Puisi adalah salah satu bentuk sastra yang indah. Karya sastra satu ini biasanya berisikan makna tersembunyi dan tersusun atas untaian kata indah. Namun, pernahkah detikers terpikir bahwa puisi bisa dimusikalisasi? Berikut ini penjelasan tentang musikalisasi puisi.
Saat ini, sudah ada banyak lagu di Indonesia yang berasal dari puisi. Di antaranya adalah lagu "Tuhan" karya Bimbo. Siapa menyangka bahwa lagu tersebut berasal dari puisi berjudul sama karya Taufiq Ismail.
Nah, penasaran dengan musikalisasi puisi? Mari menyelam lebih jauh bersama detikJogja di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Musikalisasi Puisi
Pertama-tama, penting untuk memahami apa itu musikalisasi puisi. Dalam buku "Bahasa Indonesia, Langkah Baru, a New Approach" karya Yohanni Johns, musikalisasi puisi diartikan sebagai pengubahan puisi sebagai teks menjadi puisi sebagai musik atau pemusikan puisi.
Sumber lain, yakni dalam buku "Seni Mengenal Puisi" oleh Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari, menyatakan bahwa musikalisasi puisi adalah puisi yang dinyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang paham menjadi paham, yang tidak bisa menggambarkan isi puisi menjadi tau isinya.
Danardana dalam buku yang sama mengartikan musikalisasi puisi sebagai kolaborasi apresiasi seni, antara musik, puisi dan pentas. Sementara Supratman Abdul Rani menyebutnya sebagai upaya penampilan puisi dengan jalan memasukkan unsur musik secara dominan.
Jenis Musikalisasi Puisi
Usai memahami artinya, mari beranjak menuju topik pembahasan kedua, yakni jenis musikalisasi puisi. Jenisnya dibagi menjadi tiga macam, yakni musikalisasi puisi versi musisi, versi sastra, dan campuran.
1. Musikalisasi puisi versi musisi
Pada jenis pertama ini, puisi benar-benar hanya berperan sebagai syair lagu, sementara yang ditampilkan murni hanya lagunya saja. Artinya, tanpa pembacaan puisi. Di antara contohnya adalah lagu Panggung Sandiwara dan Sajadah Panjang band Bimbo yang berasal dari puisi Taufiq Ismail.
2. Musikalisasi puisi versi sastra
Berbeda dengan jenis sebelumnya, pada macam yang ini, yang ditampilkan adalah pembacaan puisi dengan iringan permainan alat musik. Di antara alat musik yang kerap digunakan untuk mengiringi adalah biola dan gitar.
3. Musikalisasi puisi campuran (kombinasi)
Sebagaimana namanya, jenis ketiga merupakan perpaduan antara musikalisasi versi musisi dan sastra. Artinya, dalam pertunjukan, ada pembacaan puisi ataupun penyanyian puisi. Porsi masing-masingnya bergantung dengan ketepatan apresiasi dan kenyamanan melodi terhadap puisi.
Fungsi Musikalisasi Puisi
Mengacu penjelasan dalam tulisan berjudul "Pengaruh Pembelajaran Musikalisasi Puisi terhadap Kemampuan Membacakan Puisi di Sekolah Dasar" karya Anggy Giri Prawiyogi dan Isah Cahyani, terdapat beberapa fungsi atau manfaat musikalisasi puisi.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ari KPIN dalam bukunya yang jika dirinci menjadi:
- Memudahkan upaya sosialisasi puisi kepada masyarakat.
- Lebih merangsang minat masyarakat untuk memasuki dunia sastra.
- Memberi alternatif penafsiran kandungan suatu puisi.
- Memperkuat daya sentuh lewat representasi.
- Memperkuat aspek-aspek bunyi.
Contoh Musikalisasi Puisi
Jika berbicara contoh musikalisasi puisi, ada banyak musik yang berasal dari puisi. Contoh paling mudahnya adalah lagu karya Bimbo, "Sajadah Panjang".
Lagu tersebut berasal dari puisi Taufiq Ismail dengan judul sama, "Sajadah Panjang". Sebagai bahan perbandingan, detikJogja sadurkan lirik Sajadah Panjang, baik versi puisi dan lagunya.
Sajadah Panjang Versi Puisi
Lirik versi puisinya ini diambil dari artikel berjudul "Analisis Puisi Sajadah Panjang karya Taufiq Ismail dengan Menggunakan Pendekatan Memetik" oleh Cindy Agustin, dkk dalam Jurnal Cendekia Ilmiah.
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat dikau
Sepenuhnya
Sajadah Panjang Versi Lagu
Versi lagu ini dikutip langsung dari kanal Youtube GP Records dalam video berjudul "Bimbo-Sajadah Panjang (Official Lyric Video)".
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali bersimpuh hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya
Berdasarkan paparan tersebut, keduanya sama persis. Artinya, lagu Bimbo berjudul Sajadah Panjang merupakan sebuah musikalisasi puisi. Contoh lainnya adalah lagu Bimbo "Tuhan" dari puisi Taufiq Ismail "Tuhan" dan lagu Banda Neira "Derai-Derai Cemara" dari puisi Chairil Anwar berjudul sama.
Nah, itulah penjelasan seputar musikalisasi puisi, mulai dari pengertian, jenis, fungsi, dan contohnya. Semoga membantu, ya!
(apl/cln)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM