Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, membuka pameran seni rupa bertajuk Janur Kuning di Monumen Jogja Kembali (Monjali). Pameran tersebut digelar untuk memperingati peristiwa Serangan Umum 1 Maret.
Danang membuka pameran secara simbolis, yakni dengan melukis di kanvas. Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak masyarakat agar tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, salah satunya peristiwa Serangan Umum 1 Maret.
Menurutnya, karya seni yang ada sudah termasuk kontribusi dalam mengingat perjuangan dan jasa pahlawan melawan Agresi Belanda II. Danang pun mengapresiasi para seniman dan pegiat seni yang telah mengingatkan khalayak pada perjuangan para pahlawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa membuka pameran seni rupa 'Janur Kuning' di Monumen Jogja Kembali, Jumat (1/3/2024). Foto: Dok Pemkab Sleman |
"Saya mengapresiasi seluruh seniman dan pegiat seni yang mampu mengekspresikan dan mengingatkan perjuangan bangsa Indonesia melawan Belanda melalui karya seni rupa," kata Danang di Monumen Jogja Kembali, Jumat (3/2/2024).
"Tentu pesannya adalah mengingatkan kembali bahwa Yogyakarta menjadi saksi perlawanan bangsa Indonesia pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret," sambungnya.
Danang berharap semangat para pahlawan yang berjuang pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret dapat senantiasa diingat dan dikobarkan di tengah masyarakat.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa membuka pameran seni rupa 'Janur Kuning' di Monumen Jogja Kembali, Jumat (1/3/2024). Foto: Dok Pemkab Sleman |
Ketua Panitia Pameran Seni Rupa Janur Kuning, Yusman, mengatakan terdapat 75 karya seni dari 50 seniman lukis dan pematung yang ada di Jogja dalam pameran tersebut
Menurut Yusman, kunci dari keberlangsungan pameran Janur Kuning ada pada regenerasi seniman. Sehingga ke depannya akan ada lebih banyak lagi karya-karya baru yang lahir.
"Janur Kuning merupakan simbol pejuang dalam melawan penjajah, oleh karenanya kami berusaha pameran ini akan tetap ada ke depannya dan ada regenerasi seniman sehingga lahir karya-karya baru dan mengingatkan kita akan perjuangan pahlawan melawan penjajah melalui karya seni rupa," jelasnya.
(apl/dil)














































Komentar Terbanyak
Ketika Media Israel 'Ledek' Indonesia Tak Bisa Gelar Olimpiade 2036
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG
Hal yang Mustahil Dilakukan di Jogja: Naik Angkot