Jagat maya sedang dihebohkan masuknya nama kentang jembut ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kentang yang juga dikenal dengan nama kentang hitam ini ternyata bisa diolah jadi masakan lezat.
Mengenai tata cara masaknya, Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Sri Raharjo menyarankan untuk mencucinya terlebih dahulu sebelum diolah. Tujuannya adalah membersihkan kentang dari bakteri.
"Jadi, setelah dipanen, dicuci bersih, karena kemanfaatan itu ada di kulit, sebaiknya tidak dikupas," ujarnya lewat sambungan telepon pada Jumat (19/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai kulitnya, Prof Sri Raharjo mengatakan sebaiknya tidak dikupas, salah satu tujuannya agar serat bermanfaatnya tidak hilang. Di samping itu, kulit tebal kentang hitam diketahui mengandung antosianin. Substansi ini berfungsi sebagai antioksidan penghambat reaksi oksidasi.
Akademisi yang pernah menempuh pendidikan di Amerika Serikat ini juga menganjurkan untuk memasak kentang jembut dengan cara direbus atau dikukus. Adapun bila digoreng, nutrisi kentang jembut mungkin hilang karena tidak tahan panas.
"Tapi, kalau menggoreng itu suhunya setidaknya di atas 160 derajat Celsius. Atau lazimnya di atas 180 derajat Celsius. Jadi kan cukup panas atau panas sekali itu. Tidak banyak zat gizi yang bisa bertahan lama dalam suhu yang tinggi itu," terangnya.
Ia juga mengingatkan untuk tidak mengonsumsi kentang yang telah bertunas. Bukan tanpa sebab, selain racun, kemungkinan rasa tak sedap juga akan terkecap lidah.
"Ya memang kalau sudah bertunas, mungkin bukan hanya racun, tetapi rasanya sudah berubah nantinya," tutupnya.
Resep Olahan Kentang Jembut yang Bisa Dicoba
Sejauh penelusuran detikJogja via internet, tidak banyak sumber mengenai resep olahan kentang jembut. Meski begitu, ada satu resep yang dituliskan oleh Wied Harry Apriadji dalam bukunya, Resep Sehat Alami Wied Harry di TV.
Sejatinya, ia menuliskan resep untuk bahan dasar telur puyuh. Hanya saja, di bagian catatan, Wied menyatakan telur puyuh bisa disubstitusi dengan kentang hitam atau kentang rendang.
"Resep yang sama bisa juga digunakan untuk memasak kentang rendang (kentang seukuran bola bekel) dan kentang hitam," tulisnya, dikutip pada Jumat (19/9/2025).
Begini resepnya untuk detikers coba:
Bahan:
- Kentang hitam
- 2 sendok makan minyak goreng
- 5 butir bawang merah, iris tipis
- 6 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
- 5 buah cabai merah, buang bijinya, iris tipis memanjang
- 75 mililiter air
- 1 sendok makan kecap manis
Bumbu halus:
- 15 buah cabai merah besar, potong-potong
- 2 buah tomat merah, potong-potong
- 2 sendok makan gula merah iris
- 2 sentimeter jahe
- 5 butir merica
- Β½ sendok teh garam
Cara memasak:
- Panaskan minyak goreng dalam wajan di atas api sedang, masukkan bawang merah, tumis hingga setengah kering.
- Tambahkan bumbu halus dan daun jeruk. Tumis hingga harum.
- Masukkan cabai merah iris, air, dan kecap manis. Masak hingga mendidih dan mengental (agak kesat).
- Tambahkan kentang hitam. Masak hingga mendidih kembali.
- Angkat, sajikan hangat.
Manfaat Kentang Jembut bila Dikonsumsi
Memang, kentang jembut mengandung karbohidrat yang sering jadi kekhawatiran banyak orang menyebabkan gula darah naik. Namun, karbohidrat milik hasil panen bernama ilmiah Coleus Tuberosus ini punya kandungan amilosa lebih tinggi dibanding amilopektin. Oleh karena itu, indeks glikemiknya rendah.
Sebagai catatan, indeks glikemik (glycemic index), adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan seberapa berpengaruh suatu makanan terhadap kadar gula darah, dilansir Healthline. Semakin kecil indeks glikemik, makin kecil kemungkinan makanan menyebabkan kadar gula darah tubuh naik.
Kentang jembut juga punya manfaat untuk mencegah kanker usus besar (kolon). Hal ini dimungkinkan karena serat miliknya berguna sebagai bahan fermentasi mikroba usus besar menjadi asam lemak rantai pendek/Short Chain Fatty Acid (SCPA).
"Adanya short chain fatty acid ini, asam butirat kah, propionat kah, ini bisa menghambat terbentuknya yang namanya cancer colon (kanker usus besar)," jelas Profesor Sri Raharjo.
Sang profesor juga menjelaskan bahwa kentang jembut berguna untuk mengatasi anemia. Namun, tidak secara langsung, melainkan dengan cara menyehatkan saluran cerna.
"Jadi, kalau kaitannya dengan anemia, itu bukan makan kentang hitam atau kentang jembut itu saja kemudian bisa mengatasi anemia, kayanya ndak gitu ya. Lebih pada fungsinya menyehatkan saluran cerna sehingga makanan-makanan yang mengandung zat besi dan protein lebih mudah terserap," paparnya.
Sebagaimana telah jadi pengetahuan umum, kombinasi protein dan zat besi sangat dibutuhkan oleh tubuh guna mengatasi anemia. Zat besi menjadi unsur utama pembentuk hemoglobin, sedangkan protein membantu pembentukan sel darah merah
(ahr/dil)
Komentar Terbanyak
Aktivis Jogja Muhammad Fakhrurrazi alias Paul Ditangkap Polda Jatim
Istri Diplomat Arya Daru Muncul ke Publik, Serukan Ini ke Presiden dan Kapolri
Sentil MBG, Sultan HB X Cerita Pengalaman Dapur Umum Erupsi Merapi