Dalam kebudayaan masyarakat Jawa, mengenali karakter seseorang terutama wanita dapat melalui wetonnya. Jika detikers penasaran dengan karakter seorang wanita berdasarkan wetonnya, bisa simak penjelasan di bawah ini.
Dikutip dari buku Antropologi dan Pluralisme Budaya Tanah Jawa oleh Tim KKN MIT DR XII, weton berarti hari kelahiran. Untuk mengetahui weton lahir seseorang, diperlukan gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan di dunia.
Lantas, apa itu pasaran? Disadur dari Eprints Walisongo, pasaran berasal dari kata pasar. Singkat kata, pasaran adalah siklus mingguan yang berjumlah lima hari. Penamaan siklus ini dengan istilah pasaran disebabkan karena dulunya lazim dipakai untuk membagi hari buka pasar di lima titik tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun nama-nama pasaran dalam budaya Jawa adalah Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Maka, ketika seorang perempuan lahir pada Sabtu pasaran Kliwon misalnya, wetonnya menjadi Sabtu Kliwon.
Lalu, bagaimana penjelasan watak perempuan berdasar weton yang ada dalam buku Primbon Jawa? Simak uraian selengkapnya yang telah detikJogja sajikan di bawah ini!
Watak Perempuan Berdasar Weton dalam Primbon Jawa
Dirangkum dari buku Primbon Praktis karangan Mama Flo, watak perempuan berdasar weton adalah sebagai berikut:
Watak Perempuan Pasaran Legi
- Senin Legi: Membawa rezeki, tetapi berani dengan suami.
- Selasa Legi: Keras, sombong, dan berani terhadap suami. Namun, cinta suami dan berhati lapang.
- Rabu Legi: Jika baik, berlebihan kebaikannya. Jika buruk, buruknya sangat berlebihan.
- Kamis Legi: Sangat cemburuan, tidak berbakti pada suami, suka berbuat serong.
- Jumat Legi: Ikhlas dan suka mendermakan hartanya. Namun, jarang merasa puas pada suami.
- Sabtu Legi: Selalu ingin menang, memiliki rezeki, dan berani membantah perkataan suami.
- Minggu Legi: Mengerti kehendak suami, banyak untung, dapat membantu suaminya. Namun, kurang berbakti dan sedikit berani pada suami.
Watak Perempuan Pasaran Pahing
- Senin Pahing: Pemalas, jelek tabiatnya.
- Selasa Pahing: Suka memperhatikan diri sendiri dan kurang merawat suami.
- Rabu Pahing: Pemalas, iri, dan cemburuan.
- Kamis Pahing: Berbakti pada suami, tetapi mudah tergoda.
- Jumat Pahing: Tidak punya rasa malu dan kurang berbakti pada suami.
- Sabtu Pahing: Ada baik serta buruknya. Jika baik, sangat berlebihan kebaikannya. Sementara itu, jika buruk, ia akan selalu merasa tidak puas terhadap suami.
- Minggu Pahing: Banyak rezeki, apa yang diinginkan tercapai tapi caranya kurang jujur, suka barang yang tidak halal, dan berani terhadap suami.
Watak Perempuan Pasaran Pon
- Senin Pon: Tidak pernah puas terhadap suami.
- Selasa Pon: Waspada, banyak untung, ikhlas berbakti pada suami, tetapi mudah marah.
- Rabu Pon: Kurang merawat suami. Tidak terlihat kalau sebenarnya cemburuan.
- Kamis Pon: Dapat mengambil hati sehingga dicintai suami, sayang itu hanya lahirnya sedang batinnya sebenarnya tidak demikian. Selain itu, juga suka berbuat serong, tetapi rezekinya banyak.
- Jumat Pon: Berani menyangkal perkataan suami, boros, banyak mendapat rintangan, tetapi selalu memperoleh anugerah dari tuhan, dan segala keinginannya terkabul.
- Sabtu Pon: Banyak rezeki, berhati-hati, kikir, dan berani terhadap suami.
- Minggu Pon: Berbakti terhadap suami, keras hati, dan cemburuan.
Watak Perempuan Pasaran Wage
- Senin Wage: Berbakti terhadap suami, pandai, keras, pandai bicara, tidak suka dikalahkan suami.
- Selasa Wage: Banyak rezeki dan sahabat, berani terhadap suami, dan suka berbuat serong.
- Rabu Wage: Ikhlas, berbakti pada suami, suka berkasih-kasihan.
- Kamis Wage: Pandai, bisa menyelesaikan segala masalah, banyak rezeki, keras sehingga suaminya tunduk. Namun, mudah tergoda.
- Jumat Wage: Banyak rezeki, bisa menjadi kaya, dengan suami tidak sayang, ceroboh, suka berbuat serong.
- Sabtu Wage: Berbakti terhadap suami, pandai, teliti, berhati-hati, tetapi sering menemui kematian anaknya.
- Minggu Wage: Suci segalanya, berbakti terhadap suaminya, dan tidak suka barang yang tidak halal.
Watak Perempuan Pasaran Kliwon
- Senin Kliwon: Tidak punya rasa malu, pemalas, dan banyak makan. Namun, cinta suami.
- Selasa Kliwon: Tidak berbakti pada suami, mudah tergoda.
- Rabu Kliwon: Pemalas, kurang memperhatikan suami.
- Kamis Kliwon: Pandai, suka menuntut ilmu, pendiam, pura-pura bodoh, mengerti keinginan suami.
- Jumat Kliwon: Berbakti terhadap suami, mengerti segala kehendak suami, berhati-hati, memiliki rezeki, tetapi sangat cemburu.
- Sabtu Kliwon: Pemalas, suka mencari perkara, cemburuan, berani terhadap suami.
- Minggu Kliwon: Kurang merawat suami, pemalas, dan cemburuan.
Tanda Wanita Baik (Katuranggan)
Masih dikutip dari buku yang sama, ada juga tanda-tanda wanita baik yang dijelaskan. Berikut uraian ringkasnya:
- Kepala dan mulut bulat menyerupai purnama. Dahinya rata (tidak lebar/nonong).
- Mata sedikit lebar, panjang seimbang, bersinar berkilau, tenang, pandangannya tajam, jarang berkedip, tidak pernah melihat dengan mengerling.
- Alisnya panjang agak lurus dan bulunya rata.
- Hidung lurus agak mancung, garis di kiri/kanan hidung terlihat terang.
- Mulut sedang. Bibir lurus tertutup. Gigi tidak terlihat dan warnanya putih berkilat teratur rata menyerupai timun yang agak besar. Dasar bibir merah delima.
- Daun telinga tebal dan bentuknya baik.
- Bentuk dagunya baik dan daging di bawah dagu tebal.
- Pipinya rata seperti durian terbelah.
- Jari tangan runcing bagai duri, tapi sedikit keras. Tebal kukunya. Daging telapak tangan tebal dan halus-lemas. Jika ada garis tengahnya terlihat halus. Jika terpegang halus seperti sutra.
- Bentuk telapak kaki baik, kulit jarinya tebal dan halus, kukunya keras, dan tebal.
- Lebar dadanya, daging di belakang juga tebal.
- Tulangnya keras, kulit tubuhnya lemas dan halus.
- Perlahan bicaranya, tepat, dan terang, sederhana, tidak suka menggunjingkan orang. Suaranya halus dan terang.
- Jika tertawa tenang dan badannya tidak bergerak.
- Kedua kakinya teratur lurus. Jika duduk atau bersila rapi, diam, dan tenang. Badan tidak bergerak demikian juga tangannya tidak dilambaikan.
- Jika berjalan lurus serba teratur dan tidak tergesa-gesa. Ayunan tangannya pendek hingga badannya tidak bergerak, tidak sering berpaling, dan pandangan ke depan.
Nah, itulah watak perempuan berdasar weton yang terdapat dalam buku Primbon Jawa. Perlu diingat bahwa makna-maknanya di atas tidak memiliki landasan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(par/ams)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM