Mempelajari sejarah Indonesia adalah kewajiban setiap siswa, termasuk yang sekarang duduk di kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA). Siswa kelas 11 mempelajari kolonialisme, pergerakan kebangsaan Indonesia, penjajahan Jepang, dan Proklamasi Kemerdekaan.
Disadur dari buku Sejarah tulisan Martina Safitry dkk, siswa-siswi kelas XI SMA fokus mempelajari perkembangan Indonesia dari masa awal kolonialisme sampai kemerdekaan dalam mata pelajaran (mapel) sejarah. Di antara aspek yang dipelajari adalah ekonomi, sosial, dan budaya.
Pembelajaran sejarah merupakan hal penting bagi setiap siswa Indonesia yang akan menjadi generasi penerus. Dari kacamata sejarah, kita bisa belajar banyak hal untuk kemudian diterapkan pada masa kini dan mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari tujuan jangka panjangnya, belajar sejarah juga diperlukan guna menuntaskan bangku pembelajaran. Tanpa belajar, pelbagai tipe ujian yang dihadapi bakal jadi permasalahan sulit memusingkan. Efek buruknya, seorang siswa bisa jadi gagal naik kelas.
Nah, kamu ingin belajar materi sejarah kelas 11 SMA? Di bawah ini rangkuman materinya.
Rangkuman Mapel Sejarah Kelas 11 SMA
Diringkas dari buku Sejarah tulisan Martina Safitry dkk, begini rangkuman lengkap sejarah kelas 11 SMA:
BAB 1 Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia
- Kekayaan alam Indonesia berupa rempah-rempah menarik minat bangsa Eropa untuk datang.
- Ekspansi penjajahan ke Indonesia dimulai ketika Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Turki Utsmani pada 1453. Sebagaimana diketahui, Konstantinopel adalah pintu gerbang penghubung Eropa dan Asia di daratan.
- Karena rempah-rempah via Konstantinopel diblokir, bangsa Eropa mulai mencari jalan ke Asia. Pelopornya adalah Portugis yang memberangkatkan Alfonso de Albuquerque. Ia mendarat di Goa, India, dan mendirikan pangkalan. Dari India, Alfonso berangkat menyerang Malaka pada tahun 1511.
- Setelah Portugis, Spanyol menyusul melakukan perjalanan ke Indonesia. Akibat persaingan antarkeduanya, diadakanlah Perjanjian Saragosa.
- Tidak hanya Portugis dan Spanyol, Indonesia kala itu juga menarik minat bangsa-bangsa lain, seperti Belanda dan Inggris. Konflik berdarah untuk mendapatkan hegemoni pecah.
- Warga pribumi memberi perlawanan keras terhadap bangsa-bangsa asing yang datang menindas. Nama-nama seperti Sultan Baabulah, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Pangeran Diponegoro bangkit memimpin rakyat.
- Tak hanya di wilayah Maluku dan sekitarnya yang paling awal jadi sasaran, melainkan seluruh Indonesia bergejolak dengan perlawanan.
- Dampak ekonomi penjajahan adalah diberlakukannya kerja rodi yang menyengsarakan rakyat. Sistem cultuurstelsel alias tanam paksa pada 1830 juga membuat petani menderita. Ada juga efek positif yang didapat, yakni pengenalan komoditi-komoditi ekspor kepada masyarakat, pemahaman baru teknologi budidaya tanaman, dan pembelajaran sistem perkebunan komersial.
- Dampak lain dari kolonialisme adalah urbanisasi dan pertumbuhan kota. Dari yang tadinya hidup di pedesaan, warga banyak bergeser ke perkotaan. Industri dan perkebunan-perkebunan juga menyebar di mana-mana.
- Dari segi pendidikan, dampak kolonialisme adalah memperkenalkan pengetahuan yang sebelumnya tidak dikenal. Namun, sebelum Politik Etis yang memperkenankan masyarakat belajar, bangsa Indonesia jatuh dalam kelamnya ketidaktahuan.
- Mobilitas sosial juga meningkat selama era pendudukan dengan dibangunnya jalan raya dan rel kereta api. Namun, hal ini juga dibarengi pembayaran upah rendah untuk para pekerja pembangun.
- Kolonialisme memunculkan sentimen rasial yang kemudian mengakar kuat. Golongan Eropa dianggap sebagai ras paling 'tinggi', golongan timur asing, seperti China, Arab, dan India, ada di kelas 2, sedangkan pribumi jadi golongan terendah.
BAB II Pergerakan Kebangsaan Indonesia
- Munculnya kesadaran kebangsaan dimulai sejak awal abad ke-20. Hal ini muncul dari hasil embrio bertahun-tahun yang lampau.
- Faktor-faktor yang memengaruhi munculnya kesadaran kebangsaan adalah agama Islam sebagai agama mayoritas, penjajahan Belanda yang bengis, hasil pendidikan barat yang menelurkan elit politik baru, dan lahirnya Volksraad (lembaga perwakilan rakyat Hindia Belanda) pada 1918.
- Organisasi-organisasi pergerakan mulai bangkit. Yang paling awal adalah Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
- Selain Boedi Oetomo, turut berdiri pula Sarekat Islam (16 Oktober 1905) dan Indische Partij (25 Desember 1912).
- Perang Dunia I yang berakhir pada 1918 berdampak signifikan bagi Indonesia. Perang ini mempopulerkan paham demokrasi dan nasionalisme, menggeser aristokrasi khas kerajaan. Krisis ekonomi akibat perang besar juga turut menghambat kegiatan ekspor-impor.
- Pada 30 April-2 Mei 1926, diadakan Kongres Pemuda I yang dihadiri wakil-wakil organisasi pemuda Indonesia.
- Pada 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II digelar. Pertemuan ini menghasilkan Sumpah Pemuda yang terkenal itu.
- Menyusul Kongres Pemuda 2, perempuan tanah air menggelar Kongres Perempuan pada 22-25 Desember 1928 di Jogja. Kongres ini sukses membentuk Persatoean Perempoean Indonesia (PPI) dan sejumlah keputusan.
- Bukan hanya melalui organisasi, perjuangan juga dilakukan via kegiatan jurnalistik dan sastra. Di antaranya adalah surat kabar Soenting Melajoe, Poetri Hindia, Medan Prijaji, Oetoesan Melajoe. Dari ranah sastra, di antaranya muncul novel Max Havelaar (1860), Student Hidjo (1918), dan Hikayat Kadiroen (1919).
- Perang Dunia II yang pecah pada 1939 turut berdampak bagi Indonesia. Utamanya adalah menyebabkan Jepang yang kala itu berkuasa di Indonesia, bertekuk lutut di hadapan negara-negara sekutu.
BAB III Masa Pendudukan Jepang
- Pada 11 Januari 1942, Jepang menyerbu Tarakan karena kebutuhan minyak. Hal ini dilatarbelakangi berhentinya suplai minyak Amerika kepada Jepang pada 1941.
- Melalui gerakan 'Gurita', Jepang menyerbu titik-titik strategis Indonesia, seperti Balikpapan, Ambon, Morotai, Manado, dan Palembang.
- Jepang menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun, dari 1942 sampai 1945.
- Selama menduduki Nusantara, Jepang memeras sumber daya manusia maupun alam.
- Sebagian penduduk menyambut Jepang dengan tangan terbuka. Lainnya menaruh rasa curiga terhadap Negeri Matahari Terbit itu.
- Guna memperkuat pengaruh, Jepang menggembar-gemborkan propaganda 'Saudara Tua' kepada bangsa Indonesia. Ada juga propaganda 'Cahaya Asia, Pelindung Asia, dan Pemimpin Asia'.
- Tujuan propaganda Jepang tak lain tak bukan adalah agar penduduk Indonesia memberi dukungan penuh.
- Pada masa Jepang, sistem pendidikan disempurnakan sehingga menjadi lebih setara. Jepang memberlakukan 3 tingkat pendidikan, yakni Sekolah Rakyat (6 tahun), Sekolah Menengah Pertama (3 tahun), dan Sekolah Menengah Atas (3 tahun).
- Di bidang militer, Jepang mendirikan tempat-tempat latihan. Berbagai organisasi militer juga dibentuk, seperti Heiho, PETA, dan Giyugun.
- Selain dampak positif, Jepang juga menyengsarakan rakyat Indonesia dengan kerja paksa bernama Romusha. Selain Romusha, ada juga Jugun Ianfu yang menyebabkan perempuan-perempuan pribumi menderita secara fisik dan mental.
- Penindasan Jepang menyebabkan perlawanan berkobar di mana-mana. Contohnya, prajurit PETA di Blitar yang marah dan memberontak. Begitu juga di Aceh, Tengku Abdul Djalil mengomando murid-muridnya untuk melawan.
- Untuk menjaga bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tak memberontak. Jepang mendirikan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) alias Dokuritsu Junbi Cosakai pada 29 April 1945.
- Setelah BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945, Jepang mendirikan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945.
BAB IV Proklamasi Kemerdekaan
- Pada 9 Agustus 1945, Sukarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke Vietnam untuk bertemu dengan Jenderal Terauchi. Di sana, ketiga anggota PPKI itu diberi janji kemerdekaan.
- Sehari setelah 3 orang tokoh itu pulang ke Indonesia, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Berita ini baru masuk Jakarta pada 15 Agustus 1945 sore hari.
- Kaum muda yang ingin segera merdeka kemudian menjalankan rencana pengasingan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
- Setelah negosiasi, Sukarno dan Hatta yang mulanya baru mau memproklamirkan kemerdekaan setelah rapat PPKI, sepakat untuk dengan segera menyusun naskah proklamasi.
- Sukarno-Hatta sampai kembali di Jakarta pada 16 Agustus 1945 malam hari. Saat itu juga, teks proklamasi disusun di kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda.
- Sukarno yang menulis naskah, dengan bantuan Ahmad Subarjo dan Moh Hatta. Setelah mendapat persetujuan pihak-pihak yang hadir, Sayuti Melik diperintahkan mengetik naskah itu.
- Pagi hari 17 Agustus 1945, para tokoh pulang ke rumah masing-masing. Rencananya, pukul 10 pagi, pembacaan naskah proklamasi akan dilakukan.
- Awalnya, proklamasi kemerdekaan akan dilakukan di Lapangan Ikada. Namun, karena penjagaan ketat Jepang, lokasinya dipindah di rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
- Tepat pukul 10, Sukarno berpidato singkat. Setelah itu, ia membacakan naskah proklamasi yang telah disusun malam sebelumnya. Prosesi dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief dan Suhud.
- Segera setelah proklamasi, berita disebarkan di mana-mana. Salah satunya lewat kantor berita Domei dan Radio Surabaya.
- Para pemuda yang bersemangat segera bergerak cepat melucuti tentara Jepang. Bentrokan bersenjata tak terhindarkan. Di Luar negeri, berita proklamasi Indonesia disambut hangat. Contohnya, di Mesir, media-media massa langsung memberitakannya dengan gencar.
Demikian rangkuman materi sejarah kelas 11 SMA dari masa kolonialisme sampai Proklamasi Kemerdekaan. Semoga bermanfaat!
(sto/ams)
Komentar Terbanyak
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron
Gelagat Anggun Sopir Bank Gondol Rp 10 M Sebelum Ditangkap
Sopir Bank Gondol Uang Rp 10 M Ditangkap di Rumah yang Baru Ditempati 3 Hari