Di Kabupaten Bantul ada objek wisata (obwis) air baru yaitu susur Sungai Winongo Kecil di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. Lokasinya berada di pinggir Jalan Samas. Menariknya, susur sungai ini menggunakan kano.
Pantauan detikJogja, tampak beberapa orang bermain kano di Sungai Winongo Kecil di pinggir Jalan Samas Km 23, tepatnya di Pedukuhan Baran, Srigading. Mengenakan rompi pelampung dan helm, mereka tampak bersemangat mendayung agar kano melaju menyusuri sungai tersebut.
Ketua Pengelola Desa Wisata Banjoe Adji, Sudiman mengatakan susur sungai menggunakan kano ini termasuk salah satu obwis di Desa Wisata Banjoe Adji.
"Wisata kano ini baru diluncurkan tanggal 27 Agustus, jadi masih terbilang baru," kata dia kepada wartawan, Minggu (15/10/2023).
Sudiman menjelaskan, ide memanfaatkan Sungai Winongo Kecil untuk jalur wisata kano muncul setelah pihaknya mendapat pelatihan dari Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul. Apalagi sungai tersebut terbilang tidak pernah kering meski kemarau.
"Saat musim kemarau, kedalaman air di Sungai Winongo Kecil mencapai 2,5 meter dan saat musim hujan sekitar 3 meter. Arus aman, karena selama bendungan di selatan tidak dibuka, arus air di sini tidak deras," ujarnya.
Untuk jalur susur sungai, Sudiman menyebut panjangnya sekitar satu kilometer, mulai dari Dam Samas hingga Jembatan Abang. Pengunjung bisa bermain kano sendiri atau tandem alias dua orang.
"Tarifnya Rp 10 ribu per orang dengan durasi 10-15 menit. Satu kano juga bisa untuk dua orang," ucapnya.
Saat ini, kata Sudiman, pihaknya menyediakan tujuh unit kano. Menurutnya, kano-kano beserta fasilitas penunjang keselamatan untuk pengunjung berasal dari kucuran Dana Keistimewaan (Danais) senilai Rp 450 juta.
"Untuk sementara kita hanya buka saat akhir pekan atau hari libur, biasanya dalam sehari ada sekitar 30 pengunjung," katanya.
Dukuh Baran, Suroto menambahkan bahwa ke depannya pengelola akan menghadirkan paket-paket wisata seperti kuliner seperti olahan bebek, pembuatan bawang goreng, dan pembuatan peyek. Semua itu untuk meningkatkan daya tarik dan kegiatan ekonomi masyarakat.
"Sejak dibuka bulan Agustus itu setiap pekan pengelola bisa mengantongi Rp 500 sampai Rp 600 ribu. Karena itu ke depan akan kami kembangkan paket wisata lainnya agar semakin berdampak pada perekonomian masyarakat," ucapnya.
Simak Video "Video: Heboh 10 Nisan Makam di Bantul Dirusak OTK"
(dil/rih)