Teks persuasi adalah jenis tulisan yang isinya berupa upaya untuk mengajak, memberikan saran, meyakinkan, mendorong, mempengaruhi, memberikan petunjuk, memberikan larangan, atau perintah kepada seseorang agar melakukan tindakan tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks.
Dikutip dari Modul PJJ Bahasa Indonesia, argumen dan data yang relevan sebagai pendukung juga harus ditambahkan pada saat menulis teks persuasi. Adanya argumentasi difungsikan sebagai pelengkap untuk lebih meyakinkan atau memperkuat pesan ajakan, bujukan, pengaruh, imbauan, atau perintah yang telah disampaikan.
Teks persuasi bisa ditemukan di berbagai media dan situasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, iklan produk yang biasa dilihat di televisi, dengar di radio, atau temui di internet yang mencoba meyakinkan untuk membeli produk tertentu. Selain itu, teks persuasi juga bisa dilihat dalam poster dan iklan layanan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ciri-ciri Teks Persuasi
Karakteristik dari teks persuasi dapat dilihat dari adanya kata-kata atau kalimat yang mengajak, membujuk, atau berusaha memengaruhi pembaca teks. Kata-kata tersebut bersifat persuasif atau mengindikasikan ajakan dengan cara memberikan alasan. Contoh dari kata-kata persuasif adalah ayo, mari, janganlah, hindarilah, dan lain sebagainya.
Fungsi Teks Persuasi
Teks persuasi memiliki berbagai fungsi yang tujuan utamanya adalah untuk memengaruhi pendapat, sikap, atau tindakan dari pembaca. Teks persuasi sering digunakan untuk membujuk pembaca agar setuju dengan pandangan atau pendapat yang diungkapkan oleh penulis. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan argumen yang kuat dan bukti yang meyakinkan.
Teks persuasi juga berfungsi untuk mendorong pembaca untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendukung kampanye politik, atau mengambil langkah-langkah tertentu dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, mengedukasi pembaca juga bisa dilakukan melalui teks persuasi, misalnya tentang pentingnya suatu pemahaman tertentu.
Struktur Teks Persuasi
Terdapat empat struktur dalam teks persuasi, yaitu pengenalan isu, rangkaian argumen, pernyataan ajakan, dan penegasan kembali. Berikut adalah penjelasannya.
- Pengenalan isu
Pada pengenalan isu, masalah yang menjadi inti dari teks dipaparkan oleh penulis secara jelas. Bagian ini menjadi penting karena pengenalan yang kuat dapat membantu menciptakan minat dan ketertarikan pembaca. - Rangkaian argumen
Bagian ini berisi tentang pendapat dari penulis terhadap isu yang telah dijelaskan pada bagian pengenalan sebelumnya. Untuk lebih meyakinkan pembaca, fakta-fakta juga dapat disampaikan sehingga memperkuat argumen penulis. - Pernyataan ajakan
Bagian ini menjadi inti atau esensi dari teks persuasi. Pernyataan ajakan, dorongan, imbauan, larangan, atau perintah dituliskan pada bagian ini, baik secara tersurat maupun tersirat. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi pembaca agar setuju atau melakukan sesuatu sesuai dengan pendapat penulis. - Penegasan kembali
Bagian terakhir berisi penegasan kembali terhadap argumen-argumen yang telah disampaikan sebelumnya untuk lebih memperkuat ajakan. Bagian ini dapat diidentifikasi melalui adanya kata-kata, seperti oleh karena itu, dengan demikian, dan padanan kata lainnya.
Itu dia pengertian teks persuasi, berikut dengan penjelasan mengenai ciri-ciri, fungsi, dan struktur teksnya. Semoga membantu!
Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/aku)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu