Mengenal Laku Bisu, Cara Warga Bendungan Lor Kulon Progo Sambut 1 Suro

Mengenal Laku Bisu, Cara Warga Bendungan Lor Kulon Progo Sambut 1 Suro

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Minggu, 07 Jul 2024 09:07 WIB
Warga saat mengikuti laku bisu di Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Minggu (7/7).
Warga saat mengikuti laku bisu di Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Minggu (7/7).Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Beragam tradisi menyambut 1 Muharram atau 1 Suro banyak dijumpai di berbagai daerah. Salah satunya ritual laku bisu keliling dusun yang dilakoni oleh warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo. Seperti apa prosesnya?

Ritual laku bisu ini digelar pada Minggu (7/7) dini hari atau bertepatan pada 1 Muharram sesuai tahun Hijriah dan 1 Suro berdasarkan penanggalan Jawa. detikJogja pun berkesempatan ikut dalam ritual yang sarat makna tersebut.

Ritual dimulai dengan doa bersama sesuai tata cara Islam pada Sabtu (6/7) malam di pendopo Dusun Bendungan Lor. Doa dipimpin tokoh masyarakat setempat dan diikuti sedikitnya 50 warga lintas usia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki pergantian hari, tepatnya pukul 00.00 WIB, prosesi dilanjutkan dengan muhasabah atau instrospeksi diri. Selepas itu memulai pelaksanaan ritual ini laku bisu, di mana warga harus berjalan kaki mengelilingi perbatasan dusun tanpa bersuara alias membisu.

Perjalanan laku bisu ditempuh sejauh 2 km menyusuri permukiman, pematang sawah hingga tepi Sungai Serang. Dalam perjalanan terdapat empat titik di pojok dusun, sesuai arah mata angin, yang mengharuskan warga berhenti sejenak untuk mendengarkan azan dan iqomah yang dilantunkan oleh warga yang telah ditunjuk sebagai Muazin.

ADVERTISEMENT

Ritual yang berlangsung selama hampir 2 jam ini diakhiri dengan pembacaan doa, lantunan puji-pujian Islam dan makan bersama.

Warga saat mengikuti laku bisu di Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Minggu (7/7).Warga saat mengikuti laku bisu di Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Minggu (7/7). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Tujuan Laku Bisu

Dukuh Bendungan Lor, Putra Dwi Agus Purnomo, mengatakan laku bisu merupakan tradisi tahunan yang digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Di samping itu, kegiatan ini juga jadi ajang introspeksi diri atas segala perbuatan yang dilakoni selama setahun ke belakang.

"Dengan berjalan bisu inilah kita memaknai bagaimana kita harus mensyukuri nikmat Allah yang telah kita jalankan pada bulan-bulan lalu, tahun-tahun lalu dan bagaimana kita bisa melihat apa yang kita lakukan pada tahun sebelumnya dan ini jadi introspeksi diri, bagaimana kita harus melangkah ke depannya agar diridai oleh Allah," ujarnya saat ditemui usai pelaksanaan laku bisu, Minggu dini hari.

Pria yang akrab disapa Gus Poer ini mengatakan laku bisu juga sarat dengan doa dan harapan agar warga di Bendungan Lor bisa terhindar dari musibah dan marabahaya.

"Kita juga mengharapkan agar masyarakat selalu terbebas dari bencana. Sehingga ini jadi tradisi tahunan yang akan terus digelar," ucapnya.

Dia mengatakan pelaksanaan laku bisu di Bendungan Lor tidak bersifat wajib, melainkan sukarela bagi warga yang memang ingin mengikutinya. Meski begitu, kegiatan ini selalu ramai diikuti warga lintas usia hingga anak-anak sekalipun.

"Siapa yang mau ikut kita tidak ada paksakan. Bahkan juga ada anak-anak yang ikutan, jadi terbuka untuk seluruh kalangan," ujarnya.




(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads