10 Makanan Khas Gunungkidul yang Unik dan Enak, Wajib Dicoba Wisatawan!

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Kamis, 23 Jan 2025 11:20 WIB
Ilustrasi Sompil, salah satu makanan khas Gunungkidul. Foto: Istimewa
Jogja -

Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang kerap dikunjungi wisatawan. Jika detikers berkunjung ke wilayah berjulukan 'Kota Gaplek', pastikan untuk mencicipi sederet makanan khas Gunungkidul yang unik dan enak!

Biasanya, masyarakat berkunjung ke wilayah Gunungkidul untuk berwisata ke pantai. Wilayah ini memang terkenal dengan pantainya yang indah, seperti Pantai Drini, Pok Tunggal, Slili, dan masih banyak lagi.

Setelah puas berwisata di pantai, jangan lupa untuk berwisata kuliner. Ini dia beberapa makanan khas Gunungkidul yang unik serta wajib untuk kamu coba, detikers!

Makanan Khas Gunungkidul

1. Sompil

Dikutip dari buku Makanan Tradisional Indonesia Seri 3 oleh Murdijati Gardjito dkk, sompil adalah salah satu makanan khas dari Patuk, Gunungkidul yang memiliki bentuk unik menyerupai kerucut. Panganan ini mirip dengan lontong karena dibuat dari beras dan dibungkus daun pisang. Namun, bentuknya yang mengerucut membuatnya berbeda, sehingga disebut sompil, mengacu pada keong sompil yang memiliki cangkang serupa.

Sompil khas Patuk Gunungkidul biasanya disajikan dengan sayur tempe lombok ijo, serta lauk seperti tempe dan tahu bacem. Kadang-kadang, sompil juga disantap bersama opor ayam atau gulai ayam. Teksturnya lebih lembut dibandingkan lontong, menjadikannya sajian tradisional yang unik dan lezat untuk dinikmati.

2. Gathot

Berdasarkan informasi pada laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, gathot adalah makanan yang terbuat dari singkong yang sudah dikeringkan atau gaplek. Makanan ini diproses secara tradisional dan disajikan dengan parutan kelapa di atasnya. Gathot sering dijadikan menu sarapan yang nikmat, terutama disantap bersama teh atau kopi.

Makanan ini terkenal karena dibuat tanpa bahan kimia dan tetap lezat meskipun sederhana. Gathot menjadi salah satu makanan tradisional yang patut dicicipi saat berkunjung ke Gunungkidul, memberikan pengalaman kuliner yang autentik.

3. Thiwul

Selanjutnya, detikers sebaiknya tidak lupa mencicipi thiwul jika berkunjung ke Gunungkidul. Menurut Murdijati Gardjito dalam bukunya, Kuliner Yogyakarta Pantas Dikenang Sepanjang Masa, thiwul terbuat dari tepung gaplek, yaitu singkong yang telah dikeringkan.

Dahulu, thiwul menjadi makanan pokok masyarakat di pegunungan seribu karena ketahanannya sebagai sumber pangan di masa sulit. Thiwul memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang kenyal, cocok dinikmati sebagai makanan utama atau camilan.

Thiwul biasanya disajikan dengan parutan kelapa untuk menambah rasa gurih. Hidangan ini juga bisa dipadukan dengan sayur lodeh atau jangan lombok untuk menciptakan perpaduan rasa pedas dan gurih. Selain itu, thiwul khas Gunungkidul sering dinikmati bersama belalang goreng, menjadikannya sajian yang unik dan menggugah selera.

4. Belalang Bacem dan Goreng

Masih dikutip dari buku Kuliner Yogyakarta Pantas Dikenang Sepanjang Masa oleh Murdijati Gardjito, belalang goreng dan bacem adalah makanan khas Gunungkidul yang unik dan kaya protein. Makanan ini terbuat dari belalang kayu (Valanga Nigricornis) yang berwarna kuning kehijauan, biasanya ditemukan di pohon kayu jati.

Belalang diolah dengan cara dibacem terlebih dahulu menggunakan bumbu sederhana seperti bawang putih, bawang merah, dan garam, kemudian digoreng dengan tambahan kecap. Rasanya gurih dan sering disebut mirip dengan udang.

Belalang bacem biasanya disajikan sebagai lauk, sedangkan belalang goreng lebih sering dijadikan camilan yang cocok dinikmati dengan teh atau kopi. Sebelum diolah, belalang dibersihkan, terutama bagian punggungnya yang pahit. Untuk menghindari alergi, belalang direbus dengan arang untuk meminimalkan kandungan racun.

5. Kicikan

Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, kicikan adalah masakan khas Gunungkidul yang terbuat dari daging dan jeroan sapi atau kambing. Masakan ini dimasak dengan bumbu khas yang menghasilkan rasa gurih dan manis yang unik. Kicikan masih sangat digemari oleh masyarakat Gunungkidul, baik yang tinggal di daerah tersebut maupun yang sudah merantau.

Hidangan kicikan disajikan dengan nasi hangat dan sambal bawang pedas, lalu dibungkus dengan daun jati. Untuk mencicipinya, pengunjung bisa datang ke pasar tradisional Karangmojo yang hanya buka pada hari pasaran pahing. Karena kelezatannya, antrian panjang sering terjadi di pagi hari saat pasar buka.

6. Pathilo

Sedang mencari oleh-oleh khas Gunungkidul untuk dibawa ke luar kota? detikers bisa membeli Pathilo. Dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, pathilo adalah camilan yang terbuat dari singkong berkualitas tinggi. Nama Pathilo berasal dari kata "pathi" yang berarti sari dan telo yang berarti singkong dalam bahasa Jawa. Camilan ini memiliki rasa gurih dan renyah yang membuatnya cocok dijadikan teman minum teh atau pengganti kerupuk.

Pathilo sangat digemari oleh masyarakat Gunungkidul dan sering dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung yang datang ke daerah tersebut. Dengan bahan utama singkong, camilan ini menjadi salah satu produk lokal yang populer dan mudah ditemukan di Gunungkidul.

7. Tape Gaplek

Dikutip dari buku Makanan Tradisional Gunungkidul oleh Ganang MA, tape gaplek adalah makanan khas Gunungkidul yang terbuat dari gaplek, yaitu singkong yang telah dikeringkan. Proses pembuatannya dimulai dengan memotong gaplek menjadi potongan kecil, kemudian merendamnya dalam air bersih selama sekitar tiga malam. Setelah dicuci dan ditiriskan, gaplek kemudian dikukus hingga matang dan didiamkan hingga dingin.

Selanjutnya, ragi yang telah digerus ditaburkan secara merata pada gaplek, lalu dibungkus dengan daun pisang. Gaplek yang sudah dibungkus diletakkan di tempat kering selama tiga malam. Setelah itu, tape gaplek siap untuk dinikmati dengan aroma khas tape yang menggoda.

Tape gaplek menjadi pilihan camilan tradisional yang lezat dan bergizi. Selain menjadi hidangan khas, makanan ini juga menjadi peluang usaha bagi beberapa orang di Gunungkidul, seperti yang dilakukan oleh seorang warga yang belajar membuat tape gaplek dan mulai menjualnya. Ini menunjukkan bagaimana masyarakat Gunungkidul tidak hanya melestarikan kuliner tradisional, tetapi juga mengembangkan potensi lokal menjadi peluang ekonomi.

8. Manggleng

Masih dikutip dari buku Makanan Tradisional Gunungkidul oleh Ganang MA, manggleng yang juga dikenal dengan nama krecek adalah camilan khas Gunungkidul yang terbuat dari singkong. Untuk membuat manggleng, singkong yang telah dikupas dipotong-potong, dicuci bersih, dan dikukus hingga matang.

Setelah dingin, singkong dipotong tipis-tipis dan direndam dalam air bersih selama dua malam. Setelah dicuci dan tiriskan, bumbu yang terdiri dari ketumbar, bawang putih, dan garam dihaluskan dan dicampurkan secara merata pada irisan singkong. Selanjutnya, singkong dikukus lagi dan dijemur hingga kering.

Manggleng yang sudah kering siap digoreng hingga renyah. Camilan ini biasanya dijadikan teman minum teh atau kopi, dan banyak dijual di pasar-pasar tradisional Gunungkidul. Rasanya yang gurih dan renyah membuat manggleng sangat digemari oleh masyarakat setempat. Manggleng juga menjadi pilihan oleh-oleh yang populer bagi para pengunjung yang datang ke Gunungkidul.

9. Tempe Mlanding atau Tempe Lamtoro

Menurut Eni Harmayani dkk dalam buku Makanan Tradisional Indonesia, tempe lamtoro atau tempe mlanding adalah makanan khas Gunungkidul yang terbuat dari biji lamtoro-gung (Leucaena leucocephala). Biji lamtoro-gung yang memiliki kandungan protein tinggi, sekitar 30%, diolah dengan cara fermentasi menggunakan starter tempe. Proses fermentasi ini meningkatkan kelarutan protein dan karbohidrat, serta mengurangi efek negatif dari tanin pada zat gizi lainnya, terutama zat besi, sehingga meningkatkan nilai gizi tempe lamtoro.

Tempe lamtoro sangat digemari di Gunungkidul dan sekitarnya karena selain enak, juga bergizi. Pengolahan biji lamtoro menjadi tempe merupakan salah satu inovasi tradisional yang telah terbukti aman dikonsumsi dan menambah variasi kuliner berbahan dasar tanaman lokal. Tempe lamtoro sering disajikan sebagai lauk dalam berbagai hidangan sehari-hari.

10. Nasi Bledak

Nasi bledak atau nasi jagung adalah salah satu makanan khas Gunungkidul yang wajib detikers coba. Dikutip dari buku Makanan Pokok dan Ragam Hidangan Nasi oleh Murdjiati Gardjito, makanan ini terbuat dari tepung jagung yang dikukus hingga menjadi nasi.

Proses pembuatannya cukup panjang, dimulai dari pengeringan jagung, penggilingan, dan pengukusan adonan tepung jagung hingga menjadi nasi. Nasi bledak memiliki keunggulan dapat disimpan lebih lama dan membuat kenyang lebih lama dibanding nasi biasa.

Di Gunungkidul, nasi bledak sering disajikan bersama lauk-pauk seperti sayur lombok, tempe tahu bacem, ikan wader goreng, dan sambal mentah. Hidangan ini juga dilengkapi dengan sayuran rebus seperti daun singkong dan kenikir, yang menambah keunikan rasa dan kenikmatan.

Nah, itulah tadi sederet makanan khas yang wajib detikers coba ketika berkunjung ke Kota Gaplek. Semoga bermanfaat!



Simak Video "Video Nikmatnya Telur Dadar Crispy di Resto Jogja Pinggir Sungai"

(par/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork