Buruh Tani adalah judul lagu dari Band Marjinal yang sarat akan perjuangan. Sudah tahu liriknya? Di bawah ini lirik lagu Buruh Tani, lengkap dengan sejarah, makna, dan chordnya.
Lagu ini mudah sekali detikers jumpai dalam berbagai kegiatan, seperti saat demonstrasi mahasiswa maupun peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei. Sebab, liriknya yang melodis mengandung makna mendalam tentang perjuangan.
Bagi detikers yang ingin tahu lebih lanjut tentang lagu Buruh Tani, baca artikel ini sampai habis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lirik dan Chord Lagu Buruh Tani
Dikutip dari detikHot, ini lirik dan chord lagu Buruh Tani dari Marjinal:
Intro
Am Am Dm Am
Dm Am E Am
Am Am Dm Am
Dm Am E Am
Am
Buruh tani mahasiswa
Am
Rakyat miskin kota
Dm Am
Bersatu padu rebut demokrasi
Dm Am
Gegap gempita dalam satu suara
E Am
Demi tugas suci yang mulia
Am Am
Hari-hari esok adalah milik kita
Dm Am
Terciptanya masyarakat sejahtera
Dm Am
Terciptanya tatanan masyarakat
E Am
Indonesia baru tanpa orba
Chorus
G Am
Marilah kawan mari kita kabarkan
G Am
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
G Am
Marilah kawan mari kita nyanyikan
G E (Am)
Sebuah lagu tentang pembebasan
Int. Am Am Dm Am
Dm Am E Am
Am Am Dm Am
Dm Am E Am
Am Am Dm Am
Dm Am E Am
Am Am
Di bawah topi jerami ini
Dm Am
Kutelusuri garis jalan ini
Dm Am
Berjuta kali turun aksi
E Am
Bagiku satu langkah pasti
Am Am
Di bawah kuasa tirani
Dm Am
Kutelusuri garis revolusi
Dm Am
Berjuta kali lawan tirani
G Am
Bagiku satu langkah pasti
G Am
Marilah kawan mari kita kabarkan
G Am
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
G Am
Marilah kawan mari kita nyanyikan
G E (Am)
Sebuah lagu tentang pembebasan
Intro
Am Am Dm Am
Dm Am E Am
Am Am Dm Am
Dm Am E Am
Am
Buruh tani mahasiswa
Am
Rakyat miskin kota
Dm Am
Bersatu padu rebut demokrasi
Dm Am
Gegap gempita dalam satu suara
E Am
Demi tugas suci yang mulia
Am Am
Hari-hari esok adalah milik kita
Dm Am
Terciptanya masyarakat sejahtera
Dm Am
Terciptanya tatanan masyarakat
E Am
Indonesia baru tanpa orba
Chorus
G Am
Marilah kawan mari kita kabarkan
G Am
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
G Am
Marilah kawan mari kita nyanyikan
G E (Am)
Sebuah lagu tentang pembebasan
Outro
Am Am Dm Am
Dm Am E Am Am
Sejarah Lagu Buruh Tani
Dirujuk dari Jurnal Kompetensi berjudul Representasi Perlawanan Mahasiswa dalam Lirik Lagu Darah Juang dan Pembebasan (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce) karya Johanes Gerung dkk, lagu Buruh Tani yang kini ramai dikenal adalah buatan Safi'i Kemamang pada tahun 1996.
Safi'i Kemamang adalah seorang musisi yang pada masa Orde Baru berjuang sebagai aktivis mahasiswa. Ia bersama rekannya, John Tobing sang pencipta lagu Darah Juang, adalah anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD).
Berdasar penjelasan dalam dokumen yang disediakan repository Universitas Negeri Jakarta, PRD adalah partai "unik" saat Orde Baru. Partai ini dipimpin oleh kaum muda yang secara terbuka dan terang-terangan melakukan tindakan resistensif terhadap pemerintah.
Akibatnya, PRD banyak mengalami tindakan represi dan penindasan oleh alat-alat Orde Baru. Di antaranya adalah intimidasi, pengejaran, penculikan, dan pemenjaraan. Hal ini berbeda ketimbang perlakuan yang diterima partai lain saat itu.
Kembali pada Safi'i Kemamang, sang pencipta lagu Buruh Tani ini awalnya berjudul Pembebasan. Lirik aslinya adalah sebagai berikut:
Buruh, tani, mahasiswa, kaum miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terbebasnya massa rakyat pekerja
Terciptanya tatanan masyarakat
Demokrasi sepenuhnya
Marilah kawan, mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Setelahnya, lagu ini kembali dipopulerkan oleh salah satu band punk asal Indonesia, Marjinal dengan judul Buruh Tani. Hingga kini, lagu ini telah begitu terkenal dan kerap digunakan saat kegiatan-kegiatan massa.
Makna Lagu Buruh Tani
Dirangkum dari Jurnal Virtuoso berjudul Semiotic Analysis: Social Critics Towards Government Depicted in the Songs of Marjinal Band karya Lambok Hermanto Sihombing, dkk, lagu Buruh Tani mengisahkan tentang tekanan yang diberikan pemerintah kepada rakyat kecil.
Selain itu, lagu Buruh Tani juga menggambarkan bergabungnya rakyat kecil untuk menyampaikan aspirasi setelah sebelumnya diam. Makna ini tertera dalam lirik yang berbunyi "buruh, tani, mahasiswa, rakyat miskin kota".
Lagu ini juga berisikan nasehat untuk masyarakat agar bersatu dan kembali merebut demokrasi. Lalu, dalam lirik selanjutnya, diceritakan tentang kondisi yang akan terjadi apabila rakyat kecil menang, yakni adanya kesejahteraan bagi masyarakat.
Pada stanza berikutnya, yang dimulai dari lirik "Marilah kawan mari kita kabarkan" sampai "Sebuah lagu tentang pembebasan", berisi ajakan dari sang penulis lagu. Pernyataan ini berisikan keinginan pencipta lagu agar rakyat bersatu untuk mencapai satu tujuan pasti, yakni terbebas dari Orde Baru.
Terakhir, dalam lirik "Di bawah kuasa tirani" sampai "Bagiku satu langkah pasti", pencipta lagu menegaskan bahwa kendati berhadapan dengan tekanan pemerintah, perjuangan tidak akan sia-sia. Susunan kalimatnya juga menunjukkan keyakinan penulis bahwa bersama-sama, rakyat dapat menang.
Nah, itulah lirik lagu Buruh Tani, lengkap dengan sejarah sampai maknanya. Semoga informasinya bermanfaat, ya!
(cln/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030