Warung Bu Spoed merupakan salah satu warung makan yang eksis sejak 1920. Warung makan ini ternyata juga menjadi langganan seniman Butet Kertaredjasa hingga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Warung Bu Spoed berlokasi di Jalan Ibu Ruswo No.32, Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Jogja. Warung makan ini menyediakan berbagai macam menu makanan rumahan, mulai dari oseng tempe, empal, hingga terik daging sapi yang menjadi menu favorit sejak awal berdiri.
Antrean pelanggan tampak mengular saat detikJogja ke warung makan tersebut Senin (30/10/2023) sejak pukul 08.00 WIB. Tampak para pelanggan yang berdatangan menunggu pintu warung terbuka.
Tepat di samping pintu masuk, terdapat nomor antrean yang harus diambil para pelanggan sebelum masuk. Setelah nomor antrean dipanggil, para pelanggan bisa masuk ke dalam warung dan memilih menu makanan yang diinginkan.
Pemilik Warung Bu Spoed generasi ke-4, Sari Dwijayanti (35) menyebut warung ini pertama kali dibuka pada 1920 silam. Warung ini semula berada di sekitar Pojok Beteng Lor Wetan, kemudian pindah ke Jalan Ibu Ruswo pada tahun 2020 karena ada revitalisasi Benteng Keraton Jogja.
"Tempat yang dulu sudah nggak ada, terkena gusur, awalnya dari tahun 1920 di situ," ujar Sari saat berbincang dengan detikJogja.
Dia menyebut warung makan ini dikelola secara turun-temurun. Foto-foto pendiri dan generasi pengelola Warung Makan Bu Spoed itu pun dipajang di dinding.
"Generasi pertama itu eyang buyut saya, Ibu Spoed. Kalau foto yang di depan itu (tempat menu makanan berjejer) ada nenek saya, Ibu Maryati. Terus Ibu Maryati itu punya anak 4, yang pertama itu Ibu saya, Ibu Eli, yang menjadi generasi ke-3. Setelah itu, beralih ke saya, generasi ke-4," ucapnya.
Sari menerangkan layanan dengan sistem nomor antrean dilakukan untuk menertibakn pembeli. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi saling serobot antarpembeli.
"Sejak pindah ke sini kita pakai nomor antrean, dulu nggak," ujarnya.
Saat ini Warung Makan Bu Spoed masih melayani pembelian secara offline. Hal ini karena terbatasnya jumlah karyawan dan menghindari bentrok pesanan dari toko offline dan online.
"Sebenarnya kita mau (membuka toko online), tapi ternyata sering bentrok. Misalnya kita ngeluarin menu nih, oseng tempe atau teri daging, saya itu kan buka online cuma via WhatsApp. Jadi orang pesen ke kita, pick up-nya bisa pakai Gosend atau Goshop. Saya itu udah bikin akun juga di gojek, misalnya ada tuh menu teri daging, dan di sini antrean lagi penuh dan menu itu habis, kan nggak lucu ya baru dibuka di Gojek eh udah tutup lagi. Kayaknya belum bisa kalau online, tempur sama yang antre di sini," jelasnya.
Mulanya warung makan ini hanya melayani pembelian dengan sistem bungkus. Namun, lambat laun, setelah generasi ketiga, warung juga menyediakan layanan makan di tempat. Hal ini juga berdampak pada perubahan jam buka warung makan. Kini warung makan ini buka mulai pukul 08.00 WIB-15.00 WIB.
"Kalau Ibu saya, buka jam 10.00 WIB sampai sore. Nah, setelah pindah ke sini, banyak diprotes orang. Katanya jam 10.00 WIB itu nanggung, mau makan siang tapi belum enak ya, mau makan pagi juga kesiangan. Kita ngumpulin pendapat-pendapat dari pelanggan dan akhirnya buka jam 08.00 WIB sampai jam 15. 00 WIB," lanjutnya.
Aneka Menu Favorit di Warung Bu Spoed
Sari mengatakan ada beberapa menu yang masih terus dibuat hingga sekarang. Di antaranya seperti terik daging, empal, lombok kethok, sambal goreng, oseng tempe, dan oseng tahu. Tidak hanya itu, saat ini menu yang dihidangkan juga terus bertambah dan semakin variatif.
"Kalau lengkapnya itu lengkap sekarang, dulu itu mungkin karena orang-orang juga kalau beli lauk seadanya dan kalau kita tarik ke tahun 1920, dulu itu menunya terbatas, ada terik daging, empal, lombok kethok, sambal goreng, oseng tempe, dan oseng tahu," ujar Sari.
"Menu yang dulu masih ada, seperti teri daging, empal, cuma kalau untuk lombok ketok itu kita selang-seling karena kadang-kadang orang nunggu menu spesial kan. Nggak semua orang juga familiar dengan lombok ketok," sambungnya.
Sari menjelaskan semua resep masih dipegang oleh pemilik sehingga karyawan hanya memasak dan menyajikan saja. Tak hanya masakan sendiri, Warung Bu Spoed juga menyediakan aneka snack titipan.
"Kalau di sini itu 99 persen (masakan) kita bikin sendiri, kecuali mungkin titipan-titipan kayak snack. Kalau snack yang kita bikin sendiri itu ada pisang goreng dan bakwan jagung udang, selain itu, titipan. Masaknya di sini, kalau masak itu mulai dari setengah 05.30 WIB, nanti jam 08.00 WIB masakan harus sudah ada di depan semua," tuturnya.
Selengkapanya cerita soal menolak pesanan Sultan demi pelanggan.
(ams/aku)