Sebuah bangunan rumah joglo di Payaman, Bantul, terlihat sangat terawat. Padahal bangunan itu sudah berumur lebih dari 100 tahun. Tak heran rumah kayu itu kerap dilirik produser untuk lokasi pembuatan film.
Pantauan detikJogja, rumah joglo tua terlihat sangat asri dan memiliki halaman yang luas yang ditumbuhi rumput hijau. Sama sekali tidak ada kesan lapuk, sebab rumah itu sangat terawat dan jauh dari kata kotor.
Rumah itu dulunya milik seorang saudagar batik bernama R Hardjo Soedarmo. Kini rumah itu dihuni oleh salah satu cucunya yang bernama Retno Hestu Prabawati (49).
Retno menceritakan kakeknya sebenarnya bukan orang yang membuat rumah tersebut. Dia membeli rumah kayu tersebut dari tempat lain kemudian dipindahkannya ke tempat itu.
"(Kakek) Beli tanah di sini dan membangun rumah ini. Dulu belinya rumah jadi lalu diusung atau dibawa ke sini. Jadi bukan membangun dari satu persatu dan itu berlangsung sejak tahun 1920-an," katanya saat ditemui di kediamannya, Payaman, Bantul, Kamis (11/12/2025).
Hingga sepeninggal kakeknya, rumah tersebut masih tetap dirawat oleh keturunannya. Apalagi rumah itu terhitung rumah paling bagus di daerah itu sehingga sering digunakan untuk acara-acara yang digelar oleh warga.
"Tahun 1980an itu di sini untuk kegiatan pemerintahan desa, misalnya arisan, posyandu dan pertemuan warga," ujarnya.
Langganan untuk Syuting
Rumah joglo peninggalan pengusaha batik R Hardjo Soedarmo itu masih terlihat antik dan indah meski sudah berumur lebih dari seabad. Namun siapa sangka ternyata rumah itu pernah mengalami kerusakan cukup berat.
Kerusakan itu merupakan akibat gempa yang terjadi pada 2006. Bagian dapur dan sisi kanan bangunan joglo roboh akibat bencana itu.
"Akhirnya sekarang tinggal dua Joglo ini dan mendirikan limasan sebelah barat sama gudang," kata Retno.
(ahr/alg)