10 Tips Menulis Essay untuk Beasiswa yang Rapi, Terstruktur, dan Standout!

10 Tips Menulis Essay untuk Beasiswa yang Rapi, Terstruktur, dan Standout!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 14 Jul 2025 14:18 WIB
Ilustrasi menulis essay.
Ilustrasi menulis essay. Foto: Thought Catalog/Unsplash
Jogja -

Essay merupakan salah satu syarat yang diwajibkan untuk mendapatkan beasiswa. Karena termasuk penilaian, detikers perlu membuat essay yang tidak hanya rapi dan terstruktur, tetapi juga menonjol dibandingkan pendaftar lain.

Dilansir buku Jurus Jitu Menulis Esai oleh Seto Galih Pratomo, essay atau esai adalah tulisan yang memberikan gambaran tentang pendapat si penulis mengenai subjek tertentu. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.

Sama seperti tulisan lain, esai punya struktur penyusun. Ngakan Putu Anom Harjana dalam bukunya, Essay is Easy, menyebut 3 struktur essay, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Ketiganya harus ada karena saling berkesinambungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendahuluan berisi penjelasan ringkas terkait isu yang ingin dibahas. Di bagian isi, giliran gagasan-gagasan penulis yang dituangkan. Gagasan ini perlu didukung data valid agar kuat dan bisa diterima. Terakhir, penutup berisikan kesimpulan mengenai isi essay secara keseluruhan secara ringkas.

Menariknya, essay beasiswa sering kali bukanlah tipe opini biasa. Essay untuk beasiswa lebih bersifat personal dan reflektif sehingga perlu disusun dengan cara yang berbeda. Namun, detikers perlu memastikannya berdasar petunjuk pendaftaran beasiswa yang berlaku.

ADVERTISEMENT

Apakah detikers sedang menyiapkan essay untuk keperluan beasiswa? Terapkan sejumlah tips yang telah detikJogja rangkum di bawah ini agar hasilnya standout, yuk!

Tips Menulis Essay untuk Beasiswa

Dirangkum dari laman Puslapdik Kemendikdasmen, Universitas Multimedia Nusantara, dan Southeastern University, berikut ini 10 tips menulis essay untuk beasiswa yang bisa kamu terapkan:

1. Buatlah Jauh-jauh Hari

Setelah pihak panitia memberikan garis besar essay yang diminta, detikers disarankan bergegas membuatnya. Perilaku menunda atau procrastinate harus dihindari karena justru akan membuatmu tergesa-gesa. Hasilnya, essay tidak maksimal dan kamu gagal mendapatkan beasiswa.

2. Kenali Panitia Penyeleksi dan Latar Belakangnya

Apabila beasiswa yang detikers tuju memberikan informasi seputar tim penyeleksi, kamu bisa melakukan riset terkait latar belakangnya. Informasi terkait background panitia bisa kamu gunakan untuk memilih tema yang tepat. Namun, pastikan juga kamu menguasai tema tersebut.

3. Pilih Tema yang Paling Dikuasai

Ketiga, pilih tema yang benar-benar kamu kuasai. Biasanya, pihak panitia sudah memberikan batasan-batasan topik yang dapat diangkat dalam essay. Setelah mengetahuinya, lakukan riset mendalam tentang masalah apa yang sekiranya menarik.

Pahami juga kira-kira apa yang pihak penyeleksi ingin ketahui dari para pelamar? Mungkin saja, essay beasiswa bertujuan mengetahui keunggulan akademis atau kemampuan kepemimpinan pendaftar. Setelah memperkirakan dengan berbagai pertimbangan, pilih tema yang paling pas.

4. Pahami Struktur yang Baik

Selanjutnya, detikers perlu memahami struktur essay yang baik. Apabila ada buku panduan, pelajari detailnya di situ. Bila tak ada, dalami essay dengan membaca buku-buku yang selama ini jadi sumber pembelajaran. Setelah paham, segera susun kerangka essay.

5. Buat Kalimat Pertama yang Menarik Perhatian

Kalimat pertama di essay akan menentukan ketertarikan juri untuk membaca lebih detail. Oleh karena itu, tampilkan kesan yang kuat. Alih-alih memakai kalimat pembuka yang mainstream, detikers dapat coba memakai cerita menarik, fakta unik, atau pertanyaan yang menggugah pikiran.

6. Tidak Hanya Fakta, Bagikan Juga Cerita

Ketika memperkenalkan diri sebagai contoh, jangan menulis daftar pencapaian yang monoton. Sebaliknya, kamu bisa menyelipkan sedikit banyak cerita dalam bentuk narasi sehingga lebih impresif. Namun, ingat untuk tidak membesar-besarkan atau mengada-ada.

7. Aplikasikan Metode AREL

Usai sukses memikat juri di bagian intro, kamu perlu menulis isi essay sebaik mungkin. Jangan sampai, intro yang berkesan jadi sia-sia karena isi essaymu terlalu hambar dan tidak memikat. Salah satu caranya adalah menerapkan metode AREL.

AREL adalah singkatan dari argument/assertion, reasoning, evidence, dan link-back. Metode ini membuatmu bisa menyusun poin-poin gagasan dengan runtut dan jelas. Ingat selalu untuk menggunakan sumber data yang bisa dipertanggungjawabkan.

8. Selesaikan dengan Positif dan Inspiratif

Saat menyelesaikan essay, kamu harus bisa menjaga suasana hati agar senantiasa positif. Dengan demikian, tulisan yang dihasilkan pun membawa semangat tersebut. Tunjukkan bahwa kamu adalah orang yang positif dan inspiratif. Jelaskan pula bagaimana tantangan dan rancangan yang akan kamu implementasikan untuk memberi dampak positif.

9. Tinjau Ulang secara Mendetail

Selesai menulis essay bukan berarti tulisanmu sudah optimal. detikers disarankan melakukan pengecekan ulang, baik terhadap hal substansial maupun editorial. Cek ulang bahasan yang kamu bawakan, apakah logis dan sesuai?

Selain itu, lakukan pula penyuntingan terhadap kesalahan penulisan diksi, penggunaan tanda baca, hingga penyerapan bahasa asing. Pastikan kalimat-kalimat yang kamu gunakan dalam essay tersebut mudah dipahami.

10. Minta Guru atau Dosen untuk Mengoreksi

Tips terakhir adalah meminta guru atau dosen untuk mengoreksi essay yang sudah dibuat. Sering kali, orang lain bisa menilai kekurangan dari tulisan kita sehingga dapat disempurnakan kembali. Sebisa mungkin, pilih orang yang punya latar belakang sesuai dengan topik essay buatanmu, ya!

Nah, itulah 10 tips menulis essay untuk mendapatkan beasiswa. Semoga bermanfaat, ya, Dab!




(par/apu)

Hide Ads