebut sebagai miniatur dari pusat gunung api strato, yaitu Gunung Api Purba Mangunan. Ini dikarenakan adanya batuan yang terbentuk berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Tidak hanya itu, situs yang telah dikembangkan sebagai lokasi wisata ini menjadikannya semakin menarik untuk dikunjungi.
Lokasi: Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul
15. Gumuk Pasir Parangtritis
Kalau biasanya wisatawan berkunjung ke Pantai Parangtritis, ternyata di area ini juga terdapat geopark yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Bernama Gumuk Pasir Parangtritis yang memiliki keunikan morfologi gumuk pasir yang khas. Di lokasi ini terdapat endapan yang dipengaruhi oleh angin hingga material gunung maupun sungai yang terletak di sekitarnya.
Lokasi: Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul
16. Taman Nasional Gunung Merapi-Segmen Sleman
Situs ini menjadi warisan alam yang masih lestari hingga saat ini. Di dalamnya terdapat berbagai jenis flora dan fauna yang masih terjaga. Bahkan kawasan ini juga menjadi salah satu habitat alami yang sangat penting bagi kelangsungan hidup spesies fauna tertentu.
Lokasi: Kawasan Gunung Merapi
17. Taman Wisata Alam Batu Gamping
Kawasan ini merupakan bagian dari pelestarian alam yang menyimpan potensi flora dan fauna beraneka ragam jenisnya. Sebagian besar kawasan ini merupakan lahan terbuka yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Bahkan di lokasi ini juga dapat dijumpai hutan buatan maupun area persawahan.
Lokasi: Dusun Gamping Tengah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman
18. Cagar Alam Batu Gamping
Berbeda dengan Taman Wisata Batu Gamping, Cagar Alam Batu Gamping berisikan bongkahan batu gamping yang termasuk bagian dari fenomena geologi. Namun demikian, bongkahan batuan tersebut ternyata termasuk bagian dari sejarah awal terbentuknya Pulau Jawa.
Lokasi: Dusun Gamping Tengah, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman
19. Cagar Alam Imogiri
Lokasi ini merupakan kawasan konservasi yang didominasi oleh tanaman hutan. Sebelumnya, lokasi ini merupakan hutan produksi yang melibatkan penanaman kayu putih, jati, pinus, kenanga, mahoni, sonokeling, hingga variasi lainnya. Tidak hanya itu saja, Cagar Alam Imogiri juga menjadi bagian dari kawasan hutan pelindung kompleks makam raja-raja.
Lokasi: Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
20. Suaka Margasatwa Sermo
Kawasan ini merupakan bagian dari konservasi yang terdiri dari hutan suaka. Di sini terdapat ekosistem pegunungan rendah karena lokasinya berada di ketinggian 70-100 mdpl saja. Menariknya, di sini terdapat berbagai spesies burung yang dilindungi.
Lokasi: Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo
21. Kawasan Cagar Budaya Kraton (Berwujud)
Salah satu lokasi di Jogja yang senantiasa menarik perhatian wisatawan adalah Kraton Yogyakarta. Di sini masih ada begitu banyak jejak-jejak peninggalan yang ada dari dulu sampai sekarang. Tidak hanya itu saja, kawasan ini juga menjadi bukti eksistensi Kraton Yogyakarta. Bukan hanya dari segi bangunan, tapi juga tata kelola dalam berbagai aspek kehidupan.
Lokasi: Kraton Yogyakarta
22. Kawasan Cagar Budaya Pakualaman (Berwujud)
Kalau sebelumnya ada Kraton Yogyakarta, kali ini juga ada Kawasan Cagar Budaya Pakualaman. Dengan adanya kawasan ini, pengunjung dapat mengenal bukti sejarah kekuasaan Kadipaten Pakualaman. Bahkan ada berbagai ruang terbuka yang bisa dijelajahi oleh masyarakat di sekitar kawasan ini.
Lokasi: Kadipaten Pakualaman
23. Labuhan Merapi (Tidak Berwujud)
Kalau sebelumnya ada Situs Keanekaragaman Budaya yang berwujud, kal ini juga ada yang tidak berwujud. Salah satunya Labuhan Merapi yang berwujud persembahan yang dipersiapkan dalam upacara adat yang begitu sakral. Upacara ini ditujukan sebagai wujud persembahan kepada Tuhan atas keberkahan yang telah diberikan. Tidak hanya itu saja, Labuhan Merapi juga menjadi simbol penghormatan bagi leluhur yang telah menjaga Gunung Merapi selama ini.
Lokasi: Gunung Merapi
24. Labuhan Parangkusumo (Tidak Berwujud)
Tidak hanya Labuhan Merapi, ada juga Labuhan Parangkusumo yang juga dilakukan secara rutin secara turun temurun. Namun demikian, Labuhan Parangkusumo memiliki tujuan yang lain, yaitu sebagai wujud rasa syukur atas berkah alam yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Labuhan Parangkusumo juga termasuk sebagai tradisi yang diinisiasi kasultanan Jogja. Labuhan Parangkusumo untuk di sisi selatan, sedangkan Labuhan Merapi bagi sisi utara.
Lokasi: Parangkusumo, Kabupaten Bantul
Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai daftar geopark di Jogja yang resmi ditetapkan pemerintah lengkap dengan sebagian di antaranya yang telah diuraikan lokasi, daya tarik, dan gambaran singkatnya. Semoga informasi ini membantu.
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM