Mengenang Ustaz Jazir, Tokoh di Balik Moncernya Masjid Jogokariyan

Round-Up

Mengenang Ustaz Jazir, Tokoh di Balik Moncernya Masjid Jogokariyan

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 23 Des 2025 06:00 WIB
Mengenang Ustaz Jazir, Tokoh di Balik Moncernya Masjid Jogokariyan
Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta Ustadz Muhammad Jazir ASP. Foto: Istimewa/via Masjid Al Jabbar
Jogja -

Ketua takmir Masjid Jogokariyan Jogja, Ustaz Muhammad Jazir ASP, meninggal dunia kemarin pagi. Berikut sederet fakta tentang sosok penggerak ekonomi Masjid Jogokariyan tersebut.

Sakit Komplikasi

Putra Ustaz Jazir, Haidar Muhammad, mengatakan ayahnya meninggal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah pada Senin (22/12) subuh. Ustaz Jazir dirawat di RS sejak Minggu (21/12).

"Sekitar jam 04.00 WIB ya. Kita nggak tahu persisnya jam berapa karena jatuh nggak sadar begitu, kemudian ketika dicek ternyata sudah meninggal," kata Haidar saat ditemui wartawan di Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Jogja, Senin (22/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haidar bilang, ayahnya meninggal setelah berjuang melawan penyakit komplikasi yang sudah lama diderita. Namun, gagal ginjal kronis disebut menjadi yang paling fatal lantaran membuat Ustaz Jazir harus rutin cuci darah.

Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Jogja, Selasa (4/11/2025).Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Jogja, Selasa (4/11/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja

"Kalau kronisnya itu kan diabetes ya, kemudian ada hipertensi juga, terus ya komplikasinya di ginjal," papar Haidar.

ADVERTISEMENT

"Jadi selama 45 hari ini dari tanggal 6 November itu memang betul-betul ginjalnya fungsinya sudah sangat menurun. Sampai harus cuci darah itu di tanggal 6 November itu, mungkin 4 kali ada (bolak-balik RS)," sambungnya.

Jenazah Ustaz Jazir disemayamkan di Masjid Jogokariyan. Ratusan pelayat silih berganti menyalatkan. Jenazahnya dimakamkan di Makam Karangkajen, Mergangsan, tak jauh dari Masjid Jogokariyan, kemarin siang.

Suasana Masjid Jogokariyan Jogja, Senin (22/12/2025). Ketua Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, meninggal pagi tadi.Suasana Masjid Jogokariyan Jogja, Senin (22/12/2025). Ketua Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, meninggal pagi tadi. Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Pesan Dakwah-Peradaban

Ustaz Jazir ASP dikenal luas sebagai sosok di balik kesuksesan pengelolaan Masjid Jogokariyan yang menjadi percontohan nasional. Di bawah kepemimpinannya, Masjid Jogokariyan bertransformasi menjadi pusat peradaban dan ekonomi umat yang mandiri melalui berbagai inovasi manajemen masjid.

Sebelum meninggal, almarhum sempat menyinggung soal bantuan untuk bencana Sumatera. Menurut putranya, Haidar, ayahnya selalu berpesan agar pengurus masjid dan umat Islam terus konsisten berdakwah dan membahas soal amal saleh.

"Masjid itu tidak cuma mengurusi bangunan, tapi kita juga sedang membangun peradaban," kata Haidar, kemarin.

"Kan akhir-akhir itu banyak nggak sadarnya, tapi beliau kalau mengigau itu isi pasti tetap tentang amal soleh lah, tentang perjuangan. Kemarin aja masih sempat bahas bantuan ke Sumatera," sambungnya.

Cita-cita Wakaf Produktif

Ustaz Jazir juga sempat menyampaikan cita-cita besarnya soal peradaban masjid. Ia berharap seluruh masjid bisa mandiri dengan membuat wakaf produktif dalam bentuk badan usaha, seperti yang dijalankan di Masjid Jogokariyan.

"Kita masih proses ya jadi bapak pengin, kalau bisa semua masjid, itu punya wakaf produktif, sehingga infaq masjid tidak cuma habis untuk bangunan, tapi bisa digunakan untuk masyarakat," ucap Haidar.

"Sementara wakaf produktifnya, badan usahanya bisa untuk operasional masjid dan juga untuk memberi pensiun bagi para pengabdi di masjid," imbuhnya.

Kader Muhammadiyah Tulen

Kepergian Jazir menjadi duka mendalam bagi umat Islam di lingkungan Jogokariyan. Ratusan pelayat datang silih berganti untuk menyalatkan jenazah. Beberapa karangan bunga juga sudah tampak terpampang di halaman Masjid.

Kepergian almarhum juga dirasakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, yang menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Jazir. Ia mengenang almarhum sebagai kader Muhammadiyah yang gigih dan istiqamah dalam berjuang di Persyarikatan.

"Almarhum adalah kader Muhammadiyah yang dikenal tekun, gigih, dan memiliki komitmen kuat dalam menggerakkan dakwah Persyarikatan di tingkat akar rumput. Kiprahnya dalam membangun dan mengembangkan Masjid Jogokariyan menjadi teladan bagi gerakan masjid di Indonesia," ungkap Haedar melalui keterangannya, Senin (22/12).

Dedikasi Jazir dalam memakmurkan Masjid Jogokariyan, menurut Haedar, tidak hanya berdampak pada aspek ritual keagamaan, tetapi juga pada penguatan fungsi sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.

"Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan keluarga besar Persyarikatan, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum husnul khatimah, diampuni segala khilafnya, diterima amal ibadahnya, serta mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucap Haedar.

Bikin Masjid Jogokariyan Mendunia

Dilansir detikHikmah, Ustaz Muhammad Jazir ASP adalah tokoh di balik kemakmuran Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang dikenal luas hingga mancanegara.

Reputasi Masjid Jogokariyan mendunia karena manajemen masjid yang menerapkan sistem saldo Rp 0 dan kegiatan-kegiatan masjid yang inovatif, dikenal tak pernah sepi jemaah salat lima waktu termasuk saat salat Subuh. Masjid dakwah Muhammadiyah ini beberapa kali menjadi percontohan dalam pengelolaan dana umat.

Relawan kemanusiaan dari King Hussein Cancer Centre (KHCC) di Yordania diketahui pernah berkunjung ke Masjid Jogokariyan. Kunjungan ini dilakukan usai Masjid Jogokariyan mengirimkan bantuan bertahap ke KHCC yang dikelola keluarga Kerajaan Yordania.

Masjid dengan motto "Dari Masjid Membangun Ummat" ini memiliki 11 program kerja yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan informasi dari situs Masjid Jogokariyan, takmir masjid memiliki program kerja memasyarakatkan masjid dan memasjidkan masyarakat; membangun kelembagaan masjid yang professional dalam karya, ikhlas dalam niat; melaksanakan tertib administrasi, efisiensi, transparan dalam anggaran, dan mengembangkan seluruh potensi jemaah bagi kemakmuran masjid.

Selain itu, takmir Masjid Jogokariyan juga menggarap potensi generasi muda serta membina keluarga jemaah sebagai benteng ketahanan ummat. Masjid Jogokariyan juga berkomitmen menggali sumber daya optimal tanpa membebani jemaah. Masjid menggunakan pendekatan kesejahteraan dalam berdakwah.

Tak heran, Masjid Jogokariyan tak pernah sepi. Infak dan sedekah masjid tersalurkan dengan cepat, sehingga tak ada saldo mengendap, selalu Rp 0.

Kemakmuran Masjid Jogokariyan tak lepas dari pemikiran Ustaz Muhammad Jazir ASP, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan yang merupakan putra dari imam pertama Masjid Jogokariyan.

Dalam tayangan video yang diunggah di YouTube Masjid Jogokariyan, 13 Januari 2021, Ustaz Jazir menjelaskan tentang manajemen Masjid Jogokariyan yang berpegang pada Al-Qur'an surah At-Taubah 18.

Menurut Ustaz Jazir, memakmurkan masjid itu adalah bagaimana memobilisasi, menggerakkan, mengorganisir, agar masyarakat itu menjadi orang-orang yang tegak salatnya, dalam salat-salat wajibnya mereka berjamaah di masjid.

Dalam jemaah itu, kata Ustaz Jazir, melahirkan sinergitas sosial yang kuat untuk membangun kesejahteraan, kekuatan ekonomi, dan kemakmuran. Sehingga, nantinya jemaah menjadi orang-orang yang menunaikan zakat, bukan malah menghimpun mustahik.

"Bagaimana sinergitas jamaah yang selalu berjumpa di dalam menyembah Allah itu berjumpa di dalam setiap interaksi sosial ekonominya, sehingga mereka saling menguatkan melahirkan suatu kekuatan ekonomi, kemakmuran dan kesejahteraan dapat dicapai bersama, sehingga mereka bisa menjadi orang-orang yang menunaikan zakat," kata Ustaz Jazir.

Menurut Ustaz Jazir, akhir tujuan kemakmuran masjid adalah kemerdekaan bagi orang-orang yang beriman. Merdeka karena memiliki kemakmuran, kesejahteraan, dan kekuatan ekonomi. Masyarakat bisa kuat karena hidup dalam sistem kejamaahan yang dibiasakan dan dilatih dalam salat.

"Dengan kekuatan ekonomi itu mereka bisa membangun kekuatan yang lain sehingga tidak ada yang ditakuti, hanya Allah saja yang ditakuti," jelas Dewan Syuro Masjid Jogokariyan itu.

Oleh karena itu, kata Ustaz Jazir, masjid butuh tata kelola atau manajemen supaya jemaahnya makmur. Tujuan manajemen masjid ini untuk menjalankan tiga mandat dari Allah SWT.

"Yaitu bagaimana menggerakkan sebesar-besarnya masyarakat untuk salat berjamaah di masjid, hidup berjamaah, dan bagaimana masjid itu bisa melaksanakan program-program pemberdayaan, pendayaan ekonomi sehingga jemaah masjid bisa mencapai tingkat ekonomi yang sejahtera, makmur, dan kemudian bisa menunaikan zakat dan dengan itu menjadi mayarakat yang percaya diri, tidak ada ketakutan lagi, apalagi takut lapar tidak akan terjadi," jelasnya.

Hal itulah yang kemudian diimplementasikan dalam manajemen Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Beberapa program unggulan antara lain ATM Beras, Jemaah Mandiri, Pionir Kampoeng Ramadhan, Peta Dakwah, Mensholatkan Orang Hidup, dan Saldo Infaq Rp 0.

Halaman 2 dari 2
(dil/dil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads