- Kumpulan Dongeng Luar Negeri Beserta Asal Negara dan Pesan Moralnya 1. The Lion and the Mouse (Singa dan Tikus) 2. The Ugly Duckling (Anak Itik yang Buruk Rupa) 3. Goldilocks and the Three Bears (Goldilocks dan Tiga Beruang) 4. Cinderella 5. The Tortoise and the Hare (Kura-kura dan Kelinci) 6. Little Red Riding Hood (Gadis Bertudung Merah) 7. Jack and the Beanstalk (Jack dan Pohon Kacang Ajaib) 8. The Ant and the Grasshopper (Semut dan Belalang) 9. The Boy Who Cried Wolf (Anak Gembala yang Berteriak Serigala) 10. Snow White (Putri Salju)
Dongeng merupakan salah satu bentuk cerita rakyat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di berbagai belahan dunia. Cerita-cerita ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan sebelum tidur, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang efektif untuk menanamkan nilai moral, empati, dan kebijaksanaan hidup sejak usia dini. Melalui tokoh-tokoh sederhana seperti hewan, pangeran, putri, hingga anak kecil, dongeng mampu menyampaikan pesan mendalam dengan cara yang mudah dipahami.
Dongeng luar negeri memiliki kekayaan latar budaya yang beragam, mulai dari Eropa hingga Timur Tengah dan Yunani Kuno. Setiap cerita mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat asalnya, seperti kejujuran, kerja keras, keberanian, dan kasih sayang. Tak heran jika dongeng-dongeng ini masih relevan dibacakan hingga sekarang, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Untuk membantu memperkenalkan nilai-nilai positif tersebut melalui storytelling di waktu luang maupun sebagai dongeng sebelum tidur untuk anak, ini dia 10 dongeng luar negeri lengkap beserta asal negara dan pesan moralnya yang dihimpun dari laman FirstCry Parenting, Storyberries, KidsGen, dan British Council LearnEnglish Kids.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kumpulan Dongeng Luar Negeri Beserta Asal Negara dan Pesan Moralnya
1. The Lion and the Mouse (Singa dan Tikus)
Asal: Yunani Kuno (dongeng Aesop)
Pada suatu hari yang panas di tengah hutan, seekor singa besar sedang tidur nyenyak di bawah pohon yang rindang. Setelah berburu sepanjang malam, tubuhnya lelah dan ia tertidur sangat pulas tanpa menyadari keadaan di sekitarnya. Angin berhembus pelan dan suasana hutan terasa damai.
Tak jauh dari sana, seekor tikus kecil sedang mencari remah-remah makanan. Ia berlarian ke sana kemari hingga tanpa sengaja memanjat tubuh singa. Tikus itu berlari di atas punggung, perut, bahkan kepala singa. Gerakan kecil itu membuat singa terbangun dengan kaget dan marah.
Dengan cepat, singa menangkap tikus itu menggunakan cakarnya yang besar. Tikus kecil gemetar ketakutan dan memohon agar nyawanya diselamatkan. Ia berkata bahwa suatu hari nanti ia akan membalas kebaikan singa jika dilepaskan. Mendengar hal itu, singa tertawa keras karena merasa mustahil tikus sekecil itu bisa menolongnya.
Namun karena merasa kasihan, singa akhirnya melepaskan tikus tersebut. Tikus pun berlari pergi sambil mengucapkan terima kasih berulang kali. Singa kembali berbaring dan melupakan kejadian itu.
Beberapa hari kemudian, singa itu terjebak dalam jaring pemburu. Ia berusaha melepaskan diri, namun semakin meronta, jaring semakin kuat mengikat tubuhnya. Auman singa terdengar keras hingga ke penjuru hutan.
Tikus kecil mendengar suara itu dan segera datang. Tanpa ragu, ia menggigiti tali jaring hingga putus. Singa akhirnya bebas dan menyadari bahwa kebaikan yang ia berikan dahulu telah menyelamatkan hidupnya.
Pesan moral: Jangan meremehkan siapa pun, karena setiap makhluk sekecil apa pun bisa memberi pertolongan.
2. The Ugly Duckling (Anak Itik yang Buruk Rupa)
Asal: Denmark
Di sebuah peternakan yang tenang, seekor induk bebek mengerami telur-telurnya dengan penuh kesabaran. Saat tiba waktunya menetas, satu per satu telur pecah dan keluarlah anak-anak bebek yang kecil dan berwarna kuning cerah. Namun satu telur terakhir menetas paling akhir dan menghasilkan anak bebek yang tampak berbeda.
Anak bebek itu lebih besar, bulunya kusam, dan tidak secantik saudara-saudaranya. Hewan-hewan lain mulai mengejeknya. Ayam mematuknya, bebek lain menjauhinya, dan bahkan induknya sendiri merasa malu memiliki anak yang berbeda.
Merasa sedih dan tidak diterima, anak bebek itu pergi meninggalkan peternakan. Ia mengembara sendirian, melewati ladang, rawa, dan hutan. Ia menghadapi rasa lapar, kesepian, dan cuaca dingin yang menyiksa.
Saat musim dingin tiba, hidupnya semakin sulit. Ia hampir membeku di danau yang tertutup es. Namun ia bertahan hingga musim semi datang. Pada suatu pagi, ia melihat sekumpulan burung putih yang anggun berenang di danau.
Dengan ragu, ia mendekat dan melihat bayangannya di air. Betapa terkejutnya ia ketika menyadari bahwa dirinya telah berubah menjadi angsa yang indah. Semua ejekan dan penderitaan itu hanyalah bagian dari prosesnya tumbuh.
Ia pun berenang bersama angsa-angsa lain dengan penuh percaya diri dan kebahagiaan.
Pesan moral: Jangan menilai diri sendiri dari perlakuan orang lain, setiap makhluk memiliki waktu untuk berkembang.
3. Goldilocks and the Three Bears (Goldilocks dan Tiga Beruang)
Asal: Inggris
Di tengah hutan, hiduplah keluarga beruang yang terdiri dari Ayah Beruang, Ibu Beruang, dan Anak Beruang. Suatu pagi, mereka memasak bubur untuk sarapan. Namun bubur itu masih terlalu panas, sehingga mereka memutuskan berjalan-jalan sejenak agar bubur mendingin.
Saat rumah kosong, seorang gadis kecil bernama Goldilocks tersesat di hutan. Ia melihat rumah kecil yang tampak hangat dan rapi. Karena penasaran, ia masuk tanpa izin.
Di dalam rumah, Goldilocks mencicipi bubur milik Ayah Beruang yang terlalu panas, lalu bubur Ibu Beruang yang terlalu dingin. Akhirnya, ia menemukan bubur Anak Beruang yang rasanya pas dan menghabiskannya.
Setelah itu, ia duduk di kursi-kursi mereka. Kursi besar terlalu keras, kursi sedang terlalu empuk, dan kursi kecil pas namun kursi kecil itu patah. Goldilocks lalu naik ke kamar dan tertidur di tempat tidur kecil.
Tak lama kemudian, keluarga beruang pulang dan menemukan rumah mereka berantakan. Saat mereka masuk ke kamar, Goldilocks terbangun dan terkejut melihat tiga beruang di hadapannya. Ia pun berlari keluar rumah dan menghilang ke hutan.
Sejak saat itu, Goldilocks belajar untuk tidak masuk ke rumah orang lain tanpa izin.
Pesan moral: Hormati hak dan milik orang lain.
4. Cinderella
Asal: Prancis
Cinderella adalah gadis baik hati yang tinggal bersama ibu tiri dan dua saudara tirinya. Setelah ayahnya meninggal, Cinderella diperlakukan dengan kejam. Ia harus membersihkan rumah, memasak, dan tidur di dekat perapian.
Suatu hari, kerajaan mengadakan pesta dansa untuk mencari calon istri bagi pangeran. Saudara tirinya bersiap dengan gaun indah, sementara Cinderella dilarang ikut.
Saat Cinderella menangis sendirian, muncullah peri baik hati yang mengubah pakaiannya menjadi gaun indah dan memberinya kereta ajaib. Namun peri mengingatkan bahwa sihir akan hilang saat tengah malam.
Di pesta, pangeran terpikat oleh Cinderella. Mereka menari sepanjang malam hingga lonceng berdentang dua belas kali. Cinderella berlari pulang dan meninggalkan sepatu kacanya.
Pangeran mencari pemilik sepatu itu ke seluruh negeri. Ketika sepatu itu pas di kaki Cinderella, ia pun menikah dengan pangeran dan hidup bahagia.
Pesan moral: Kebaikan, kesabaran, dan ketulusan akan membawa kebahagiaan.
5. The Tortoise and the Hare (Kura-kura dan Kelinci)
Asal: Yunani Kuno
Seekor kelinci yang cepat dan sombong sering mengejek kura-kura karena jalannya yang lambat. Setiap hari ia membanggakan kecepatannya di depan hewan-hewan lain.
Merasa lelah diejek, kura-kura menantang kelinci berlomba. Semua hewan berkumpul untuk menyaksikan perlombaan tersebut.
Saat lomba dimulai, kelinci berlari sangat cepat dan meninggalkan kura-kura jauh di belakang. Merasa yakin akan menang, kelinci memutuskan tidur sebentar di tengah jalan.
Sementara itu, kura-kura berjalan pelan namun tidak berhenti. Ketika kelinci terbangun, kura-kura sudah hampir mencapai garis akhir.
Kura-kura pun memenangkan perlombaan, dan kelinci menyadari kesombongannya telah membuatnya kalah.
Pesan moral: Ketekunan dan kerendahan hati lebih penting daripada kesombongan.
6. Little Red Riding Hood (Gadis Bertudung Merah)
Asal: Eropa
Di sebuah desa kecil yang berbatasan dengan hutan lebat, hiduplah seorang gadis manis yang selalu mengenakan tudung merah buatan neneknya. Karena itulah semua orang memanggilnya Little Red Riding Hood. Ia dikenal ramah dan penurut, serta sangat menyayangi neneknya.
Suatu hari, ibunya meminta Little Red Riding Hood mengantarkan keranjang berisi makanan ke rumah nenek yang sedang sakit. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar ia tidak berhenti di jalan dan tidak berbicara dengan orang asing. Gadis kecil itu mengangguk dan berjanji akan berhati-hati.
Dalam perjalanan melewati hutan, Little Red Riding Hood bertemu seekor serigala yang licik. Serigala itu berbicara dengan suara lembut dan berpura-pura ramah. Tanpa menyadari bahaya, gadis kecil itu menceritakan ke mana ia pergi. Serigala lalu menyarankan agar ia memetik bunga untuk neneknya, sementara ia sendiri berlari cepat menuju rumah nenek.
Serigala tiba lebih dulu, masuk ke rumah, dan menelan nenek. Ia lalu menyamar dengan berbaring di tempat tidur. Ketika Little Red Riding Hood tiba, ia merasa ada yang aneh dengan penampilan "neneknya", tetapi belum sempat berpikir panjang ketika serigala melompat hendak menerkamnya.
Untunglah seorang pemburu yang lewat mendengar suara ribut dan masuk ke rumah. Ia berhasil menyelamatkan Little Red Riding Hood dan neneknya. Gadis kecil itu pun menyadari kesalahannya dan berjanji akan selalu mematuhi nasihat ibunya.
Pesan moral: Jangan mudah percaya pada orang asing dan selalu patuhi nasihat orang tua.
7. Jack and the Beanstalk (Jack dan Pohon Kacang Ajaib)
Asal: Inggris
Jack tinggal bersama ibunya di sebuah rumah kecil dan hidup sangat miskin. Suatu pagi, ibunya menyuruh Jack menjual sapi satu-satunya milik mereka agar bisa membeli makanan. Jack pun berangkat dengan harapan bisa membantu ibunya.
Di jalan, Jack bertemu seorang pria tua yang menukar sapi itu dengan segenggam kacang ajaib. Jack menerima tawaran tersebut dan pulang dengan gembira. Namun ibunya sangat marah dan melempar kacang itu ke luar rumah. Malam itu mereka tidur dengan perasaan sedih.
Keesokan paginya, Jack terbangun dan melihat pohon kacang raksasa tumbuh menjulang hingga ke langit. Dengan rasa ingin tahu, Jack memanjat pohon itu dan menemukan istana besar di atas awan. Di sana tinggal raksasa yang sangat menakutkan.
Dengan kecerdikan dan keberanian, Jack berhasil mencuri harta dari istana tersebut dan melarikan diri. Saat raksasa mengejarnya, Jack menebang pohon kacang hingga raksasa jatuh dan tak pernah kembali.
Sejak saat itu, Jack dan ibunya hidup berkecukupan. Jack belajar bahwa keberanian harus disertai kebijaksanaan.
Pesan moral: Keberanian dan kecerdikan dapat mengubah nasib jika digunakan dengan bijak.
8. The Ant and the Grasshopper (Semut dan Belalang)
Asal: Yunani Kuno
Pada musim panas yang cerah, semut bekerja keras mengumpulkan makanan. Setiap hari ia membawa biji-bijian ke sarangnya untuk persiapan musim dingin. Ia bekerja tanpa mengeluh meski cuaca panas.
Di sisi lain, belalang hanya bernyanyi dan bermain. Ia menertawakan semut yang bekerja tanpa henti dan berkata bahwa hidup seharusnya dinikmati. Semut mengingatkan belalang agar bersiap menghadapi musim dingin, namun belalang mengabaikannya.
Ketika musim dingin tiba, salju menutupi tanah dan makanan sulit ditemukan. Belalang kelaparan dan kedinginan. Ia lalu datang ke sarang semut untuk meminta makanan.
Semut mengingatkan belalang tentang musim panas yang telah berlalu. Belalang menyesal dan menyadari kesalahannya. Ia pun belajar pentingnya bekerja dan mempersiapkan masa depan.
Pesan moral: Kerja keras dan persiapan akan menyelamatkan kita di masa sulit.
9. The Boy Who Cried Wolf (Anak Gembala yang Berteriak Serigala)
Asal: Yunani Kuno
Seorang anak laki-laki bertugas menjaga domba di bukit dekat desa. Karena merasa bosan, ia berteriak meminta tolong dengan mengatakan ada serigala. Penduduk desa datang berlari, namun mendapati anak itu tertawa karena berbohong.
Ia mengulangi kebohongan itu berkali-kali hingga penduduk desa tak lagi percaya padanya. Mereka menganggap teriakannya hanya lelucon semata.
Suatu hari, serigala sungguhan datang dan menyerang domba-domba. Anak itu berteriak sekuat tenaga, namun tak seorang pun datang menolongnya.
Banyak domba dimangsa, dan anak itu menyesal karena kebohongannya sendiri telah merugikan semua orang.
Pesan moral: Sekali kepercayaan hilang, kebenaran pun sulit dipercaya.
10. Snow White (Putri Salju)
Asal: Jerman
Putri Salju adalah gadis yang sangat cantik dan berhati baik. Namun kecantikannya membuat ibu tirinya iri dan dengki. Sang ratu selalu bertanya pada cermin ajaib siapa yang paling cantik di negeri itu, dan suatu hari cermin menjawab bahwa Putri Salju lebih cantik darinya.
Karena marah, sang ratu menyuruh Putri Salju dibunuh. Namun, Putri Salju berhasil melarikan diri ke hutan dan menemukan rumah kecil milik tujuh kurcaci. Mereka menerimanya dengan baik dan hidup bersama dengan bahagia.
Sang ratu mengetahui bahwa Putri Salju masih hidup dan menyamar sebagai nenek tua. Ia memberikan apel beracun yang membuat Putri Salju tertidur panjang.
Para kurcaci sangat sedih hingga suatu hari seorang pangeran datang dan membangunkannya. Putri Salju pun hidup bahagia, sementara sang ratu menerima akibat dari kejahatannya.
Pesan moral: Iri hati membawa kehancuran, sedangkan kebaikan membawa kebahagiaan.
Itulah kumpulan dongeng luar negeri singkat beserta asal negara dan pesan moralnya. Dari The Lion and the Mouse hingga Snow White, cerita mana yang menurutmu paling menarik untuk diceritakan sebagai dongeng sebelum tidur, detikers?
Artikel ini ditulis oleh Shakti Brammaditto Widya Fachrezzy peserta Program MagangHub Bersertifikat dari Kemnaker di detikcom
(sto/apl)












































Komentar Terbanyak
Bocoran dari Basuki soal Rencana Gibran Berkantor di IKN Tahun Depan
Basuki Hadimuljono Ungkap Gibran Ingin Berkantor di IKN 2026
Jawab Sindiran Luhut, UGM Pamerkan Penelitian Bawang Putih