Kabar gembira datang dari Program Studi Magister Akuntansi (Maksi) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Prodi ini sukses meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA).
Dekan FEB UGM Didi Achjari mengatakan perolehan akreditasi LAMEMBA yang baru pertama dilakukan ini merupakan prestasi yang membanggakan. Sebab, sebelumnya akreditasi dilakukan melalui The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB).
"Dengan akreditasi Unggul ini mencerminkan kualitas pendidikan di Prodi Maksi FEB sangat baik," kata Didi dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada dikatakan Sekretaris Prodi Maksi FEB UGM Irwan Taufiq Ritonga. Menurut dia, raihan akreditasi Unggul LAMEMBA ini membuktikan Prodi Maksi FEB UGM merupakan salah satu program magister akuntansi terbaik di Indonesia yang selalu menjaga kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
"Capaian akreditasi Unggul LAMEMBA membuktikan Prodi MAKSI FEB UGM sebagai program magister akuntansi terdepan di Indonesia," tutur Irwan.
Prodi Maksi FEB UGM sendiri telah meraih akreditasi Unggul LAMEMBA untuk periode 30 April 2024-30 April 2029 usai terbitnya SK Hasil Akreditasi dari LAMEMBA Nomor: 1062/DE/A.5/AR.10/III/2024.
Sebelumnya, selain telah terakreditasi AACSB, Prodi Maksi FEB UGM juga telah mendapatkan akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN PT) pada periode 27 Mei 2020-30 April 2024.
Namun, sejak tahun 2022 pelaksanaan akreditasi BAN PT bagi bidang Ilmu Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA) beralih ke LAMEMBA. Termasuk akreditasi Prodi Maksi FEB UGM.
Irwan berharap, capaian ini bisa menjadi landasan bagi Prodi Maksi FEB UGM agar terus mempertahankan penyelenggaraan pendidikan pascasarjana akuntansi yang berkualitas, serta menjadi tolok ukur bagi prodi magister akuntansi perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
"Prodi Maksi FEB UGM akan terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan tinggi akuntansi dan menjadi thought leader di bidang akuntansi di Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan Prodi Maksi FEB UGM kini telah menjadi prodi magister akuntansi yang menawarkan konsentrasi terlengkap di Indonesia. Mulai dari Akuntansi Publik, Akuntansi Manajemen, Akuntansi, Keuangan, Pengauditan, Sistem Informasi, dan Akuntansi Syariah.
"Prodi Maksi FEB UGM mempunyai 6 konsentrasi yang menjadikan kita sebagai prodi magister akuntansi terlengkap konsentrasinya di Indonesia dan satu-satunya yang mempunyai konsentrasi Akuntansi Syariah," ungkap Irwan.
Prodi ini pun telah berhasil membangun jejaring yang kuat baik dengan mitra di tingkat nasional maupun internasional. Hingga kini, sudah terjalin kerja sama dengan 24 mitra, yaitu 20 mitra perguruan tinggi, 3 institusi dalam negeri, dan 1 mitra perguruan tinggi asing.
Adapun salah satu kerja sama strategis yang dijalankan yaitu Linkage Program, yang mengakomodir minat mahasiswa yang ingin memperoleh gelar akademis sekaligus gelar sertifikasi profesi dan kompetensi akuntan (Ak, CA, CPAI dan CPA) serta gelar Magister Akuntansi (M.Acc). Gelar dan sebutan ini bisa diperoleh dengan cara mengikuti kedua program (PPAk dan Maksi) secara simultan.
Selain itu, ada pula program kerja sama strategis berupa dual degree Prodi Maksi FEB UGM dengan Victoria Graduate School of Business, Victoria University, Melbourne, Australia. Program ini bertujuan untuk menjawab tantangan global akan kebutuhan lulusan dengan kompetensi internasional.
Kini, Prodi Maksi FEB UGM memiliki 40 tenaga pengajar profesional. Terdiri dari 15 orang bergelar guru besar dan 25 orang bergelar doktor, yang diharapkan bisa terus mencetak akuntan dan para profesional di bidang informasi yang berkualitas, beretika, serta berdaya saing global.
Sebagai salah satu bagian dari FEB UGM, Prodi Maksi juga turut berkomitmen mendukung visi fakultas untuk menjadi fakultas ekonomika dan bisnis yang terkemuka serta misi untuk menumbuhkan dan mengembangkan pemimpin masa depan dalam ilmu ekonomi dan bisnis.
(dil/ams)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu