Sambut HUT ke-79 RI, Pelajar Kulon Progo Bikin Batik Merah Putih 17 Meter

Sambut HUT ke-79 RI, Pelajar Kulon Progo Bikin Batik Merah Putih 17 Meter

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Jumat, 16 Agu 2024 11:31 WIB
Proses pembuatan kain batik merah putih di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/8/2024).
Proses pembuatan kain batik merah putih di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/8/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja.
Kulon Progo -

Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menyambut hari kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh para pelajar di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Para pelajar di SMKN 2 Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo itu membuat karya batik merah putih sepanjang 17 meter. Sesuai namanya, batik ini mengusung warna dominan merah putih merujuk pada warna bendera Indonesia.

Dilukis di kain sepanjang 17 meter dan lebar 1,5 meter, batik ini juga dihias dengan ornamen geblek renteng yang merupakan motif batik khas Kulon Progo. Selain itu juga terdapat goresan tangan bertuliskan Stewa yang merupakan sebutan dari SMK N 2 Pengasih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala SMK N 2 Pengasih, Sumarno, menerangkan batik ini dibuat sepenuhnya oleh siswa di sekolahnya. Karya tersebut sebagai hadiah untuk Indonesia di hari ulang tahun ke-79 ini.

"Iya ini dibuat para siswa untuk memperingati kemerdekaan Indonesia. Di samping itu juga untuk memeriahkan HUT Pramuka ke 63 dan HUT sekolah kami ke 59," terangnya.

ADVERTISEMENT
Proses pembuatan kain batik merah putih di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/8/2024).Proses pembuatan kain batik merah putih di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/8/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Sumarno mengatakan, batik dipilih karena merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Lewat cara ini pula, pihaknya ingin agar generasi muda bisa lebih mengenal batik.

"Batik adalah ciri khas bangsa Indonesia, bahkan di Kulon Progo batik sangat terkenal, banyak industri batik di Kulon Progo dan jadi unggulan di Kulon Progo. Sehingga harus dikuatkan, dipupuk lewat generasi muda, jangan sampai ditinggalkan," ucapnya.

Sementara guru seni SMK N 2 Pengasih, Ali Subhan, menyebut pembuatan batik merah putih melibatkan 15 siswa. Prosesnya berlangsung selama dua hari, yang dimulai dengan pembuatan motif geblek renteng, pewarnaan, dan terakhir proses melukis.

"Untuk konsep yang diusung batik ini sebenarnya adalah perpaduan antara abstrak, kontemporer dan motif yang sudah ada yaitu geblek renteng," ujarnya.

"Dan untuk prosesnya menggunakan canting cap dan canting tangan," imbuhnya.

Ali mengatakan lahirnya karya ini jadi langkah awal pihaknya untuk membuat batik mandiri oleh siswa SMK N 2 Pengasih.

"Target kami di sekolah ini akan memakai seragam buat sendiri. Nah kami coba hari ini kita angkat batik merah putih raksasa itu salah satunya agar mereka punya hard skill, tidak hanya soft skill. Jadi itu dua kemampuan yang harus dikuasai anak-anak," ucapnya.

Proses pembuatan kain batik merah putih di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/8/2024).Proses pembuatan kain batik merah putih di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/8/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Salah satu siswa Prameswari Nindya Kirana, mengatakan senang bisa terlibat dalam proses pembuatan batik merah putih ini. Nindya sendiri merasa cukup tertantang karena baru pertama kali mengerjakan karya seperti ini.

"Senang banget ya, karena bisa melukis di kain sepanjang ini. Tadi cukup kesulitan juga, sulitnya karena grogi aja,' ujarnya.




(apl/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads