Masjid Bersejarah di Jogja yang Terkenal untuk Didatangi

Kholida Qothrunnada - detikJogja
Senin, 27 Nov 2023 18:30 WIB
Foto: Ristu Hanafi/detikcom
-

Selain digunakan untuk tempat ibadah masyarakat sekitar, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) alias Jogja, menjadi salah satu pilihan tujuan destinasi wisata religi, budaya, hingga sejarah bagi banyak wisatawan.

Ada beberapa masjid bersejarah yang juga terkenal di Jogja. Simak daftarnya berikut ini.

Masjid Bersejarah di Jogja

Berikut adalah beberapa masjid bersejarah di Jogja yang cukup terkenal, cocok dikunjungi untuk beribadah sekaligus berwisata.

1. Masjid Pathok Negara

Masjid Pathok Negoro, Plosokuning, Sleman, Rabu (15/5/2019). Foto: Ristu Hanafi/detikcom

Berdasarkan catatan detikJogja, Masjid Pathok Negara adalah masjid Kesultanan Jogja yang juga berperan penting dalam sejarah Keraton Jogja.

Kasultanan Yogyakarta membangun empat masjid di empat penjuru mata angin, yang kehadirannya menjadi salah satu pilar bagi berdirinya kesultanan di sana.

Adapun 4 Masjid Pathok Negara, yaitu:

  • Masjid Mlangi (didirikan tahun 1723 Masehi)
  • Masjid Plosokuning (didirikan tahun 1724 M)
  • Masjid Babadan (didirikan tahun 1774 M)
  • Masjid Dongkelan (didirikan tahun 1775 M)

Secara makna kata, pathok artinya sesuatu yang ditancapkan sebagai batas atau penanda, aturan, pedoman, atau dasar hukum. Sedangkan kata negara artinya negara, kerajaan, atau pemerintahan.

Jadi, Pathok Negoro bisa diartikan sebagai batas wilayah negara atau pedoman bagi pemerintahan negara. Oleh sebab itu, masjid ini berfungsi tempat ibadah sekaligus sebagai tempat pertahanan rakyat kala itu.

Masjid ini berada di wilayah pinggiran Kuthanegara yang juga tepat berada di perbatasan wilayah Negaragung. Kuthanegara menjadi pusat pemerintahan keraton, sementara Negaragung adalah wilayah inti keraton sebagai pelingkup atau penyangga pusat pemerintahan.

2. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman. Getty Images/iStockphoto/M Wigya Permana Vega

Masjid Gedhe Yogyakarta, dikenal juga sebagai Kagungan Dalem Masjid Gedhe Kauman, termasuk masjid bersejarah di Jogja karena menegaskan keberadaan Yogyakarta sebagai kerajaan Islam.

Masjid Gedhe terletak di sisi barat Alun-Alun Utara dan barat daya Pasar Beringharjo.

Dikutip dari situs Keraton Jogja, Masjid Gedhe Kauman didirikan pada 1773 M. Pendiriannya ditandai dengan candra sengkala yang berbunyi Gapura Trus Winayang Jalma yang tertulis pada prasasti di serambi masjid.

Masjid Gedhe Jogja didirikan atas prakarsa penghulu keraton bernama Sri Sultan Hamengku Buwono I dan Kiai Fakih Ibrahim Diponingrat. Arsitek Masjid Gedhe adalah Kiai Wiryokusumo.

Gaya arsitektur Masjid Gedhe mewarisi gaya Masjid Demak, dengan empat pilar utama yang disebut saka guru berbentuk tajug lambang teplok atau atap bersusun tiga.

Dilansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY, di era awal Kesultanan Yogyakarta, masjid ini dipergunakan untuk tempat menyelesaikan masalah terkait dengan hukum Islam, khususnya masalah perkara perdata.

Pimpinan pengurus masjid berasal dari penghulu keraton yang berada di dalam struktur Abdi Dalem Pamethakan.

3. Masjid Agung Kotagede

Masjid Agung Kotagede beralamat di Desa Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, DIY. Masjid Mataram Kotagede diperkirakan dibangun antara tahun 1571-1601 M di oleh Panembahan Senopati pada masa pemerintahannya.

Namun, sumber lain mengatakan masjid dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I.Mengutip situs Kemdikbud, hal itu bisa dilihat dari data prasasti yang berhuruf Arab dan berbahasa Jawa.

Prasasti yang berada masjid tersebut menerangkan bahwa masjid didirikan pada hari Ahad Kliwon tanggal 6 Rabiul Akhir 1188 H/6 Rabiulakhir tahun Alip 1699 JW (pura trus winayang jalma). Di mana, jika dilihat tarikh masehi tanggal tersebut terdapat di tanggal 27 Juni tahun 1773.

Area masjid ini banyak berornamen Jawa seperti ukir-ukiran bermotif sulur daun.

Di kompleks Masjid Agung Kotagede kita juga bisa melihat area makam yang dikelola Keraton Solo dan Keraton Jogja. Di area makam itu terdapat lubang yang dipercaya masyarakat sekitar menjadi tempat masuk pemakaman Ki Ageng Mangir Wonoboyo akibat jenazahnya tidak diperkenankan masuk ke gapura.

Di mana, Ki Ageng Mangir dianggap sebagai musuh, tapi dalam keluarga diterima sebagai menantu Panembahan Senopati.

Itu tadi contoh beberapa masjid bersejarah di Jogja yang bisa didatangi untuk destinasi wisata religi, sejarah, dan budaya.



Simak Video "Video: Ada Wisata Religi Baru di Jakbar, Namanya Taman Doa Kasih Mulia Sejati"

(khq/inf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork