Sejarah Ibu Kota Indonesia Pindah ke Jogja: Buntut Ancaman NICA

Sejarah Ibu Kota Indonesia Pindah ke Jogja: Buntut Ancaman NICA

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 06 Feb 2025 13:55 WIB
Ilustrasi tulisan sejarah di samping buku dan pensil
Ilustrasi sejarah. (Foto: Freepik/freepik)
Jogja -

Tahukah detikers bahwa Ibu Kota Indonesia pernah berada di Jogja? Jika belum, sebaiknya detikers mengetahui sejarah Ibu Kota Indonesia pindah ke Jogja.

Menilik informasi dari situs Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kulon Progo, status Jogja sebagai ibu kota tidaklah lama. Setelah resmi dipindah pada tahun 1946, Jogja menjadi ibu kota selama tiga tahun, yakni hingga 1949.

Meskipun tak lama waktunya, sejarah pemindahannya masih sangat menarik untuk ditelisik lebih dalam. Yuk, baca sejarah pindahnya Ibu Kota Republik Indonesia ke Jogja dalam uraian berikut!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar Belakang Pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Jogja

Mengacu pada penjelasan dalam skripsi berjudul 'Kondisi Yogyakarta saat Perpindahan Ibukota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta Tahun 1946-1949' oleh Joko Winarto, satu bulan setelah kemerdekaan, kondisi Indonesia terlihat berada dalam ancaman.

Pasalnya, tepat pada 29 September 1945, NICA (Netherland Indies Civil Administration) dengan membonceng tentara sekutu ingin kembali menjajah Indonesia. Jakarta yang saat itu masih menjadi ibu kota menjadi tidak aman.

ADVERTISEMENT

Pada tanggal 1 Januari 1946, Presiden Sukarno menggelar rapat terbatas untuk membahas masalah ini. Usai diskusi, dihasilkan kesimpulan bahwa pemerintahan akan dijalankan sementara dari lingkup daerah.

Lebih lanjut, pada 2 Januari 1946, Sultan Hamengku Buwono IX menyarankan untuk memindahkan Ibu Kota RI ke Jogja. Berdasarkan informasi dari buku 'Sejarah Indonesia dari Proklamasi sampai Pemilu 2009' oleh A. Kardiyat Wiharyanto, tawaran sang Sultan dikirim menggunakan kurir.

Tawaran yang diajukan sultan ini menjadi bukti sikap patriotismenya yang tinggi. Sebab, saat itu, tidak ada daerah lain yang berani memberi tawaran demikian. Itikad baik Sultan HB IX pun disambut dengan antusias oleh para pemimpin bangsa.

Lantas, mengapa kota yang dipilih adalah Jogja? Di antara alasan pemilihan Kota Jogja adalah:

  1. Sikap positif kepala Daerah Istimewa Yogyakarta dalam proses pemindahan ibu kota.
  2. DIY merupakan wilayah yang secara organisasi dan proses demokratisasi pemerintahan merupakan yang paling maju di Indonesia.
  3. Suasana revolusioner dan republikan di Jogja.
  4. Lokasi yang cukup jauh dan sulit dijangkau musuh karena terletak di bagian tengah agak selatan.
  5. Mudah dicapai, baik lewat transportasi darat maupun udara.
  6. Terdapat markas besar Jenderal Soedirman dan Jenderal Urip Sumoharjo. Tak hanya itu, masih ada juga kekuatan Laskar Rakyat Mataram besutan Sri Sultan HB IX.

Proses Pindahnya Ibu Kota Indonesia ke Jogja

Malam hari tanggal 3 Januari 1946, sebuah gerbong kereta api yang ditarik lokomotif terlihat bergerak perlahan di Jakarta. Kereta api ini disebut dengan singkatan KLB (Kereta Luar Biasa) dikarenakan jadwal perjalanannya yang di luar kebiasaan.

Bung Karno, Bung Hatta, dan kawan-kawan segera menaiki kereta yang gelap gulita akibat ditiadakannya lampu itu. Mereka lantas menempuh perjalanan mendebarkan menuju Jogja.

Berhasil lolos dari Belanda, perjalanan rahasia itu berakhir pada 4 Januari 1945 di Jogja. Rekan-rekan dari Jakarta disambut hangat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Paku Alam VIII, berikut Jenderal Soedirman. Di tempat lain, tanggung jawab Jakarta diserahkan pada Letnan Kolonel Daan Jahja selaku gubernur militer.

Pada tanggal 7 Januari 1946, Komite Nasional Indonesia (KNI) membuat acara penyambutan kedatangan presiden dan wakil presiden sebagaimana dituliskan oleh Henni Triyana dalam Jurnal Avatara berjudul 'Perpindahan Ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946'.

Di antara yang hadir adalah Sri Sultan HB IX, Paku Alam VIII, opsir-opsir Tentara Keamanan Rakyat (TKR), para bupati, kepala kepolisian, hingga wakil-wakil organisasi di Jogja. Sejak saat itu, ibu kota Indonesia resmi berpindah ke Jogja hingga nantinya berakhir di tanggal 27 Desember 1949.

Nah, demikian sejarah pindahnya ibu kota Indonesia ke Jogja. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat, ya!




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads