Cerita Guru Ngaji-Jasa Stempel 'Banting Setir' Jadi Musisi Jalanan Jogja

Cerita Guru Ngaji-Jasa Stempel 'Banting Setir' Jadi Musisi Jalanan Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Minggu, 16 Mar 2025 16:47 WIB
Ilustrasi Bermain Gitar
Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Denis Vostrikov
Jogja -

Sebagian musisi jalanan Jogja juga punya pekerjaan lain. Ada yang masih membuka jasa pembuatan stempel keliling, bahkan ada yang menjadi guru mengaji Al-Qur'an.

Seperti Fadli, salah seorang pengamen sound yang bekerja menawarkan jasa pembuatan stempel secara keliling. Dia mengamen dan bergabung dalam komunitas Jogja Akustik Manajemen (JAM) saat Pandemi COVID-19 melanda.

"Masuk komunitas ini baru dua tahunan, 2023 kemarin. Sebelumnya (kerja jasa) stempel, tapi sales keliling, buat stempel door to door, ke toko-toko," jelasnya saat ditemui detikJogja di tempat mangkalnya, Simpang Pingit, Jetis, Kota Jogja, Jumat (14/3) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma karena ada Corona terus sempet sepi (pesanan stempel), terus gabung sini (komunitas JAM). Tapi pesanan Stempel itu masih jalan," sambung Fadli.

Berbeda dengan Fadli, rekannya bernama Astro memiliki kerja sampingan yang lebih banyak. Astro juga anggota JAM.

ADVERTISEMENT

"Saya ngamen sejak SMP, di jalan-jalan di kampung-kampung. Saya juga ada lagu sendiri, kalau ngampung (ngamen di kampung) sering pakai lagu sendiri," ungkapnya.

Astro juga menggeluti berbagai pekerjaan lain untuk menghidupi ibunya. Ia mengaku juga sebagai guru mengaji, sering mendapat job mengisi Quroatul Quran di berbagai acara.

"Kalau ada hajatan nikahan atau khitanan itu sering ngisi Qiroatul Quran, terus ini mendekati hari raya kadang suruh ceramah dikit-dikit. Karena saya sejak kecil suka nyanyi sama ngaji," ujar Astro.

"Sama usaha marketplace itu, jadi misal saya di klitikan nyari HP jadul-jadul murah-murah, itu saya posting di marketplace. Jadi ngajar ngaji terus ngisi qiroatil Qur'an, sama di sini (ngamen)," pungkasnya.




(dil/dil)

Hide Ads