Selama ini seblak identik dengan anak muda karena begitu banyak dari mereka yang menyukainya hingga tak jarang ada yang sering mengonsumsinya. Namun, mungkin tidak sedikit orang yang menyimpan rasa penasaran mengenai apa akibatnya jika makan seblak setiap hari?
Seperti diketahui, seblak menjadi menu favorit yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Menu berbahan dasar kerupuk ini biasanya disajikan dalam cita rasa yang pedas dan tampaknya juga berminyak. Wujud dan rasa seblak yang menggugah selera kerap membuat seseorang ingin mengonsumsinya setiap hari.
Lantas seperti apa efek makan seblak setiap hari yang akan dirasakan oleh seseorang saat benar-benar melakukannya? Temukan penjelasannya melalui artikel berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek Makan Seblak Setiap Hari
Makan seblak menjadi tren tersendiri di kalangan anak muda dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun demikian, tidak sedikit dari mereka yang belum menyadari efek samping makan seblak secara berlebihan. Terkait dengan efek makan seblak secara umum telah dijelaskan dalam sebuah jurnal bertajuk 'Pengaruh Makanan Seblak terhadap Kesehatan Tubuh' yang disusun oleh Dhimas Wahyudi, dkk., bahwa seblak yang dikonsumsi secara berlebihan bisa meningkatkan risiko terhadap gangguan kesehatan tertentu.
Dikatakan bahwa seblak tinggi kalori dan natrium yang dapat menjadi salah satu penyumbang meningkatkan risiko obesitas. Sebagai informasi, obesitas merupakan kegemukan yang berlebihan. Sementara itu, ada efek samping yang dipaparkan di dalam jurnal tersebut. Salah satunya peningkatan risiko darah tinggi atau hipertensi dan juga penyakit jantung.
Tidak hanya itu saja, seblak yang bercita rasa pedas juga dapat memicu gangguan pencernaan apabila dikonsumsi dalam takaran melebihi ambang batas yang wajar. Gangguan pencernaan yang bisa muncul misalnya sakit perut, mulas, hingga diare.
Kemudian dijelaskan dalam jurnal 'Analisis Penerapan Hygiene Sanitasi Makanan Pada Proses Pengolahan Seblak di Maospati Kabupaten Magetan Tahun 2022' oleh Milannia Citra Rahmadhani bahwa penerapan sanitasi dalam mengolah bahan baku makanan berpengaruh pada kesehatan siapa saja yang mengonsumsinya. Salah satunya pada makanan seblak yang banyak dijual secara luas.
Apabila seblak tidak diolah dengan higienis, maka dapat memicu kemungkinan terpaparnya kuman yang mampu menimbulkan berbagai macam penyakit. Hal ini dapat dipahami bahwa efek samping makan seblak tidak hanya dapat berasal dari bahan-bahannya saja, tetapi juga cara pengolahannya.
Dampak Konsumsi Makanan Pedas dan Berminyak Terlalu Sering
Setelah mengetahui efek makan seblak yang berlebihan, tidak ada salahnya bagi detikers untuk memahami secara lebih dekat terkait dampak konsumsi makanan yang pedas dan berminyak. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, seblak termasuk dalam makanan yang pedas dan mengandung minyak. Namun demikian, terdapat berbagai jenis kuliner atau makanan lainnya yang juga bercita rasa pedas dengan banyak kandungan minyak.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, makanan pedas memiliki kandungan capsaicin atau kapsaisin yang cenderung banyak. Apabila capsaicin terlalu banyak dikonsumsi akan memberikan reaksi yang berbeda pada seseorang. Namun, secara umum sensasi pedas yang diakibatkan oleh capsaicin mampu meningkatkan risiko iritasi, peradangan, hingga nyeri.
Bukan hanya itu, apabila dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah melebihi ambang batas tubuh, makanan pedas juga memicu beberapa gangguan kesehatan, seperti nyeri perut, diare, sakit kepala, nyeri dada, hingga tidak jarang muntah-muntah. Bahkan pada pengidap asam lambung, makanan pedas yang terlalu berlebih memicu sensasi muntah dan rasa terbakar di area kerongkongan maupun tenggorokan seseorang yang mengalaminya.
Selain makanan pedas, makanan yang berminyak juga dapat memicu gangguan kesehatan terlalu saat dikonsumsi terlalu sering. Seperti dikatakan dalam laman Healthline, makanan berminyak memiliki kandungan lemak yang cukup besar. Lemak tersebut dapat menghambat pengosongan lambung di dalam tubuh. Hal inilah yang kerap memicu risiko kembung, mual, hingga sakit perut.
Selanjutnya makanan berminyak yang terlalu sering dikonsumsi dalam jumlah berlebih juga dapat memicu kenaikan berat badan. Mengapa? Alasannya karena tidak hanya mengandung lemak, makanan berminyak juga berkalori tinggi. Maka tak heran, asupan makanan berminyak menjadi salah satu penyumbang kenaikan berat badan pada seseorang.
Kemudian makanan berminyak juga dapat menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit jantung, stroke, hingga diabetes. Hal ini terutama pada makanan yang melalui proses penggorengan.
Terlepas dari sejumlah efek samping makan seblak maupun makanan pedas dan berminyak yang telah dipaparkan sebelumnya, masing-masing orang kemungkinan memiliki reaksi tubuh yang berbeda saat mengonsumsinya. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk menyeimbangi asupan dengan makanan bergizi seimbang dan pola hidup yang sehat.
Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai efek samping makan seblak setiap hari lengkap dengan dampak konsumsi makan pedas dan berminyak terlalu sering. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan detikers, ya.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM