Pantai Wediombo yang terletak di Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, memiliki hamparan panorama memukau mulai dari gugusan batuan beku vulkanik hingga bukit karst. Namun siapa paham jika pantai tersebut menyimpan 'laguna' atau kolam alami?
Keelokan Pantai Wediombo tidak hanya hamparan batuan beku vulkanik yang terletak di bibir pantai dan dua bukit karst yang mengapit salah satu geosite Gunungsewu tersebut. Namun juga kolam alami yang terletak di sebelah selatan.
detikJogja menyusuri bibir pantai hingga ke selatan pantai tersebut. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit. Laguna tersebut terletak kira-kira 500 meter dari gerbang masuk pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang pencarian kolam alami tersebut tidak membosankan sebab panorama alam yang ciamik memanjakan mata. Pada perjalanan sekitar 200 meter dari gerbang masuk, detikers akan menjumpai bebatuan lepas di pinggir pantai.
Jika sudah menemukan bebatuan tersebut, detikers baru menempuh setengah penyusuran. Meski begitu, perjalanan tidak terhambat hamparan bebatuan tersebut.
Semakin ke selatan, semakin sedikit pula bebatuan lepas yang tergeletak di bibir pantai. Selanjutnya, hamparan batuan beku vulkanik akan menyambut.
Sesampainya di permukaan batuan beku vulkanik tersebut, detikJogja tidak lagi menemukan hamparan pasir putih karena bibir pantai tertutup sempurna oleh batuan tersebut.
Adapun permukaan batuan tersebut tidak begitu licin. Namun alangkah baiknya jika detikers mengenakan sandal yang sesuai.
Batuan tersebut terletak berdempetan dengan bukit karst. Jika terus berjalan, detikers akan menemukan laguna tersembunyi itu.
Kolam alami tersebut bersembunyi di antara gugusan batuan beku vulkanik. Laguna tersebut memiliki panjang sekitar 10 meter dengan lebar kira-kira 3 meter.
Bentuknya nyaris menyerupai kacang almond, hampir oval. Tak tampak air beriak layaknya ombak. Airnya cenderung tenang.
detikers bisa dengan jelas melihat bebatuan di dasar laguna tersebut sebab airnya jernih. Tampak bebatuannya dilapisi lumut.
Baca juga: Memeluk Senja di Pantai Wediombo |
Kolam alami tersebut memiliki dalam setinggi setidaknya perut orang dewasa. Air di tempat tersebut berasal dari laut yang mengalir dari saluran kecil dari sebelah utara.
Sambil bersantai berenang di laguna tersebut, detikers dapat menikmati pemandangan alam. Di sebelah utara tampak pantai Wediombo dan di sebelah selatan tampak gugusan batuan beku vulkanik dan ujung bukit karst.
Saat itu, tak ada satupun wisatawan yang berenang di kolam tersebut. Hanya beberapa warga lokal yang memancing di laguna itu.
Menurut warga sekitar yang sedang memancing di lokasi setempat, Winangun (30), kolam tersebut terbentuk secara alami, bukan buatan manusia.
"Lagunanya sudah lama, alami itu," kata Winangun kepada detikJogja ditemui di sekitar kolam alami tersebut, Jumat (17/5/2024).
Winangun menerangkan tidak banyak yang paham letak kolam tersebut. Dia mengungkapkan biasanya wisatawan berenang di kolam tersebut.
"Biasanya kalau orang ke sini itu berenang," ungkapnya.
Adapun air di laguna tersebut, ungkap Winangun, tidak pernah surut. Air selalu terisi sebab langsung tersambung dengan laut.
Diwawancarai terpisah, salah seorang wisatawan asal Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Sanggit Priyo Kawedar (19), menerangkan dirinya sering berkunjung ke Pantai Wediombo. Dalam sebulan, dia bisa berwisata setidaknya dua kali.
Meski sering berkunjung ke Wediombo, Sanggit mengungkapkan dirinya tidak mengetahui adanya laguna tersebut.
"Baru dengar kalau ada laguna," katanya.
(aku/aku)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030