10 Puisi Perpisahan Kelas 6 yang Pendek, Mudah Dihafal dan Menyentuh Hati

10 Puisi Perpisahan Kelas 6 yang Pendek, Mudah Dihafal dan Menyentuh Hati

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Rabu, 13 Mar 2024 12:33 WIB
Ilustrasi puisi cinta
Ilustrasi puisi Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto
Jogja -

Setiap ada pertemuan, pasti akan diikuti dengan momen perpisahan. Bagi kamu yang akan menyelesaikan pendidikan, perpisahan menjadi momen menyedihkan yang mungkin sulit dilalui. Tidak jarang, banyak siswa memaknai momen perpisahan dengan menulis puisi perpisahan sekolah.

Seperti diketahui, masa-masa sekolah adalah salah satu masa yang menyenangkan dan penuh kenangan, terutama saat Sekolah Dasar (SD) karena jangka waktu sekolah yang cukup lama, yaitu 6 tahun.

Setelah menyelesaikan tahap ini, para siswa yang lulus tentu akan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak sekolah dasar yang menyelenggarakan acara perpisahan sebagai momen di mana para siswa dapat berkumpul sebelum berpisah ke sekolah jenjang berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Puisi Perpisahan Sekolah

Sebagai referensi, berikut ini kumpulan puisi perpisahan untuk kelas 6 yang pendek dan menyentuh hati dikutip dari laman resmi SMA Dwiwarna, SMP Negeri 3 Jakarta, dan buku Antologi Puisi Salam Perpisahan oleh Rahayu Prihatin.

1. Puisi "Cinta untuk Guru"

(Dikutip dari laman resmi SMA Dwiwarna)

ADVERTISEMENT

Guruku,

Ketika kami datang engkau sambut dengan ketulusan

Saat pertama kali datang kami tidak mengerti

Apa yang sebenarnya kami cari


Namun cintamu membimbing kami

Menapaki langkah-langkah kecil titian ilmu

Tanganmu selalu siap mendekap kami

Ketika kami terjebak dalam rasa lelah dan sendu


Guruku,

Kini tiba saatnya kami pergi

Mengepakkan sayap yang telah engkau bimbing selama ini

Untuk menuntaskan janji kami

Meraih cita-cita di hari nanti


Guruku,

Cinta kami untukmu tidak akan pernah mati

Sekalipun kaki kami telah melangkah pergi

2. Puisi: "Bila Malam Dapat Bercerita"

(Karya: Rahayu Prihatin)

Malam bercerita tentang cinta

Cinta bukan untuk saling memenjarakan jiwa

Tapi cinta untuk saling menghormati dan pembebasan diri..

Untuk terus dapat menghasilkan karya terbaik di kehidupan..


Untuk saling memberi semangat..

Saling menyayangi..

Saling mencintai..

Saling memberi kedamaian..


Untuk saling memberikan ketenangan..

Untuk saling menciptakan ketengan..

Untuk selalu memberikan kehangatan...

Untuk bisa mengerti..

Untuk bisa memahami..


Bisa merasakan sebuah kerinduan..

Bisa merasakan cemburu..

Bisa setia pada janji..

Dan bila malam bisa bercerita sekali lagi, pasti dia akan berkata "AKU MERINDUKANMU"

3. Puisi Perpisahan: "Sepi"

(Karya: Rahayu Prihatin)

Saat hati bicara

Tuk mengerti semua rasa..

Yang ada ternyata kesedihan..


Begitu banyak cerita

Yang berwarna..

Semua tidak mampu membuat indah perasaan..


Ku cari ketulusan..

Dari tulus yang kumiliki..

Tapi tak bisa membaca..


Ku ingin melukis dunia dengan pelangi..

Di tengah hujan yang tak mau berhenti..

Melangkah melawan badai di hati..


Agar tak mati..

Menepis kesunyian..

Melalui kisah dalam hari..


Tuk lebih berarti...

Dan akhirnya kuingin tetap berdiri

Melawan sepi..


4. Puisi Perpisahan: "Rindu Tak Sampai"

(Karya: Rahayu Prihatin)

Saat sendiri dalam sepinya hati

Hanya mampu tersenyum dalam galaunya asa..

Kesunyian ini hanya mampu dinikmati

Ketika ku tak mampu menggapai apa yang aku inginkan..


Jauhnya tak dapat ditempuh..

Tuk menggugah jiwa..

Kalbu yang selalu merindu..

Bayangan yang tak pernah terwujud dan ku sentuh


Bahkan tuk menatap matanya pun ku tak pernah mampu..

Semua hanya pantas dijalani dalam angan yang tak bertepi..

Menunggu waktu yang belum pasti..

Tapi ku takkan pernah letih berdoa...


Agar bayangan bukan sekedar bayangan yang semu..

Tetapi menjadi kenyataan yang dapat kulihat

Dan tatap dalam nyata hidupku...

Semoga..

5. Puisi Perpisahan: "Akhir Kisah"

(Karya: Finda Layla Sari)

Sahabatku,

Kuciptakan puisi ini untukmu

Puisi yang bercerita tentang waktu

Waktu yang kuhabiskan di masa SMU

Waktu yang kurasa cepat berlalu

Dan waktu yang tak pernah menungguku


Sahabatku,

Kukatakan suatu hal yang mengganggu benakku

tiga tahun, waktu terindah yang berlalu

Disini, disekolah ini..


Tempat di mana kita saling merangkul

Tempat di mana kita saling terjaga dan tak menyerah

Tempat di mana kita belajar ilmu, peduli, dan menyayangi

Tempat di mana berbagai kisah tergambar indah

Tempat di mana status tak jadi jurang pembatas kita

Tempat dimana bahagia terukir indah


Dengan doronganmu guruku,

Dengan gandengan tanganmu sahabatku

Dengan doamu ayah dan ibuku

Aku telah melangkah Jauh

Hingga waktu terasa cepat dan membeku

Dan kenangan itu akan tersimpan di lubuk hatiku


Kini,

Kita berdiri ditengah waktu yang tak kunjung berhenti

Kita akan melangkah ke sebuah pintu yang berbeda

Kita akan bergerak dengan atmosfer yang berbeda

Dan kelak kita akan berdiri dengan takdir yang berbeda


Jangan sembunyikan senyummu

Jangan padamkan semangatmu

Jangan kau lupakan tentang kenangan itu

Lakukan, kejarlah mimpi indahmu

Dan kelak kita akan bertemu lagi, sesuai dengan takdir sang nirwana

Dan untuk sahabatku, guruku, dan kedua orang tuaku

Akan kubuktikan, betapa bersyukurnya aku

Saat Tuhan menghadirkanmu di hidupku

Terima kasih untuk segalanya

6. Puisi Perpisahan Sekolah: "Tumpahan Tinta Ilmu"

Karya: Barra Niyazi Al Fatih

(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9C SMP Negeri 3 Jakarta)

Tetesan keringat jerih payahmu

Jemari-jemarinya luluh lantahkan meja

Diajarkannya berdo'a dan bernyanyi

Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta


Menegakkan badan menghargai jasanya

Menuruti langkahnya jejak pun ada

Jiwanya memberikan pengorbanannya


Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya

Lembaran pun tersobek-sobek singgasana

Suaranya menggemakan dunianya

Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya


Kuhaturkan terima kasih kepadanya

Wahai guruku, jiwaku

Tanpamu, aku tak akan bisa terbang hingga ke langit

Permata indah, indahkan cinta

gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku


7. Puisi Perpisahan: "Tak Lekang Oleh Waktu"

Karya: Anisa Sulistiawati

(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9C SMP Negeri 3 Jakarta)

Ketika aku dihadapkan pada pilihan

Ketika aku dihadapkan pada keresahan

Siapa yang selalu aku jadikan tempat berkeluh kesah?

Siapa yang aku jadikan tempat menghela nafas?


Ialah dirimu..

Sahabatku yang akan kurindu

Kepergianmu nanti

Akan menjadi bagian terberat hidupku


Tetap tenang

Sungguh sahabat, aku akan selalu sayang

Doaku akan kutuangkan dalam kerinduan

Perhatianku tak akan lekang oleh waktu

8. Puisi Perpisahan: "Akhir Cerita"

Karya: Rahayu Prihatin, M.Pd

(Dikutip dari Antologi Puisi Salam Perpisahan oleh Rahayu Prihatin)


Bergelut dengan rasa yang tak pernah bersahabat ..

Menjalani hari yang sulit tuk dimengerti ..

Bila harap tak menjanjikan harapan

Jika masa lalu jadi bayangan yang tak henti menemani ..


Semua menjadi luka ..

Semua hanya menambah perih ..

Semua hanya membuat luka ..


Tak terima pikiran dihantui prasangka ..

Hati bergejolak oleh amarah ..

Lebih baik cinta itu pergi bersama angin ..

Yang tak meninggalkan jejak ..


Bersama mimpi yang terkubur benci

Akhir cerita tak harus indah ..

Namun cerita kan selalu memberi makna ..

Semua pasti "berakhir" sebab dimulai oleh "awal" akhir cerita ..

Hanya milik kita ..


9. Puisi Perpisahan: "Arti Perpisahan"

(Dikutip dari situs SMA Dwiwarna)


Perpisahan memang selalu menjadi bingkai kesedihan

Perlahan menghitung waktu mendekati saat kita tak bisa berjumpa lagi

Sesering dulu ketika masih berseragam putih biru

Untuk mengawali langkah menuju putih abu-abu.


Sahabat,

Melalui jalan perpisahan akan membuat kita tersadar

Apakah itu arti kebersamaan

Apa arti mengukir bingkai kenangan

Arti pertemanan dan persahabatan

Dan juga arti saling mendoakan


Sahabatku,

Izinkan aku untuk merindumu

Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku

Agar kita tetap bersama selalu

Meskipun hanya di dalam kalbu


10. Puisi Perpisahan: "Selamat Tinggal Sahabat"

(Karya: Rayhandi)


Sahabat kau teramat berarti untukku

Kau selalu menjadi tempat di mana aku selalu dimengerti

Kau selalu menjadi warna


Wahai sahabat,

Perpisahan sudah di depan mata

Sebentar lagi kita akan saling melepaskan

Kita tidak akan bertatap wajah


Waktu berjalan begitu cepat

Kemarin rasanya ku tahu namamu

Kemarin rasanya kita menjadi teman sekelas


Mengenalmu adalah anugerah bagiku

Anugerah karena langit telah memberiku bintang yang selalu bercahaya

Kau adalah bintang yang indah


Pada akhirnya kita harus berpisah

Sebagaimana dulu kita bertemu

Bukankah perpisahan itu terjadi karena ada pertemuan?


Aku harus ikhlas

Ikhlas melepaskanmu

Ikhlas bukan berarti melupakan

Karena jujur aku tidak pernah berniat untuk mengusirmu dari pikiranku.


Di sekolah ini kita bertemu

Juga di sekolah ini kita berpisah

Kita bertemu karena takdir

Berpisah juga karena takdir.


Demikian beberapa contoh puisi perpisahan kelas 6 yang singkat dan menyentuh hati. Semoga bermanfaat, Dab!




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads