Salah satu keunikan bahasa Jawa adalah ragam kosakatanya yang banyak. Bahkan, satu kata 'jatuh' saja memiliki banyak ragam yang unik dengan penjelasannya masing-masing sesuai kondisi jatuhnya.
Sebutan umum dalam bahasa Jawa untuk menyebut 'jatuh' adalah tiba (dibaca tibo). Namun, kata tersebut belum menjelaskan bagaimana kondisi jatuhnya.
Mengutip jurnal SEMANTIKS, UNS, berjudul Medan Makna Verba 'Jatuh' dalam Bahasa Jawa Dialek Banyumas karya Fina Muhimah, tiba dimaknai sebagai jatuhnya suatu benda, manusia, hewan, ataupun tumbuhan dengan berbagai cara dan terjadi dalam satu gerakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa saja kosakata jatuh lainnya dalam bahasa Jawa? Berikut penjelasannya.
15+ Kosakata Jatuh dalam Bahasa Jawa
Dikutip dari jurnal DeKaVe (2014) berjudul Tembung lan Gambare Kamus Visual Ragam Diksi Bahasa Jawa Tingkat Ngoko karya Edi Jatmiko Berikut ini sejumlah kosakata jatuh dalam Bahasa Jawa:
1. Kesandung
Kesandung atau tersandung adalah kondisi ketika kaki bagian bawah atau ujung kaki terhambat oleh benda yang timbul pada permukaan rata atau mendekati datar. Posisi jatuh tubuh menurut kosakata ini adalah ke depan. Awalan ke- menandakan bahwa kejadian ini terjadi secara tidak sengaja.
Contohnya adalah ketika seseorang tidak sengaja terjatuh akibat kakinya menabrak batu atau potongan kayu.
2. Kesrimpet
Kesrimpet adalah kondisi jatuh yang diakibatkan kaki bagian bawah tersangkut oleh benda yang lentur dengan karakteristik lebar atau panjang. Misalnya seperti kain atau tali. Contoh mudahnya adalah ketika seseorang terjatuh akibat tali yang membentang sedikit lebih tinggi di atas tanah.
3. Kejiret
Kondisi jatuh yang satu ini sejatinya memiliki kemiripan dengan kesrimpet. Bedanya, kejiret adalah kondisi terjatuh akibat tali yang melilit kaki. Akibat kaki terlilit dan keseimbangan berkurang, maka seseorang akan jatuh.
4. Kejeglong/Kejeblos
Kejeglong adalah kondisi ketika seseorang terjatuh akibat kakinya masuk ke dalam lubang yang tertutupi hal lain, sehingga tidak terlihat. Dalam bahasa Indonesia, padanan kata yang memiliki arti mirip adalah terperosok.
Misalnya saja adalah seseorang yang masuk dalam lubang jebakan untuk hewan buruan yang berukuran kecil dan ditutupi dengan dedaunan kering.
5. Kepleset
Kepleset adalah kondisi ketika seseorang menginjak benda atau permukaan yang licin. Umumnya, posisi jatuhnya adalah ke depan atau ke belakang.
6. Kejlungup
Kondisi jatuh yang satu ini adalah dengan posisi tertelungkup ke depan. Umumnya diakibatkan karena berlari terlalu kencang sehingga tidak terkendali dan kemudian jatuh.
7. Kedringes
Kondisi jatuh selanjutnya adalah kedringes. Kondisi ini terjadi karena posisi telapak kaki yang salah atau dikarenakan alas kaki terlalu tinggi. Umumnya akan terjatuh ke tubuh bagian samping.
8. Kejegal
Bahasa gaul dari kondisi jatuh yang satu ini adalah ke-tackle. Kondisi ini terjadi lantaran kaki kita dihalangi secara sengaja oleh kaki orang lain. Kondisi tubuh yang terjatuh biasanya akan mengarah ke depan. Posisi si penjegal bisa dari samping maupun belakang.
9. Kejebur
Kondisi jatuh yang satu ini melibatkan air sebagai unsur utamanya. Pada kondisi ini, tubuh akan terjatuh ke dalam area yang berair. Umumnya terjatuh ke depan karena dorongan dari belakang.
10. Kecemplung
Mirip-mirip dengan kejebur, dalam kondisi ini, seseorang akan terjatuh ke dalam area atau lubang berair dari atas ke bawah.
11. Keblekok
Kondisi jatuh yang satu ini terjadi dikarenakan ada bagian kaki yang terjebak dalam lumpur yang liat. Syarat disebut jatuh keblekok adalah terjatuh atau tidak bisa beranjak dari tempat berlumpur tersebut.
12. Ambruk
Ambruk terjadi disebabkan karena dorongan benda lain atau sebab dari internal tubuh, seperti pingsan. Kondisi jatuh ini terjadi akibat kaki tidak kuat menahan beban tubuh. Dalam kondisi ambruk, tubuh dapat terjatuh ke segala arah.
13. Nggeblak
Nggeblak adalah bahasa Jawa untuk menyebutkan kondisi jatuh ke arah belakang. Biasanya disebabkan karena keterkejutan akan suatu hal.
14. Njengkang
Njengkang adalah kondisi jatuh yang diakibatkan kaki terhalang sesuatu saat berjalan mundur.
15. Ndoprok
Terduduk dari posisi berdiri adalah kalimat yang tepat untuk mengungkapkan makna ndoprok. Saat ndoprok, tubuh akan ditopang oleh dua kaki yang ditekuk. Ndoprok dapat terjadi akibat lemas atau terkejut.
16. Keblender
Kondisi jatuh yang selanjutnya adalah keblender. Kondisi ini terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja menginjak benda yang mudah bergerak, seperti bambu, paralon, atau kelereng. Kondisi jatuhnya dapat mengarah ke segala arah.
17. Ngglundung
Ngglundung adalah kondisi seseorang yang terjatuh terguling-guling ke arah depan. Biasanya disebabkan karena perbedaan tinggi tanah yang mendadak berubah menjadi lebih rendah sehingga seseorang kaget.
18. Ndlosor
Meskipun sama-sama jatuh ke depan, ndlosor adalah kondisi jatuh yang berbeda dengan ngglundung. Seseorang yang jatuh secara ndlosor terjatuh karena tekanan yang datang dari belakang. Tubuh pun terseret maju ke depan saat berada di atas tanah.
Contoh singkatnya adalah dua orang siswa yang sedang bermain di lantai licin akibat hujan. Siswa A kemudian mendorong siswa B hingga siswa B meluncur di lantai menuju arah depan. Hal tersebut yang disebut ndlosor.
19. Kontal
Kontal adalah kondisi ketika seseorang jatuh terlempar ke arah belakang. Namun, bukan sekadar jatuh ke belakang biasa, namun terdapat jarak antara tempat ia berdiri sebelum jatuh dengan lokasinya setelah jatuh.
Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang terkena tekanan tiba-tiba, seperti tertabrak mobil ataupun terkena hembusan angin akibat ledakan bom.
Demikian informasi sejumlah kosakata jatuh dalam bahasa Jawa. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan ya, Dab!
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM