Kampung Gebulen di kawasan Keraton Jogja menjadi salah satu destinasi turis berburu kerajinan wayang kulit hingga lukisan batik. Wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan oleh perajin setempat.
Salah satunya di rumah Classic Wayang. Saat tim detikJogja berkunjung pada Jumat (8/9/2023), tampak turis asing dari berbagai negara secara bergantian mengunjungi rumah pembuatan wayang kulit tersebut.
"Setiap hari, di sini dikunjungi wisatawan asing," kata Pak Puji, salah satu perajin wayang kulit di Classic Wayang, saat diwawancarai tim detikJogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu hal yang menarik dari proses pembuatan wayang di sini yaitu bahan utamanya terbuat dari kulit kerbau asli. Proses pembuatannya dengan detail ukiran yang cukup rumit.
Pengerjaan untuk membuat satu tokoh wayang kulit membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari penyiapan bahan utamanya (kulit kerbau), mengukir, pewarnaan, hingga finishing, kurang lebih dua minggu.
![]() |
"Bikinnya kurang lebih satu minggu, itu ngukirnya. Kalau sampai pewarnaan mungkin kurang lebih dua minggu. Jadi misalnya kulit (kerbau) utuh diblat atau copy, terus dicorek, corekan seperti jarum biasa. Setelah dicorek, diukir polanya detail-detailnya pake jeruji motor yang dikikir," ucap Pak Puji.
"Wayang habis dipahat atau diukir detailnya tadi kemudian diamplas dulu biar halus. Lalu dikasih warna dasar kuning dulu. Setelah itu digosok pake 'kuwuk' fungsinya menutup pori-pori kulit, karena kalau nggak (ditutup) warnanya nanti meresap. Baru mulai pewarnaan," imbuh Pak Suparman, perajin wayang kulit khusus bagian pewarnaan.
![]() |
Tokoh-tokoh wayang kulit yang dibuat oleh perajin di Classic Wayang beragam dengan berbagai ukuran. Harganya mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 950 ribu.
"Di sini nggak ada pesanan. Dan di sini tokoh-tokohnya yang disukai itu Rama, Shinta, dan Arjuna," jelas Pak Puji.
Selain wayang kulit, di Kampung Gebulen juga ada perajin lukisan batik. Pantauan detikJogja, Jumat (8/9), terlihat banyak turis asing maupun domestik yang berkunjung ke salah satu galeri bernama Galeri Palace Batik Printing.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Galeri Palace Batik Printing berdiri sejak tahun 2008. Pemilik galeri, Budi, menceritakan awal mula galerinya berdiri. Yakni dari ketertarikan terhadap batik serta sudah menjadi tradisi turun-temurun di keluarganya.
"Awalnya keluarga, kakakku. Memang dari dulu sudah tertarik ke batik. Batik itu rata-rata keluarga. Jadi kalau orang baru itu sulit, lingkungan lah," ujar Budi saat berbincang dengan tim detikJogja, Jumat (8/9).
Lukisan batik di galerinya dijual mulai dari Rp 200 ribu. Harga yang dibanderol disesuaikan dengan tingkat kesulitan serta lamanya proses pembuatan.
"Mulai dari 200 ribu ke atas. Tapi untuk detail harga tidak tergantung ukuran. Kalau sulit ya mahal, karena waktunya," ujarnya.
![]() |
Motif yang digambar pun bermacam-macam, mulai dari wayang, hewan, tumbuhan, manusia, hingga suasana di zaman dahulu. Semuanya merupakan handmade atau buatan tangan.
"Ada yang tergantung pelukisnya, ada yang kita order. Tapi paling kalau order cuma gambar kuda atau gambar ikan. Motif itu bebas. Apalagi kan kita kreasi di lukisan, mau gambar apa pun boleh," tutur Budi.
![]() |
Wisatawan dapat melihat proses pembuatan lukisan batik secara langsung. Selain itu, ketika masuk ke galeri para pengunjung akan mendapatkan informasi terkait batik, bagaimana prosesnya, serta makna dari motif yang ada di lukisan, langsung dari owner-nya.
Satu lukisan dapat memakan waktu lima hari hingga tiga minggu. Diperlukan ketelatenan dan kesabaran dalam proses pembuatan lukisan batik tulis.
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani dan Fiesta Inka Purwoko peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas