Jember tidak hanya dikenal karena keindahan alam dan destinasi wisatanya, tetapi juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggugah selera. Dari jajanan tradisional hingga hidangan legendaris, kota ini menawarkan ragam cita rasa yang mencerminkan budaya dan sejarah lokal.
Bagi wisatawan maupun pencinta kuliner, menjelajahi Jember tak lengkap tanpa mencicipi kuliner khasnya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Selain menjadi bagian dari identitas kuliner lokal, makanan dan minuman khas Jember juga sering dijadikan oleh-oleh.
Kuliner Legendaris Jember
Jember menyimpan beragam kuliner legendaris yang telah eksis sejak lama dan tetap menjadi favorit warga maupun wisatawan. Dari jajanan manis hingga hidangan tradisional yang kaya rempah, kuliner ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi menawarkan pengalaman budaya yang khas Kota Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Suwar-suwir
Makanan tradisional ini terbuat dari tape singkong yang diproses khusus hingga teksturnya mengeras, kemudian dibuat dalam beragam varian rasa seperti cokelat, strawberry, kacang, dan sirsak. Bentuknya mirip dodol dan cocok dijadikan oleh-oleh.
Kuliner Suwar-suwir telah ada sejak zaman Belanda. Meski berukuran kecil, suwar-suwir telah menjadi ikon oleh-oleh Kota Jember. Rasanya manis dan legit, dengan harga terjangkau sekitar Rp 15.000-Rp 20.000 per kilogram.
2. Gudeg dan Pecel Lumintu
Pecel gudeg merupakan kuliner khas Jember yang diolah dari nangka muda, santan, dan rempah-rempah. Disajikan dengan lontong dan sayuran hijau seperti kangkung, taoge, serta kacang panjang, kemudian disiram sambal kacang gurih.
Perpaduan rasa manis, gurih, dan pedas membuat hidangan ini populer di kalangan wisatawan. Berbeda dengan gudeg Yogyakarta yang manis, gudeg Jember cenderung gurih. Mengutip metrotv, salah satu warung terkenal adalah Warung Nasi Gudeg Lumintu, yang telah berdiri sejak 1968.
3. Nasi Langgi
Nasi langgi bermula dari plesetan kata yang diciptakan masyarakat Jember. Langgi berasal dari gabungan kata "menjelang pagi" yang diambil dari akhiran "lang" dan "gi". Kuliner ini populer sejak masa penjajahan hingga kerajaan Jember, biasanya disajikan malam menjelang pagi.
Nasi Langgi disajikan dengan campuran lauk pauk seperti ayam goreng, tempe goreng, tahu goreng, sambal, serta irisan mentimun. Kelezatannya terletak pada bumbu rempah khas yang meresap ke dalam nasi.
4. Pecel Pincuk
Pecel pincuk dikenal sebagai salad khas Jember. Terbuat dari aneka sayuran hijau yang disiram sambal kacang dan ditaburi bawang goreng, biasanya disajikan di atas daun pisang. Hal ini yang membedakannya dari pecel Madiun.
Pecel ini mulai dikenal pada tahun 1980-an, di mana awalnya dipincuk dengan daun jati, lalu diganti daun pisang. Pecel pincuk bisa ditemui di sepanjang jalan dekat Stasiun Garahan, Kecamatan Silo.
5. Pia Tapai
Pia tapai adalah kue khas Jember terbuat dari tape singkong dicampur tepung terigu, kemudian dipanggang hingga berwarna keemasan. Tersedia varian rasa seperti pisang, cokelat, dan keju. Keunikan pia terletak pada kulitnya yang lembut. Harganya mulai Rp 20.000 per kotak berisi 10 potong, tersedia di toko oleh-oleh Jember.
6. Prol Tape Singkong
Prol tape terdiri dari tape singkong yang dilapisi adonan tepung terigu dan digoreng hingga kecokelatan. Rasanya manis dan asam, menjadikannya camilan favorit wisatawan. Harga berkisar Rp 20.000-Rp 80.000, cocok sebagai oleh-oleh yang ramah di kantong.
7. Tahu Hwa
Tahu hwa merupakan kuliner lembut dari ampas tahu yang dimasak dengan rempah, disajikan bersama kuah jahe hangat. Rasanya gurih dengan sedikit manis.
Kuliner ini dibawa imigran Tionghoa pada abad ke-19. Nama "tahu" merujuk pada makanan itu, sedangkan "hwa" dalam dialek Hokkian berarti bunga.
8. Wedang Cor
Wedang cor adalah minuman legendaris khas Jember yang dipelopori Mbah As pada 1990-an. Terbuat dari perpaduan jahe, gula merah, daun pandan, dan rempah lainnya, minuman ini memberi sensasi hangat.
Minuman ini cocok diminum saat hujan atau cuaca dingin. Salah satu rekomendasi lokasi Wedang Cor ada di Jl Singosari, Kebonsari, Jember, di belakang Kantor KPH Perhutani, buka pukul 16.00-01.00 WIB dengan harga terjangkau Rp 8.000.
(irb/hil)












































