Langkah-langkah Metode Ilmiah IPA Kelas 7 dan Contohnya

Langkah-langkah Metode Ilmiah IPA Kelas 7 dan Contohnya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 26 Jul 2024 11:17 WIB
Ilustrasi sains
Ilustrasi langkah-langkah metode ilmiah IPA. Foto: Freepik/freepik
Jogja -

Metode Ilmiah adalah materi pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang akan didapat siswa-siswi SMP kelas 7. Apa itu? Berikut ini uraian lengkapnya, mencakup pengertian, langkah-langkah, dan contohnya.

Dikutip dari buku Biologi Interaktif karya Tetty Setiowati dan Deswaty Furqonita, metode ilmiah adalah sebuah cara untuk memecahkan masalah melalui tahapan-tahapan tertentu. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikannya sebagai pendekatan atau cara yang dipakai dalam penelitian suatu ilmu.

Adanya metode ilmiah menjadikan ilmu pengetahuan terus berkembang. Sebab, rahasia alam yang menjadi misteri selama berabad-abad, perlahan-lahan mulai terkuak dengan penelitian berbasis metode ilmiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, para murid kelas 7 akan secara langsung terjun menggunakan metode ilmiah dalam sebuah eksperimen atau penelitian. Oleh karena itu, pemahaman mendetail mengenai langkah-langkahnya harus dimiliki.

Mari, simak penjelasan komprehensif terkait langkah-langkah metode ilmiah mata pelajaran IPA komplet dengan contohnya dalam uraian di bawah ini.

ADVERTISEMENT

Langkah-langkah Metode Ilmiah IPA

Dirangkum dari buku Ilmu Pengetahuan Alam oleh Victoriani Inabuy dkk, terdapat enam langkah metode ilmiah. Keenamnya secara berurutan adalah melakukan observasi, hipotesis, perancangan percobaan, eksperimen, penyajian data, dan pembuatan kesimpulan.

1. Melakukan Pengamatan/Observasi

Sebelum melakukan penemuan atau terobosan, para ilmuwan sains mendasarkan penelitiannya berdasar pengamatan di lingkungan sekitar. Dari pengamatan tersebut, muncul pertanyaan yang nantinya akan diteliti.

Untuk melakukan tahap pertama ini dengan baik, detikers perlu memanfaatkan kelima indra yang dimiliki semaksimal mungkin. Misalnya, mata melihat keanehan pada tanaman padi atau hidung mencium bau ganjil dalam sayuran wortel.

Dari pengamatan, kamu bisa menyimpulkan masalah yang akan diteliti. Dalam konteks percobaan IPA, masalah dapat ditulis dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan untuk diuji. Hal ini disebut tujuan percobaan.

2. Membuat Hipotesis

Langkah kedua metode ilmiah adalah membuat hipotesis. Hipotesis adalah perkiraan sementara atas pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya. Umpamanya, ketika detikers menjumpai sejumlah wortel yang berbau tidak sedap, pertanyaan apa yang terpikir?

Besar kemungkinan, kita menduga bahwasanya wortel tersebut busuk akibat disimpan terlalu lama. Nah, inilah yang disebut hipotesis. Dalam sebuah penelitian, bisa jadi hipotesis benar ataupun salah.

3. Merancang Percobaan/Eksperimen

Tahap berikutnya adalah merancang eksperimen. Pada tahap ini, terdapat tiga variabel alias faktor-faktor yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Ketiganya adalah variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

Singkat kata, variabel kontrol adalah faktor tetap yang tidak boleh berubah-ubah dalam sebuah penelitian. Sementara itu, variabel bebas adalah faktor yang diuji sehingga ia bebas diubah-ubah. Terakhir, variabel terikat adalah gejala yang muncul atau berubah dalam pola teratur. Ringkasnya, dalam sebuah penelitian, yang boleh berubah hanyalah variabel bebas saja.

Selama tahap ketiga ini, yang perlu disusun di antaranya adalah variabel, alat dan bahan yang akan digunakan, langkah kerja, pengambilan data, dan analisis data.

4. Melaksanakan Eksperimen

Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Langkah keempat ini perlu dieksekusi sesuai dengan rancangan percobaan yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum memulai, berlatih menggunakan alat-alat yang akan dipakai adalah cara efektif untuk meminimalisir kesalahan eksperimen.

5. Menyajikan Data Hasil Eksperimen

Usai penelitian dilakukan, langkah berikutnya adalah menyajikan data yang telah diperoleh. Pada tahap ini, detikers harus bisa menyajikannya dalam bentuk yang paling mudah untuk dipahami pembaca.

6. Menulis Kesimpulan dan Laporan

Langkah terakhir adalah menyimpulkan hasil percobaan yang telah disajikan pada tahap sebelumnya. Kesimpulan harus menjawab tujuan percobaan yang telah dirumuskan. Selain itu, dalam kesimpulan, benar atau tidaknya hipotesis perlu dijelaskan.

Perlu diingat bahwasanya hipotesis tidak selamanya sesuai dengan hasil akhir percobaan. Dengan catatan, alasan tidak benarnya hipotesis didasarkan teori ilmiah. Terkadang, biarpun telah melakukan tahapan-tahapan penelitian dengan benar, hipotesisnya tidak terbukti.

Usai kesimpulan rampung dibuat, hal terakhir yang perlu dilakukan adalah membuat laporan hasil eksperimen. Isinya berupa penjelasan dari seluruh tahapan yang telah dilakukan. Mencakup tujuan percobaan, hipotesis, variabel, alat dan bahan, prosedur, analisis data, dan kesimpulan.

Contoh Penerapan Metode Ilmiah

Contoh penerapan metode ilmiah di bawah ini diambil dari Modul Belajar Mandiri yang diunggah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh suhu pada pelarutan gula?

Hipotesis

Semakin tinggi suhu larutan, maka proses pelarutan gula makin cepat.

Perancangan Eksperimen

  1. Alat yang dibutuhkan: 3 buah gelas, 1 sendok, 1 termometer, dan 1 stopwatch
  2. Bahan: gula pasir, air panas, air dingin, dan air es secukupnya
  3. Persiapan: Membuat lembar kerja berisi rancangan langkah pembelajaran dan kolom pengamatan, menentukan variabel (variabel bebas: air, variabel terikat: waktu yang digunakan untuk melarutkan, variabel kontrol: kondisi gelas, jumlah gula, waktu mulai pelarutan, cara aduk, stopwatch, dan termometer harus sama)

Eksperimen

  1. Sediakan tiga gelas kaca dengan ukuran dan bentuk yang sama.
  2. Tuangkan air panas pada gelas pertama dan air dingin pada gelas kedua dengan volume yang sama dan air es pada gelas yang ketiga. Catat suhu masing-masing
  3. Siapkan tiga wadah yang masing-masing berisi 2 sendok makan gula pasir
  4. Pada percobaan 1. Masukkan gula pasir ke dalam air panas, aduk dan catat waktu yang diperlukan sampai gula larut semua.
  5. Pada percobaan 2. Masukkan gula pasir ke dalam air dingin, aduk dengan cara dan kecepatan yang sama seperti pada percobaan satu, catat waktu yang diperlukan sampai gula larut semua
  6. Pada percobaan 3. Masukkan gula pasir ke dalam air es, aduk dengan cara dan kecepatan yang sama seperti pada percobaan satu, catat waktu yang diperlukan sampai gula larut semua
  7. Percobaan dilakukan dua kali sehingga mendapatkan data yang cukup
  8. Mencatat pengamatan sesuai dengan rancangan terutama waktu yang diperlukan untuk melarutkan gula dalam air panas dan air dingin
  9. Mengolah data hasil eksperimen

Membuat Kesimpulan dan Laporan

Kesimpulan: Makin tinggi suhu larutan, kelarutan zat semakin cepat.

Demikian penjelasan langkah-langkah metode ilmiah pelajaran IPA kelas 7, lengkap dengan pengertian dan contohnya. Semoga pembahasan di atas dapat lebih membuat detikers paham!




(sto/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads