Museum Monumen Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama atau Museum Diponegoro menyimpan berbagai koleksi senjata Pangeran Diponegoro saat berperang melawan kolonial Belanda. Pasukan tombak Diponegoro diyakini sakti dan konon bidikannya bisa menembus pohon. Seperti apa kisahnya?
"Pasukan Pangeran Diponegoro dikenal dengan pasukan tombaknya. Saking kuatnya lemparannya bisa menembus pohon yang digunakan berlindung pasukan Belanda," ujar Staf Penjaga Museum, M. Kasbuloh, kepada detikJogja, Senin (25/9/2023).
Kasbuloh lalu menunjukkan tombak yang digunakan para Laskar Pangeran Diponegoro yangi terbuat dari kayu dengan mata tombak dari baja runcing. Salah satu keunikan senjata Laskar Pangeran Diponegoro yakni ujung mata tombaknya yang bisa diganti-ganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum Diponegoro ini juga menyimpan sejumlah mata tombak dengan bentuk yang beragam. Misalnya mata tombak yang berbentuk trisula yang konon pernah dipegang Pangeran Diponegoro.
"Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, mata tombak itu bisa diganti dan yang paling berbeda itu di sini ada yang berbentuk trisula. Konon katanya pernah dipegang oleh Diponegoro untuk diberikan kepada laskar," jelasnya.
Dia menerangkan mata tombak berbentuk trisula diberi nama canggah trisula, sedangkan tombak bermata dua bernama canggah dwisula. Selain itu, ada juga mata tombak yang ujungnya berbentuk lurus meruncing dan ujung yang menyerupai keris dengan luk 13.
![]() |
Kasbuloh mengatakan kekuatan tombak ini selain dari lemparannya yang kuat, juga diyakini memiliki daya magis. Kasbuloh meyakini Pangeran Diponegoro dan laskarnya memiliki kesaktian yang menambah kekuatan bidikan tombaknya.
"Secara logika, melempar tombak dengan jangkauan yang jauh bisa menembus pohon itu nggak mungkin, tapi itu nyata. Di sisi lain dengan kekuatan tangan juga ada kekuatan magis," ujar Kasbuloh.
Sebagai informasi, di dalam museum ini tersimpan 413 koleksi mulai dari senjata berupa tombak, pedang, keris hingga perhiasan dan mata uang. Koleksi senjata ini banyak didapatkan dari keturunan laskar atau prajurit Pangeran Diponegoro.
Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar dan Novi Vianita Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
(ams/ahr)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030