Setiap ada pertemuan, pasti akan diikuti dengan momen perpisahan. Bagi kamu yang akan menyelesaikan pendidikan, perpisahan menjadi momen menyedihkan yang mungkin sulit dilalui. Tidak jarang, banyak siswa memaknai momen perpisahan dengan menulis puisi perpisahan sekolah.
Seperti diketahui, masa-masa sekolah adalah salah satu masa yang menyenangkan dan penuh kenangan, terutama saat Sekolah Dasar (SD) karena jangka waktu sekolah yang cukup lama, yaitu 6 tahun.
Setelah menyelesaikan tahap ini, para siswa yang lulus tentu akan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, banyak sekolah dasar yang menyelenggarakan acara perpisahan sebagai momen di mana para siswa dapat berkumpul sebelum berpisah ke sekolah jenjang berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Puisi Perpisahan Sekolah
Sebagai referensi, berikut ini kumpulan puisi perpisahan untuk kelas 6 yang pendek dan menyentuh hati dikutip dari laman resmi SMA Dwiwarna, SMP Negeri 3 Jakarta, dan buku Antologi Puisi Salam Perpisahan oleh Rahayu Prihatin.
1. Puisi "Cinta untuk Guru"
(Dikutip dari laman resmi SMA Dwiwarna)
Guruku,
Ketika kami datang engkau sambut dengan ketulusan
Saat pertama kali datang kami tidak mengerti
Apa yang sebenarnya kami cari
Namun cintamu membimbing kami
Menapaki langkah-langkah kecil titian ilmu
Tanganmu selalu siap mendekap kami
Ketika kami terjebak dalam rasa lelah dan sendu
Guruku,
Kini tiba saatnya kami pergi
Mengepakkan sayap yang telah engkau bimbing selama ini
Untuk menuntaskan janji kami
Meraih cita-cita di hari nanti
Guruku,
Cinta kami untukmu tidak akan pernah mati
Sekalipun kaki kami telah melangkah pergi
2. Puisi: "Bila Malam Dapat Bercerita"
(Karya: Rahayu Prihatin)
Malam bercerita tentang cinta
Cinta bukan untuk saling memenjarakan jiwa
Tapi cinta untuk saling menghormati dan pembebasan diri..
Untuk terus dapat menghasilkan karya terbaik di kehidupan..
Untuk saling memberi semangat..
Saling menyayangi..
Saling mencintai..
Saling memberi kedamaian..
Untuk saling memberikan ketenangan..
Untuk saling menciptakan ketengan..
Untuk selalu memberikan kehangatan...
Untuk bisa mengerti..
Untuk bisa memahami..
Bisa merasakan sebuah kerinduan..
Bisa merasakan cemburu..
Bisa setia pada janji..
Dan bila malam bisa bercerita sekali lagi, pasti dia akan berkata "AKU MERINDUKANMU"
3. Puisi Perpisahan: "Sepi"
(Karya: Rahayu Prihatin)
Saat hati bicara
Tuk mengerti semua rasa..
Yang ada ternyata kesedihan..
Begitu banyak cerita
Yang berwarna..
Semua tidak mampu membuat indah perasaan..
Ku cari ketulusan..
Dari tulus yang kumiliki..
Tapi tak bisa membaca..
Ku ingin melukis dunia dengan pelangi..
Di tengah hujan yang tak mau berhenti..
Melangkah melawan badai di hati..
Agar tak mati..
Menepis kesunyian..
Melalui kisah dalam hari..
Tuk lebih berarti...
Dan akhirnya kuingin tetap berdiri
Melawan sepi..
4. Puisi Perpisahan: "Rindu Tak Sampai"
(Karya: Rahayu Prihatin)
Saat sendiri dalam sepinya hati
Hanya mampu tersenyum dalam galaunya asa..
Kesunyian ini hanya mampu dinikmati
Ketika ku tak mampu menggapai apa yang aku inginkan..
Jauhnya tak dapat ditempuh..
Tuk menggugah jiwa..
Kalbu yang selalu merindu..
Bayangan yang tak pernah terwujud dan ku sentuh
Bahkan tuk menatap matanya pun ku tak pernah mampu..
Semua hanya pantas dijalani dalam angan yang tak bertepi..
Menunggu waktu yang belum pasti..
Tapi ku takkan pernah letih berdoa...
Agar bayangan bukan sekedar bayangan yang semu..
Tetapi menjadi kenyataan yang dapat kulihat
Dan tatap dalam nyata hidupku...
Semoga..
5. Puisi Perpisahan: "Akhir Kisah"
(Karya: Finda Layla Sari)
Sahabatku,
Kuciptakan puisi ini untukmu
Puisi yang bercerita tentang waktu
Waktu yang kuhabiskan di masa SMU
Waktu yang kurasa cepat berlalu
Dan waktu yang tak pernah menungguku
Sahabatku,
Kukatakan suatu hal yang mengganggu benakku
tiga tahun, waktu terindah yang berlalu
Disini, disekolah ini..
Tempat di mana kita saling merangkul
Tempat di mana kita saling terjaga dan tak menyerah
Tempat di mana kita belajar ilmu, peduli, dan menyayangi
Tempat di mana berbagai kisah tergambar indah
Tempat di mana status tak jadi jurang pembatas kita
Tempat dimana bahagia terukir indah
Dengan doronganmu guruku,
Dengan gandengan tanganmu sahabatku
Dengan doamu ayah dan ibuku
Aku telah melangkah Jauh
Hingga waktu terasa cepat dan membeku
Dan kenangan itu akan tersimpan di lubuk hatiku
Kini,
Kita berdiri ditengah waktu yang tak kunjung berhenti
Kita akan melangkah ke sebuah pintu yang berbeda
Kita akan bergerak dengan atmosfer yang berbeda
Dan kelak kita akan berdiri dengan takdir yang berbeda
Jangan sembunyikan senyummu
Jangan padamkan semangatmu
Jangan kau lupakan tentang kenangan itu
Lakukan, kejarlah mimpi indahmu
Dan kelak kita akan bertemu lagi, sesuai dengan takdir sang nirwana
Dan untuk sahabatku, guruku, dan kedua orang tuaku
Akan kubuktikan, betapa bersyukurnya aku
Saat Tuhan menghadirkanmu di hidupku
Terima kasih untuk segalanya
6. Puisi Perpisahan Sekolah: "Tumpahan Tinta Ilmu"
Karya: Barra Niyazi Al Fatih
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9C SMP Negeri 3 Jakarta)
Tetesan keringat jerih payahmu
Jemari-jemarinya luluh lantahkan meja
Diajarkannya berdo'a dan bernyanyi
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta
Menegakkan badan menghargai jasanya
Menuruti langkahnya jejak pun ada
Jiwanya memberikan pengorbanannya
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana
Suaranya menggemakan dunianya
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya
Kuhaturkan terima kasih kepadanya
Wahai guruku, jiwaku
Tanpamu, aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta
gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku
7. Puisi Perpisahan: "Tak Lekang Oleh Waktu"
Karya: Anisa Sulistiawati
(Dikutip dari Kumpulan Puisi Perpisahan Kelas 9C SMP Negeri 3 Jakarta)
Ketika aku dihadapkan pada pilihan
Ketika aku dihadapkan pada keresahan
Siapa yang selalu aku jadikan tempat berkeluh kesah?
Siapa yang aku jadikan tempat menghela nafas?
Ialah dirimu..
Sahabatku yang akan kurindu
Kepergianmu nanti
Akan menjadi bagian terberat hidupku
Tetap tenang
Sungguh sahabat, aku akan selalu sayang
Doaku akan kutuangkan dalam kerinduan
Perhatianku tak akan lekang oleh waktu
8. Puisi Perpisahan: "Akhir Cerita"
Karya: Rahayu Prihatin, M.Pd
(Dikutip dari Antologi Puisi Salam Perpisahan oleh Rahayu Prihatin)
Bergelut dengan rasa yang tak pernah bersahabat ..
Menjalani hari yang sulit tuk dimengerti ..
Bila harap tak menjanjikan harapan
Jika masa lalu jadi bayangan yang tak henti menemani ..
Semua menjadi luka ..
Semua hanya menambah perih ..
Semua hanya membuat luka ..
Tak terima pikiran dihantui prasangka ..
Hati bergejolak oleh amarah ..
Lebih baik cinta itu pergi bersama angin ..
Yang tak meninggalkan jejak ..
Bersama mimpi yang terkubur benci
Akhir cerita tak harus indah ..
Namun cerita kan selalu memberi makna ..
Semua pasti "berakhir" sebab dimulai oleh "awal" akhir cerita ..
Hanya milik kita ..
9. Puisi Perpisahan: "Arti Perpisahan"
(Dikutip dari situs SMA Dwiwarna)
Perpisahan memang selalu menjadi bingkai kesedihan
Perlahan menghitung waktu mendekati saat kita tak bisa berjumpa lagi
Sesering dulu ketika masih berseragam putih biru
Untuk mengawali langkah menuju putih abu-abu.
Sahabat,
Melalui jalan perpisahan akan membuat kita tersadar
Apakah itu arti kebersamaan
Apa arti mengukir bingkai kenangan
Arti pertemanan dan persahabatan
Dan juga arti saling mendoakan
Sahabatku,
Izinkan aku untuk merindumu
Izinkan aku untuk menyimpan namamu dalam hatiku
Agar kita tetap bersama selalu
Meskipun hanya di dalam kalbu
10. Puisi Perpisahan: "Selamat Tinggal Sahabat"
(Karya: Rayhandi)
Sahabat kau teramat berarti untukku
Kau selalu menjadi tempat di mana aku selalu dimengerti
Kau selalu menjadi warna
Wahai sahabat,
Perpisahan sudah di depan mata
Sebentar lagi kita akan saling melepaskan
Kita tidak akan bertatap wajah
Waktu berjalan begitu cepat
Kemarin rasanya ku tahu namamu
Kemarin rasanya kita menjadi teman sekelas
Mengenalmu adalah anugerah bagiku
Anugerah karena langit telah memberiku bintang yang selalu bercahaya
Kau adalah bintang yang indah
Pada akhirnya kita harus berpisah
Sebagaimana dulu kita bertemu
Bukankah perpisahan itu terjadi karena ada pertemuan?
Aku harus ikhlas
Ikhlas melepaskanmu
Ikhlas bukan berarti melupakan
Karena jujur aku tidak pernah berniat untuk mengusirmu dari pikiranku.
Di sekolah ini kita bertemu
Juga di sekolah ini kita berpisah
Kita bertemu karena takdir
Berpisah juga karena takdir.
Demikian beberapa contoh puisi perpisahan kelas 6 yang singkat dan menyentuh hati. Semoga bermanfaat, Dab!
(par/apu)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM