Di Kabupaten Bantul dahulu pernah ada Kapanewon atau Kecamatan bernama Gondowulung. Namun, kapanewon itu saat ini tak ada di peta. Hanya tersisa arsip-arsip tua sebagai penanda eksisnya kapanewon Gondowulung zaman dulu.
Saat ini nama Gonduwulung melekat pada markas Brimob dan sebutan perempatan ring road sebelah selatan Terminal Giwangan. Nama Gondowulung juga terpampang di pos polisi lalu lintas di perempatan ring road tersebut.
Namun menariknya, jika kita mencari Gondowulung di Google Maps, tidak ditemukan adanya daerah bernama Gondowulung. Jika kita memasukkan nama Gondowulung di kolom pencarian, aplikasi itu langsung menunjuk ke markas Brimob Polda DIY di Jalan Imogiri Timur tepatnya di selatan perempatan pos polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menariknya, jejak Kapanewon Gondowulung ternyata ada di arsip-arsip tua. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Kurniawan mengatakan diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk mencari arsip mengenai Gondowulung.
Ia menuturkan, dari hasil pencarian arsip, ditemukan beberapa dokumen yang membuktikan adanya Kapanewon Gondowulung zaman dulu. Namun, pihaknya belum menemukan arsip mengenai hilangnya kapanewon itu.
"Terus terang kalau kami harus butuh waktu yang tidak cepat untuk mencari tahu informasi semacam itu, apalagi arsip," ujarnya saat ditemui detikJogja di kantor DPAD DIY, Selasa (19/8/2025).
"Bisa juga itu (arsip mengenai hilangnya Kapanewon Gondowulung) bagian dari arsip yang belum diolah, karena memang banyak sekali (arsip yang belum diolah), sementara kita ini orangnya sangat terbatas," sambungnya.
Arsiparis DPAD DIY, Ikra Widya mengatakan dari hasil pencariannya ditemukan beberapa arsip berupa dokumen administrasi mengenai Gondowulung yang telah diolah atau dirapikan.
Ia bilang, arsip-arsip itu menyebut nama Kapanewon Gondowulung yang ditemukan berasal mulai dari tahun 1953, 1957, 1960, 1973, dan 1975. Namun jumlahnya hanya sedikit dan hanya berupa arsip bukti administrasi pada jaman itu.
"Ada arsip tahun 57, disebutkan ada Kecamatan Gondowulung, ini arsip formasi kepala dukuh Kalurahan Tamanan, Kapanewon Gondowulung," papar Ikra.
"Arsip tahun 75 sudah pakai istilah kecamatan, kayaknya setelah tahun 70 itu pakainya istilah kecamatan, sebelum itu pakai istilah kapanewon," imbuhnya.
Ikra melanjutkan, pada arsip tahun 1953 dan 1959 tertulis mengenai daftar aset yang berada di dalam Kapanewon Gondowulung. Disebutkan di dalam Gondowulung ada Kelurahan Wonokromo, Pleret, Tamanan, Wirokerten, Jambitan, dan Potorono.
"Artinya kan berarti ada (Kapanewon Gondowulung)," terang Ikra.
Ikra menduga, arsip mengenai hilangnya Kapanewon Gondowulung bisa jadi berada di arsip-arsip yang belum diolah. Pasalnya, arsip yang ada di DPAD DIY adalah arsip sejak DIY bergabung dengan NKRI 1945 silam.
"Semua arsip yang tercipta semua ada di Kepatihan, jangan dibayangkan pengumpulan arsip itu teratur seperti sekarang. Kemudian tahun 94 baru dibentuk kantor Arsip Daerah," ungkap Ikra.
"Nah semua arsip diboyong ke kami, tapi belum rapi. Akhirnya terus kita olah, sayangnya ya itu tadi kita belum bisa mengolah secara optimal. Bisa jadi kemungkinan masih ada di harta karun di kita, ya ada tapi belum terolah," pungkasnya.
(dil/rih)
Komentar Terbanyak
UGM Batalkan Sewa Gedung untuk Launching Buku Roy Suryo dkk
Ditolak UGM, Launching Buku Roy Suryo dkk Pindah ke Kafe
Judul Buku Roy Suryo dkk yang Batal Dilaunching di UC UGM: Jokowi's White Paper