Mahasiswa UMY Rancang Gelang Deteksi Dini Anemia Ibu Hamil-Menyusui

Mahasiswa UMY Rancang Gelang Deteksi Dini Anemia Ibu Hamil-Menyusui

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 01 Jul 2024 19:26 WIB
Ilustrasi gelang deteksi dini anemia untuk ibu hamil dan menyusui yang diciptakan mahasiswa UMY. Foto diunggah Senin (1/7/2024).
Ilustrasi gelang deteksi dini anemia untuk ibu hamil dan menyusui yang diciptakan mahasiswa UMY. Foto diunggah Senin (1/7/2024). Foto: Dok. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
Bantul -

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merancang alat pendeteksi dini anemia pada ibu hamil dan menyusui. Alat tersebut berupa gelang dengan berbagai sensor.

Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) UMY, Fahmi Rohman Rifai mengatakan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut laporan Riskesda (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 47,9% pada tahun 2018.

"Dari data tersebut kami menciptakan sebuah inovasi revolusioner, yaitu gelang deteksi dini anemia untuk ibu hamil dan menyusui terintegrasi AI (artificial intelligence)," kata Fahmi kepada wartawan, Senin (1/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, tim beranggotakan lima orang ini membuat rancangan gelang pintar tersebut. Di mana memanfaatkan teknologi sensor terbaru untuk memonitor parameter-parameter yang berkaitan dengan anemia, seperti denyut jantung (BPM), saturasi oksigen dalam darah (SpO2), dan suhu tubuh.

"Nah, yang membuat gelang ini berbeda karena sudah terintegrasi dengan AI yang memungkinkannya untuk secara otomatis menganalisis data yang diperoleh dan memberikan peringatan dini jika terdeteksi adanya tanda-tanda anemia," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Selanjutnya, peringatan tersebut akan dikirimkan kepada keluarga ataupun saudara terdekat," lanjut Fahmi.

Dengan fitur-fitur tersebut, Fahmi menyebut bakal ada perubahan besar dalam deteksi dini dan pengelolaan anemia pada ibu hamil dan ibu menyusui. Fahmi juga menyebut gelang tersebut sangat potensial untuk menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahunnya.

"Kami berharap bahwa dengan memanfaatkan teknologi canggih ini, dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas terkait anemia pada ibu hamil dan menyusui. Ini adalah langkah besar menuju perbaikan kesehatan ibu dan bayi di seluruh dunia," ujarnya.

Sementara itu, dosen pembimbing Tim PKM-KC, Ir. Erika Loniza mengapresiasi temuan mahasiswa bimbingannya. Pasalnya, apabila di awal kehamilan terdeteksi kurang darah maka mudah bagi dokter dan ibu untuk memberikan terapi obat atau mengatur pola makan yang baik.

"Sehingga anak di dalam kandungan sehat dan ibu pun sehat. Karena memang prototipe ini berguna untuk deteksi dini pada ibu pra dan post kehamilan," katanya.

"Gelang ini juga sudah dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan atau user friendly, karena bentuk alatnya berupa gelang yang juga mudah digunakan dalam kegiatan sehari-hari," imbuh Erika.

Erika menambahkan, selain memberikan peringatan dini tentang kemungkinan anemia. Mengingat gelang tersebut juga dilengkapi dengan fitur pelacakan data secara real-time dan kemampuan untuk mengirimkan informasi langsung ke perangkat seluler pengguna.

"Jadi sangat memungkinkan bagi ibu hamil dan menyusui untuk memantau kesehatan mereka secara berkala, sekaligus berpotensi menghindari komplikasi serius yang terkait dengan anemia," ujarnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads