Penemuan mayat bayi kembar di sungai wilayah Berbah, Sleman, pada Kamis (14/9) lalu bikin geger warga sekitar. Ternyata sebelum dibuang oleh tersangka pria inisial SW (31), ibu bayi berinisial EW (19) sempat meminta agar dua bayi perempuannya dikubur.
Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan polisi. Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto mengatakan sang ibu melahirkan secara mandiri di kosnya pada Selasa (12/9) sekitar pukul 23.00 WIB. Usai melahirkan, dia menelepon SW yang merupakan kekasihnya.
"SW ini untuk datang sekitar habis melahirkan, kemudian didapatkan bahwa bayi tersebut sudah dibungkus kain ini. Kemudian ditaruh di bak mandi di kamar mandi kos dalam kondisi sudah tidak bergerak," kata Parliska, Selasa (19/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah bayi itu kemudian dimasukkan dalam kardus dan dibawa ke mobil. Keduanya kemudian mencari makan karena kondisi EW lemas usai melahirkan.
Usai makan, keduanya kembali ke kos EW. Di situ terungkap bahwa EW awalnya meminta agar pacarnya menguburkan jenazah bayi itu.
"Setelah mencari makanan EW dikembalikan lagi ke kos dan untuk bayi masih dalam mobil dan informasinya tidak bergerak dan rencananya dari si ibu minta untuk dimakamkan," urainya.
Dikatakan Parliska, pelaku awalnya akan menguburkan bayi di halaman rumahnya. Namun, karena sudah menjelang pagi dia menjadi panik dan memutuskan membuang bayi itu.
"Modus pelaku yaitu panik, dikarenakan hari mulai pagi dan bayi tersebut akan dimakamkan di halaman rumah pelaku tetapi untuk menghilangkan jejak dibuang ke sungai," jelasnya.
Polisi pun akhirnya bisa menangkap pelaku pada Minggu (17/9) dini hari di daerah Piyungan. Tersangka dijerat Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 306 ayat 2 KUHP ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu