Kata dalam bahasa Jawa disebut dengan tembung. Tembung adalah kumpulan dari suku kata yang digunakan untuk menyusun kalimat. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis tembung lengkap dengan contohnya.
Mengutip buku 'Belajar Bahasa Daerah (Jawa) untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD' oleh Rian Damariswara, berdasarkan jenisnya tembung dibagi menjadi sepuluh, yaitu tembung aran, kriya, kahanan, katrangan, sesulih, wilangan, panggandheng, ancer-ancer, panyilah, dan panyeru.
Termasuk contoh katanya, sepuluh jenis tembung tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembung dalam Bahasa Jawa
1. Tembung Aran
Tembung aran (kata benda) adalah kata yang menjelaskan suatu benda, baik yang terlihat maupun tidak. Tembung aran dapat ditandai dengan menambahkan kata dudu (bukan) dan ana (ada). Selain itu, tembung aran tidak dapat disambung dengan kata ora (tidak).
Contoh: Meja, kursi, sepeda, sepatu, sapu, gelas
2. Tembung Kriya
Tembung kriya (kata kerja) adalah kata yang menjelaskan suatu aktivitas kegiatan atau pekerjaan. Tembung kriya dapat disambung dengan kata ora (tidak).
Contoh: Mangan, ngombe, nyapu, ngepel, ngumbahi, adus, turu
Tembung kriya dibagi menjadi dua, yaitu tembung kriya tanduk dan tanggap.
- Tembung Kriya Tanduk
Tembung kriya tanduk disebut juga sebagai kata kerja aktif, yaitu kata yang mendapat ater-ater (imbuhan) anuswara m-, n-, ng-, dan ny-.
Contoh: Mangan, nulis, ngaji, ngetan, nyurung
- Tembung Kriya Tanggap
Tembung kriya tanggap disebut juga sebagai kata kerja pasif, yaitu kata yang mendapat ater-ater (imbuhan) di-, ka-, ke-, seselan -in-, dan klitik dak-, ko-.
contoh: Disapu, tinulis, kogowo, kesapu.
3. Tembung Kahanan
Tembung kahanan (kata sifat) adalah kata yang menjelaskan suatu watak atau benda. Tembung kahanan dapat disambung dengan kata luwih, rada, paling.
Contoh: Pinter, sugih, resik, reged, rame
4. Tembung Katrangan
Tembung katrangan (kata keterangan) adalah kata yang memberikan keterangan pada kata lain, selain kata benda.
Contoh: Ngisor, nduwur, wis, durung, kana, kene
5. Tembung Sesulih
Tembung sesulih (kata ganti) adalah kata yang digunakan sebagai pengganti orang, barang, atau yang dianggap barang.
Contoh: Aku, kowe, -ku, -mu
6. Tembung Wilangan
Tembung wilangan (kata bilangan) adalah kata yang menjelaskan jumlah suatu barang.
Contoh: Siji, akeh, sethithik, setengah, kaping telu, seprapat
7. Tembung Panyambung
Tembung panyambung (kata sambung) adalah kata yang digunakan untuk menyambungkan satu kata dan lainnya menjadi frasa atau kalimat.
Contoh: Lan, saha, utawa, amarga, nadyan, luwih, tuwin
8. Tembung Ancer-Ancer
Tembung Ancer-Ancer adalah kata yang menerangkan mengenai suatu tempat atau sebagai kata depan yang letaknya di depan kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.
Contoh: Amrih, dening, supaya, karo, ing, saka, marang, kanthi
9. Tembung Panyilah
Tembung panyilah (kata sandang) adalah kata yang digunakan untuk memberi sandang atau pangkat kepada seseorang.
Contoh: Si, Sri, Sang, Para
10. Tembung Panyeru
Tembung panyeru (kata seru) yaitu kata yang digunakan untuk menggambarkan isi hati atau keluh kesah.
Contoh: Hore, wah, lho, aduh, ah
Demikian penjelasan mengenai 10 tembung dalam bahasa Jawa lengkap dengan contohnya. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(cln/dil)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM