Seorang mahasiswa Program International Master of Business Administration (MBA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Oryza Novianingtyas (34), berhasil menamatkan kuliahnya dan meraih IPK 4,00. Nilai sempurna itu diraih Oryza kala menempuh double degree di Melbourne Business School (MBS) University of Melbourne, Australia.
"Perasaan saya tentu sangat bangga dan bersyukur sekali. Sama sekali tidak expect karena ada beberapa subject yang saya sebenarnya tidak terlalu PD untuk dapat A. Tapi alhamdulillah kekhawatiran itu tidak beralasan, dan saya berhasil lulus straight A serta mendapat predikat best graduate," ungkap Oryza dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Rabu (7/5/2025).
![]() |
Mahasiswa angkatan 80 MBA FEB UGM itu berhasil menyelesaikan studinya di UGM selama 2 tahun 5 bulan dan 8 hari. Oryza pun dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik MBA periode April 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oryza menempuh kuliah di MBS University of Melbourne berkat Beasiswa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Tak mudah Oryza menempuh program double degree tersebut.
Dia mengakumenghadapi berbagai tantangan. Oryza mengungkapkan, tantangan terbesarnya adalah persiapan keberangkatan untuk program double degree ke Australia.
Wanita asal Klaten, Jateng, itu harus bertarung dengan waktu untuk melengkapi berbagai persyaratan administrasi, termasuk mendapatkan Letter of Acceptance (LoA). Oryza dibantu tim akademik MM FEB UGM dan OIA untuk melewati proses tersebut.
Oryza memang tidak aktif terlibat dalam organisasi di kampus karena dirinya harus pulang-pergi dari rumahnya ke Jogja. Meski begitu, Oryza mendapatkan prestasi seperti terpilih sebagai Mahasiswa Terfavorit Pra-MBA 80 dalam acara MBA Awards Virtufest 4.0.
Dirinya yang saat ini masih menempuh studi di University of Melbourne itu mendapatkan prestasi internasional dengan menerima Eric J. Ingram Prize in People and Change untuk nilai tertinggi pada mata kuliah "People and Change" tahun 2023. Namanya juga tercatat dalam Dean's Honour List tahun 2024 sebagai bagian dari 3% mahasiswa terbaik.
Oryza menceritakan pengalamannya saat menempuh kelas internasional itu. Dia mengisahkan, dirinya merasakan suasana kelas yang dinamis dan penuh warna. Seperti halnya dia berinteraksi dengan teman kuliah dari berbagai negara.
"Bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, termasuk teman-teman internasional dari Jerman dan Belanda di semester awal, membuat kelas terasa seru dan memperkaya pemikiran saya," ungkap wanita yang saat ini bekerja di Kementerian Keuangan RI itu.
Mengenai prestasi yang diraihnya saat ini, Oryza mengaku itu berkat nilai-nilai yang didapat dari FEB UGM. Salah satunya soal integritas yang baginya adalah prinsip utama.
"Kalau kompetensi masih bisa dikejar, tapi soal integritas, there's no bargaining. Itu yang memaksa saya untuk selalu konsisten antara perkataan dan perbuatan," tegasnya.
Untuk mendapatkan sejumlah prestasi tersebut, Oryza menerapkan kunci hidup yang sederhana.
"Jalani saja semuanya, tetapi jangan cepat puas. Selalu berikan yang terbaik dalam segala hal. Penyesalan itu nggak enak, jadi lebih baik bersiap sebaik mungkin. Insyaallah usaha tidak akan mengkhianati hasil," pungkas Oryza.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030