Kisah Romantis Pasutri Barengan Raih Gelar Guru Besar di UGM

Kisah Romantis Pasutri Barengan Raih Gelar Guru Besar di UGM

Tim detikJogja - detikJogja
Minggu, 03 Mar 2024 07:00 WIB
Guru besar ugm
Pasangan guru besar UGM viral. Foto: Instagram@ugm.yogyakarta
Jogja - Kisah romantis dari pasangan suami istri yang sukses ini viral di media sosial. Berawal dari teman kuliah, kemudian menikah, kini mereka sama-sama dikukuhkan sebagai guru besar di Universitas Gajah Mada (UGM).

Kisah pasangan profesor di UGM ini menjadi salah satu berita terpopuler di detikJogja selama sepekan terakhir ini.

Diketahui, Prof. Dr. apt. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Biologi Farmasi pada Fakultas Farmasi UGM, di Balai Senat UGM, pada Selasa (29/8/2023) lalu. Sepuluh tahun sebelumnya, suaminya, Prof. Dr. apt. Agung Endro Nugroho, M.Si., juga dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Farmasi UGM di usia 36 tahun.

"Sebenarnya kami nggak menyangka, karena kan penganugerahan gelar profesor itu semua civitas akademika ingin capai karena kan nggak mudah. Kalau pak Agung itu sudah dapat profesor tahun 2012 jadi 10, 11 tahun yang lalu lah," kata Prof Puji dihubungi detikJogja, Sabtu (2/9/2023).

Lebih lanjut, Prof Puji menceritakan bahwa kisah cinta keduanya sudah bersemi sejak masih di bangku kuliah. Mereka sering bertemu di lab dan berlanjut hingga menikah.

Kehidupan mereka juga tak lepas dari tantangan, bahkan pernah harus menjalin hubungan jarak jauh beda benua. Namun mereka masih mampu memegang komitmen untuk terus bersama.

"Setelah jadian kita sama-sama jadi dosen kita committed. Kita sekolah lagi, saya kuliah di Australia suami ke Jepang, itu bagian dari karier yang itu sangat berat kami menjalaninya tapi kembali ke komitmen, pekerjaan, tahap demi tahap karier itu kita raih sekali lagi komitmen kita bersama dan yang penting saling mendukung," ceritanya.

Sama-sama menjadi pengajar di Fakultas Farmasi UGM, mereka saling mendorong untuk bisa menggapai puncak capaian akademik. Sang suami, Agung Endro Nugroho mampu meraih gelar guru besar tebih dulu.

"Kalau pak Agung itu sudah dapat profesor tahun 2012 jadi 10, 11 tahun yang lalu lah," kata Prof Puji.

Guru Besar UGMGuru Besar UGM Foto: Instagram@ugm.yogyakarta

Setelah itu, barulah Puji mengikuti jejak suaminya. Dia berjuang keras untuk bisa memperoleh capaian yang setara. Menurut Prof Puji, sang suami memiliki peran paling besar dalam keberhasilannya meraih gelar.

Ia mengatakan suaminya banyak memberikan dorongan untuk menulis hasil penelitian. Termasuk saat penulisan pidato pengukuhan guru besar.

"Menyempatkan nulis itu berat. Banyak yang penelitian tapi menulis ke paper itu berat. Pak Agung itu banyak mendukung memberi semangatnya di situ sehingga satu demi satu kita bisa sama-sama lah dengan nilai yang kami dapatkan cukup untuk itu," ucap Prof Puji.

"Pak Agung itu detail, segala tanda baca diperhatikan. Sampai sama anak saya 'mama jadi mahasiswa skripsinya bapak, dikomentari tulisannya'," lanjutnya.

Pasangan ini menemukan cinta di bangku kuliah lalu bersama-sama menggapai puncak karier sebagai guru besar. Mereka menjadi contoh nyata tentang cinta menjadi penyemangat, pendorong, dan penguat meraih puncak ilmu pengetahuan

Sementara itu diketahui, saat pengukuhan guru besar, Prof Puji menyampaikan pidato berjudul Siklus Sel Sebagai Target Penemuan Obat Alami Anti Kanker: Pendekatan Empiris Hingga Teknologi Modern. Puji memaparkan kemoterapi merupakan salah satu metode utama dalam pengobatan kanker saat ini.


(cln/cln)

Hide Ads