Rocky Gerung di Merah Muda Fest: Sejarah Jujur Dipakai Mengingat Pengkhianat

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Minggu, 02 Nov 2025 08:48 WIB
Rocky Gerung saat menghadiri Merah Muda Fest di Gor Amongrogo, Kota Jogja. Foto: Dok Istimewa
Jogja -

Rocky Gerung berkesempatan mengisi talkshow Sumpah Pemuda dalam Merah Muda Fest di GOR Amongrogo, Kota Jogja, yang digelar PDIP. Dalam kesempatan tersebut, Rocky Gerung menjelaskan sejarah yang jujur kudu digunakan untuk mengingat pengkhianat.

Awalnya, Rocky Gerung sempat berkelakar menghentikan pembahasannya. Selanjutnya, dia menjelaskan tentang siapa sosok pemimpin dari golongan pemuda.

"Karena sudah ditepuktangani, maka saya cukupkan ini," kelakar Rocky Gerung seperti dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Sabtu (1/11/2025).

Dia pun menyebut syarat pemimpin muda yang memiliki kualitas dengan semangat Sumpah Pemuda.

"Kita sedang mencari pemimpin, anak-anak muda yang sekualitas dengan Sumpah Pemuda. Ada enggak itu? Lalu apa persyaratan supaya bsa menghasilkan seorang leader masa depan? Mereka harus lulus ujian," kata Rocky Gerung.

"Pertama adalah lulus ujian etik moralitas. Pernahkah dia berbohong kepada emak emak, mengkhianti orang yang membesarkannya? Di situ ujian etika," lanjutnya.

Selanjutnya, dia menjelaskan, calon pemimpin pada 2029 merupakan sosok yang memiliki kapasitas intelektual.

"Kalau seseorang lulus etikabilitas dan intelektualitas, baru bicara .ikut elektabilitas

Sekarang yang ada dibalik, elektabilitas dulu. Sejarah yang jujur itu harus dipakai mengingat para pengkhianat," katanya yang disambut tepuk tangan ribuan anak muda yang hadir.

Sementara itu, Puteri Indonesia Lingkungan, Putu Ayu Saraswati, menjelaskan bersiknya anak muda harus menjadi suara yang bermakna.

"Tapi keberisikan itu jangan hanya menjadi noise, tapi harus menjadi voice yang lebih bermakna," pesannya.

Ribuan anak muda pun bersemangat menyimak paparan Rocky Gerung, Putu Ayu Saraswati dan politisi PDIP Adian Napitupulu.

Saat ditanya soal semangat Sumpah Pemuda, Rocky Gerung mengatakan, masih relevan dengan zaman sekarang.

"Cuma ada tiga sumpah, tidak ada sumpah keempat dan kelima. Jadi yang perlu kita rawat adalah kemajukan, dan patokannya adalah Nusa, Bangsa dan Bahasa, hanya ada Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa," paparnya.

Adapun Putu Ayu Saraswati mengaku mengagumi para pemuda pada 97 tahun lalu yang sangat luar biasa. Meski belum merdeka saat itu, lanjutnya, para pemuda telah berpikir untuk membangun satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.

Senda dengan Rocky Gerung, Napitupulu menyebut Sumpah Pemuda masih relevan dengan masa kini.

Dia mengatakan, anak muda saat ini memiliki banyak rencana. Sebab itu, lanjutnya, bagaimana anak muda merencanakan masa depan bangsa setelah satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa terwujud.



Simak Video "Video: Rocky Gerung Apresiasi Kakorlantas Bekukan Sirene 'Tot Tot Wuk Wuk'"

(ahr/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork