Arjuna adalah salah satu tokoh pewayangan yang begitu populer di Indonesia. Selain dikenal karena ketampanan dan kepiawaiannya memainkan senjata, Arjuna juga terkenal karena perannya dalam Perang Bharatayudha.
Sebagaimana kita ketahui bersama, setiap tokoh wayang punya karakteristik dan ciri khasnya masing-masing. Misalnya, dikutip dari buku Ensiklopedia Tokoh-Tokoh Wayang dan Silsilahnya oleh Mahendra Sucipta, Karna adalah sosok yang digambarkan punya sifat loyal.
Alasannya, meskipun tahu pihak yang dibelanya salah, yakni Kurawa, Karna tetap setia kepada Duryudana. Bahkan, ia menjadi panglima perang Kurawa ketika menemui ajalnya di tangan salah seorang kesatria Pandawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping sifat setiap tokohnya yang unik, tokoh-tokoh pewayangan juga punya background story atau latar belakang menarik. Karna contohnya, adalah kesatria dari hasil hubungan gelap Dewi Kunti dengan Batara Surya.
Lalu bagaimana dengan Arjuna? Apa karakteristik khasnya? Apa peran Arjuna dalam Perang Bharatayudha yang terkenal sebagai klimaks kisah Mahabharata? Berikut ini detikJogja siapkan pembahasan lengkapnya. Selamat membaca!
Mengenal Sosok Arjuna
Kembali dikutip dari buku yang telah disebut sebelumnya, Arjuna adalah anak ketiga dari lima Pandawa. Bapaknya adalah Pandu, sedangkan ibunya bernama Dewi Kunti. Nama keempat saudaranya secara berurutan adalah Yudhistira, Werkudara, Nakula, dan Sadewa.
Arjuna punya banyak nama lain. Di antaranya adalah Kumbawali, Parta, Margana, Pandu Putra, Kuntadi, Indratanaya, Prabu Kariti, Palgunadi, serta Dananjaya. Adapun senjata, Arjuna memiliki Ardadeli, Sarotama, Pulanggeni, Pasopati, dan Kalanadah.
Berdasar penjelasan dalam buku Dharmasena yang salah satunya ditulis Bramasthagiri, Ardadeli atau Ardha Dedali adalah panah sakti milik Arjuna. Bagian ujungnya berupa mulut burung sehingga ketika dilepaskan, akan mematuk targetnya.
Senjata Arjuna lainnya yang termasyhur adalah Panah Pasopati. Panah ini diberikan dewa dan berasal dari taring raksasa. Dalam ceritanya, panah ini berhasil diambil oleh Batara Guru dari raksasa dan dijadikan senjata sakti.
Berbicara tentang wajah, Arjuna adalah yang paling tampan dibandingkan saudara-saudaranya. Tak mengherankan, ia diketahui bisa menaklukkan hati wanita hanya dari mimpi saja. Lebih mengejutkannya lagi, Arjuna punya empat belas orang istri. Di antaranya adalah Dewi Sumbadra, Dewi Larasati, dan Dewi Srikandi.
Bagaimana sifat Arjuna? Diringkas dari jurnal bertajuk Keanekaragaman Visualisasi Tokoh Arjuna dalam Media oleh Ratna Cahaya Rina dkk, dalam dunia pewayangan, Arjuna punya delapan wanda untuk menampilkan suasana hati dan keadaan tokoh. Kedelapannya adalah suci, hanyut, welas asih, terbawa, ragu-ragu, kesusahan, tegak, dan bunga.
Dari segi fisik, Arjuna digambarkan dengan tubuh ramping. Matanya bertipe liyepan (kecil dan sipit), hidung ambangir (kecil dan runcing), dan mulut salitan (tipis dan tertutup). Ringkasnya, Arjuna bisa dikatakan sebagai tokoh yang tampan, halus, welas asih, jatmika, dan bergerak secara gemulai, tetapi tetap lincah.
Peran Arjuna dalam Perang Bharatayudha
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwasanya dalam Perang Bharatayudha, para Pandawa bertempur dengan sengitnya melawan Kurawa di Medan Tempur Kurusetra. Semuanya bermula dengan perseteruan antara Pandawa dan Kurawa yang telah berlangsung sejak lama.
Diringkas dari buku Arjuna dalam Perang Bharatayudha oleh Suhardi, suatu ketika, Duryudana membuat rencana licik untuk menjebak Yudhistira dalam permainan dadu. Karena kalah, Yudhistira dan keempat saudaranya harus meninggalkan kerajaan dan hidup dalam pengasingan.
Sampai suatu ketika, pecahlah perang hebat Bharatayudha antara Pandawa dan Kurawa. Dalam perang tersebut, Arjuna mesti berhadapan dengan Karna, saudara sepupu yang sejatinya adalah saudara kandungnya.
Berdasar kisah dalam buku Kumpulan Essay: Srawung Menuju Peradaban Kasih terbitan Universitas Katolik Soegijapranata, saat kecil, Karna yang merupakan putra dari Dewi Kunti, dihanyutkan di sungai dan diasuh orang lain. Bila tidak dihanyutkan, Karna tentu masuk sebagai salah satu tokoh Pandawa.
Karna tumbuh menjadi sosok kesatria hebat yang tangguh dan pantang menyerah. Sewaktu kecil, Karna pernah menantang Arjuna untuk bertanding. Namun, Arjuna menolaknya karena tidak pantas pangeran menerima tantangan anak kusir kerajaan. Setelah Duryudana mengangkat Karna menjadi Adipati Awangga, keduanya baru dapat bertarung hebat.
Dalam Perang Bharatayudha, Karna kembali menghadapi Arjuna. Kala itu keduanya sama-sama menjadi panglima perang. Kematian Karna disebabkan anak panah yang dilepaskan Arjuna tepat mengenai leher. Selain Karna, Arjuna dalam perang Bharatayudha juga berperan menghabisi musuh kuat lainnya, yakni Bhisma.
Jadi, bisa disimpulkan bahwasanya Arjuna punya peran penting sebagai sosok panglima perang dalam Perang Bharatayudha. Di samping mengomando pasukan, Arjuna juga sukses menghabisi musuh-musuh kuat seperti Bhisma dan Karna.
Nah, itulah uraian ringkas mengenai sosok Arjuna dan perannya dalam Perang Bharatayudha. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(sto/rih)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM