10 Tembung dalam Bahasa Jawa Lengkap Beserta Contohnya

10 Tembung dalam Bahasa Jawa Lengkap Beserta Contohnya

Iis Sulistiani - detikJogja
Selasa, 16 Jan 2024 12:59 WIB
Ilustrasi ngobrol
Ilusrrasi tembung. Foto: Getty Images/hxyume
Jogja -

Kata dalam bahasa Jawa disebut dengan tembung. Tembung adalah kumpulan dari suku kata yang digunakan untuk menyusun kalimat. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis tembung lengkap dengan contohnya.

Mengutip buku 'Belajar Bahasa Daerah (Jawa) untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD' oleh Rian Damariswara, berdasarkan jenisnya tembung dibagi menjadi sepuluh, yaitu tembung aran, kriya, kahanan, katrangan, sesulih, wilangan, panggandheng, ancer-ancer, panyilah, dan panyeru.

Termasuk contoh katanya, sepuluh jenis tembung tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembung dalam Bahasa Jawa

1. Tembung Aran

Tembung aran (kata benda) adalah kata yang menjelaskan suatu benda, baik yang terlihat maupun tidak. Tembung aran dapat ditandai dengan menambahkan kata dudu (bukan) dan ana (ada). Selain itu, tembung aran tidak dapat disambung dengan kata ora (tidak).

Contoh: Meja, kursi, sepeda, sepatu, sapu, gelas

ADVERTISEMENT

2. Tembung Kriya

Tembung kriya (kata kerja) adalah kata yang menjelaskan suatu aktivitas kegiatan atau pekerjaan. Tembung kriya dapat disambung dengan kata ora (tidak).

Contoh: Mangan, ngombe, nyapu, ngepel, ngumbahi, adus, turu

Tembung kriya dibagi menjadi dua, yaitu tembung kriya tanduk dan tanggap.

  • Tembung Kriya Tanduk

Tembung kriya tanduk disebut juga sebagai kata kerja aktif, yaitu kata yang mendapat ater-ater (imbuhan) anuswara m-, n-, ng-, dan ny-.

Contoh: Mangan, nulis, ngaji, ngetan, nyurung

  • Tembung Kriya Tanggap

Tembung kriya tanggap disebut juga sebagai kata kerja pasif, yaitu kata yang mendapat ater-ater (imbuhan) di-, ka-, ke-, seselan -in-, dan klitik dak-, ko-.

contoh: Disapu, tinulis, kogowo, kesapu.

3. Tembung Kahanan

Tembung kahanan (kata sifat) adalah kata yang menjelaskan suatu watak atau benda. Tembung kahanan dapat disambung dengan kata luwih, rada, paling.

Contoh: Pinter, sugih, resik, reged, rame

4. Tembung Katrangan

Tembung katrangan (kata keterangan) adalah kata yang memberikan keterangan pada kata lain, selain kata benda.

Contoh: Ngisor, nduwur, wis, durung, kana, kene

5. Tembung Sesulih

Tembung sesulih (kata ganti) adalah kata yang digunakan sebagai pengganti orang, barang, atau yang dianggap barang.

Contoh: Aku, kowe, -ku, -mu

6. Tembung Wilangan

Tembung wilangan (kata bilangan) adalah kata yang menjelaskan jumlah suatu barang.

Contoh: Siji, akeh, sethithik, setengah, kaping telu, seprapat

7. Tembung Panyambung

Tembung panyambung (kata sambung) adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan satu kata dan lainnya menjadi frasa atau kalimat.

Contoh: Lan, saha, utawa, amarga, nadyan, luwih, tuwin

8. Tembung Ancer-Ancer

Tembung Ancer-Ancer adalah kata yang menerangkan mengenai suatu tempat atau sebagai kata depan yang letaknya di depan kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.

Contoh: Amrih, dening, supaya, karo, ing, saka, marang, kanthi

9. Tembung Panyilah

Tembung panyilah (kata sandang) adalah kata yang digunakan untuk memberi sandang atau pangkat kepada seseorang.

Contoh: Si, Sri, Sang, Para

10. Tembung Panyeru

Tembung panyeru (kata seru) yaitu kata yang digunakan untuk menggambarkan isi hati atau keluh kesah.

Contoh: Hore, wah, lho, aduh, ah

Demikian penjelasan mengenai 10 tembung dalam bahasa Jawa lengkap dengan contohnya. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads