Murah! Ada Mi Ayam Rp 4.000 di Kretek Bantul, Es Teh Cuma Seribu

Murah! Ada Mi Ayam Rp 4.000 di Kretek Bantul, Es Teh Cuma Seribu

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 22 Sep 2025 19:39 WIB
Warung mie ayam Om Kendi di Jalan Samas Km.21, Karen, Tirtomulyo, Kretek, Bantul yang menjual mie ayam Rp 4 ribu per porsi, Senin (22/9/2025).
Warung Mie Ayam Om Kendi di Jalan Samas Km.21, Karen, Tirtomulyo, Kretek, Bantul yang menjual mie ayam Rp 4 ribu per porsi, Senin (22/9/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Di Kretek, Bantul terdapat warung mi ayam dengan harga yang sangat murah yakni Rp 4.000 per porsi. Bahkan, harga minuman di warung yang telah buka belasan tahun ini mulai dari Rp 1.000 dan paling mahal Rp 2.000.

Warung mi ayam tersebut berlokasi di Jalan Samas Km.21, Karen, Tirtomulyo, Kretek, Bantul, tepatnya di seberang atau timur Sekolah Luar Biasa (SLB) Mardi Mulyo, Kretek. Nama warung tersebut adalah 'Mie Ayam Om Kendi'.

Warung Mie Ayam Om Kendi sendiri bisa dibilang sangat sederhana. Hanya ada dua meja panjang dan dua kursi panjang di warung mi ayam tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat detikJogja berkunjung, tampak seorang ibu-ibu tengah sibuk meracik mi ayam. Beberapa orang juga tampak sedang menyantap mi ayam di warung sederhana tersebut.

detikJogja memesan dua jenis mi ayam dengan harga Rp 4.000 dan Rp 5.000. Perbedaan mie tersebut terdapat pada ukuran mangkuk, di mana untuk mi ayam Rp 5 ribu mangkuknya lebih besar.

ADVERTISEMENT

Rasa mie ayam tersebut lebih condong ke rasa manis. Tekstur mie sendiri cenderung besar-besar dan kenyal, untuk topping ayam pada mi tersebut juga tidak terlalu banyak.

Pemilik Mie Ayam Om Kendi, Siti Maesaroh (46), menceritakan awal mula berjualan mi ayam bersama suaminya, Suyono, sejak awal tahun 2000-an. Nama Om Kendi yang hingga kini dipakai berasal dari nama panggilan suaminya

"Sudah belasan tahun, pokoknya sejak anak saya usia 8 tahun dan saat ini anak saya umurnya 27 tahun," kata Siti saat ditemui di tempat jualannya, Kretek, Bantul, Senin (22/9/2025) sore.

Penampakan mie ayam biasa Rp 4 ribu (mangkuk miwon) dan mie ayam jumbo Rp 5 ribu (mangkuk gambar bunga) per porsi.Penampakan mi ayam biasa Rp 4 ribu (mangkuk miwon) dan mi ayam jumbo Rp 5 ribu (mangkuk gambar bunga) per porsi. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Siti mengaku sebelumnya tidak punya pengalaman berjualan mi ayam. Namun Siti dan suaminya mengamati cara pembuatan mi terlebih dahulu dan berlanjut dengan mencoba-coba membuat bumbu mie ayam.

"Dulu belajarnya lihat bagaimana cara membuat minya, lalu coba-coba buat bumbu sendiri. Jadi autodidak dan langsung jualan saja di sini dari awal sampai saat ini," ujarnya.

Perempuan yang murah senyum ini mengungkapkan, saat pertama kali buka hanya mematok harga Rp 1.000 untuk per porsinya. Sedangkan untuk minuman saat itu hanya Rp 500 per gelas. Dia tak ingat lagi kapan terakhir kali menaikkan harga mi ayam menjadi Rp 4.000 per porsi.

Siti Maesaroh (46) saat meracik mie ayam harga Rp 4 ribu per porsi.Siti Maesaroh (46) saat meracik mie ayam harga Rp 4 ribu per porsi. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

"Lalu naik Rp 1.500 per mangkuk, lalu Rp 2.000, lalu Rp 2.500, Rp 3.000 dan sampai saat ini Rp 4.000. Untuk Rp 4.000 mangkuk kecil, kalau mangkuk besar Rp 5.000," ucapnya.

Sedangkan untuk harga minuman saat ini mulai Rp 1.000. Harga itu adalah untuk es teh dan es jeruk yang disajikan tanpa gula.

"Kalau minumnya Rp 2 ribu, itu seperti es teh dan es jeruk. Tapi kalau es jeruk dan es teh tawar hanya Rp 1.000 saja," katanya.

Siti mengatakan ciri khas mi ayamnya ada di rasa. Di mana rasa dari mi ayamnya condong ke rasa manis.

"Khas Jogja, jadi rasanya lebih condong ke manis kalau mie ayam saya," ujarnya.

Meski harga mi ayam jualannya murah, Siti mengaku sudah mendapat untung. Bahkan, dia bisa menyekolahkan kedua anaknya dengan hasil dari berjualan mi ayam.

"Ya untung sedikit. Tapi ya bisa untuk menyekolahkan dua anak saya sampai lulus SMK," ucapnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Warga Karen ini menambahkan, saat ini hanya dirinya yang berjualan mi ayam. Sebab, sang suami sudah beralih berjualan sayur mayur.

"Suami saat ini jualan sayuran, yang melanjutkan saya karena masih ada pelanggan juga kan. Jadi ya saya kalau tidak ada yang melanjutkan," ucapnya.

Menyoal omzet harian, Siti mengaku tidak banyak. Sebab, dalam sehari dirinya hanya mampu menjual puluhan porsi mi ayam.

"Tidak bisa dihitung kalau sehari laku berapa, tapi rata-rata 30 mangkuk lebih sehari itu. Kalau omzetnya sehari rata-rata Rp 200 ribu," katanya.

Siti menyebut kebanyakan pelanggannya adalah pemancing dari Pantai Selatan Bantul. Namun, ada juga pelanggan dari luar Bantul yang sengaja datang karena penasaran.

"Kebanyakan yang ke sini pemancing, dan dari luar Bantul, seperti Sleman, Samigaluh (Kulon Progo)," ucapnya.

Jadwal buka warung mi ayam Siti mulai pukul 16.30-21.00 WIB. Namun terkadang sebelum pukul 20.00 WIB sudah habis.

"Biasanya jam 8 habis, sebelum jam 8 malam juga pernah sudah habis, ya namanya juga cari rezeki toh. Kenapa bukanya sore? Karena saya pagi sampai siang membuat emping dan jualan es batu," katanya.

Meski begitu, Siti menyebut warung mi ayamnya terkadang tutup mendadak. Hal itu dilakukan jika ada keperluan pribadi atau hajatan.

"Tapi tidak buka setiap hari, kalau saya sakit atau ada hajatan karena saya bagian yang masak, atau ada keperluan keluarga baru libur," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(afn/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads