Jika mendengar nama terong, detikers mungkin akan langsung terpikir buah berwarna ungu berbentuk lonjong. Namun, pernahkah detikers mendengar atau melihat terong susu? Buah dengan bentuk unik satu ini mengundang banyak tanda tanya, termasuk boleh tidaknya dikonsumsi.
Disadur dari buku Kitab Tanaman Obat Nusantara oleh Herlina Widyaningrum, terong susu punya nama ilmiah Solanum mammosum L. Masyarakat Indonesia mengenalnya dengan nama terong susu, sedangkan di luar negeri disebut nipple fruit atau titty fruit.
Buah terong susu berbentuk lonjong dengan diameter kurang lebih 10 sentimeter berwarna kuning. Sekilas, buah ini tampak seperti lampu teplok terbalik dengan kaki-kaki penopang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, menurut keterangan dari laman Cabi Digital Library, terong susu dianggap sebagai tanaman asli Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan, serta Karibia. Tanaman ini kemudian menyebar ke India, Hindia Timur, dan beberapa tempat lain.
Terong susu bisa saja detikers temukan di berbagai tempat, mulai dari pinggir jalan, ladang tebu, hingga padang gembala. Ketika melihat buahnya yang unik, mungkin timbul keinginan di hati detikers untuk mencicipi rasa terong susu. Pertanyaannya, bisakah terong susu dimakan?
Bisakah Terong Susu Dimakan?
Menurut penjelasan dari laman National Parks Singapura, buah terong susu itu beracun sehingga tidak bisa dimakan. Oleh karena itu, tanaman satu ini kebanyakan ditanam dengan tujuan dekorasi karena punya morfologi unik.
Lebih lanjut, disadur dari laman Hongkong Hospital Authority, terong susu punya komponen racun berjenis alkaloid steroid, seperti solasonin, solamargine, dan solanina. Bila tak sengaja mengonsumsinya, solasonin dan solamargin bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan mengganggu integritas membran sel.
Di sisi lain, solanina yang masuk saluran pencernaan dilaporkan mengganggu fungsi kolinesterase. Beberapa tanda keracunan terong susu meliputi mual, muntah, diare, nyeri perut, pusing, ataksia, bicara tidak jelas, delirium, dan gagal napas (kasus berat).
Sebenarnya, tidak hanya buah terong susu saja yang bisa melukai. Batangnya tertutup dengan rambut kelenjar halus dan mungkin berduri. Daunnya yang berwarna hijau lebar juga dilindungi dengan duri-duri menghadap ke atas. Duri daun terong susu terletak tepat di rangka daun, baik bagian bawah maupun atas.
Kesimpulannya, terong susu tidak boleh dimakan begitu saja. Selain karena racun yang dikandungnya, duri0duri dari tanaman ini juga bisa melukai detikers.
Manfaat Terong Susu
Kembali diringkas dari buku Kitab Tanaman Obat Nusantara oleh Herlina Widyaningrum, biji terong susu dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing. Caranya adalah dengan memakai kurang lebih 2 gram serbuk biji terong susu yang telah dikeringkan.
Serbuk biji tersebut kemudian digoreng, ditumbuk halus, lalu diseduh dengan Β½ gelas air matang panas. Baru setelah dingin, lakukan penyaringan. Hasil saringan baru dapat detikers minum sekaligus sebelum tidur.
Lebih lanjut, dirujuk dari laman Biodiversity Warriors dari Yayasan Kehati, buah terong susu juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati darah tinggi.
Pertama-tama, buat lubang ujung buah terong susu dengan jarum. Lalu, buah tersebut direbus sampai mendidih dan airnya diminum 2 gelas sehari. Apakah terong susu masih punya manfaat lain bagi tubuh manusia?
Berdasar keterangan dari buku Tanaman Hiasan: Khasiat Makanan & Ubatan oleh Ong Hean Chooi, air rebusan buah terong susu dimanfaatkan untuk merawat asma dan selesma. Jus buahnya juga bisa dipergunakan untuk digosok di dada.
Tidak terbatas pada biji dan buahnya, daun terong susu juga punya khasiat kesehatan. Air rebusan daun tanaman ini diminum untuk mengatasi masalah ginjal dan merawat sifilis. Air rebusan maupun serbuk daunnya bisa pula dimanfaatkan untuk ditempel pada bagian tubuh yang bengkak atau luka.
Meskipun terdapat banyak manfaat dari tanaman terong susu, detikers disarankan berkonsultasi dengan dokter atau ahli terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Hal ini perlu diperhatikan untuk menekan kemungkinan keracunan.
Demikian pembahasan lengkap mengenai bahaya atau tidaknya jika mengonsumsi terong susu. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(par/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang