Sejumlah peninggalan Pangeran Diponegoro tersimpan rapi di Museum Pangeran Diponegoro Sasana Wiratama. Bangunan museum ini ternyata dulunya merupakan kediaman Pangeran Diponegoro saat masih belia.
Lokasi Museum Diponegoro ini berada di Jalan HOS Cokroaminoto TR III/430, Tegalrejo, Jogja. Bangunan museum ini terbagi menjadi area museum, kantor, pendopo, hingga musala.
Dilansir situs Kecamatan Tegalrejo, museum ini pernah ditinggali Pangeran Diponegoro bersama nenek buyutnya Ratu Ageng yang merupakan Permaisuri Sultan Hamengku Buwono I. Permaisuri Ratu Ageng ini keluar dari Keraton Jogja karena berselisih dengan putranya Hamengku Buwono II.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kediaman Pangeran Diponegoro ini diberi nama Museum Sasana Wiratama yang berarti Museum Prajurit. Museum ini berisi peninggalan Pangeran Diponegoro bersama para laskar atau prajuritnya.
"Museum dibangun untuk mengenang peristiwa di Tegalrejo. Selain itu, disini juga tempat kediaman eyang buyut Diponegoro dan Pangeran diasuh di sini sejak kecil hingga terjadi perang. Barang-barang yang ada di sini sebagian besar dikumpulkan dari trah para laskar (prajurit Pangeran Diponegoro)," ucap staf Penjaga Museum Diponegoro, M Kasbuloh saat ditemui detikJogja, Senin (25/9/2023).
Koleksi Museum Diponegoro ini berupa aneka senjata berupa tombak, mata tombak, keris hingga kereta yang digunakan laskar Pangeran Diponegoro. Selain senjata, ada juga benda-benda yang pernah dipakai Pangeran Diponegoro. Misalnya saja comboran atau tempat makan dan minum kuda Pangeran Diponegoro yang masih terawat.
![]() |
Konon Pangeran Diponegoro memiliki satu kuda berwarna hitam dengan corak putih di ujung keempat kakinya. Kuda bernama Kiai Gentayu ini disebut sebagai hadiah dari pedagang China saat Pangeran Diponegoro di-khitan.
Banyak lukisan yang menggambarkan Pangeran Diponegoro tampak gagah menaiki kuda tersebut. Total ada 413 koleksi senjata, pedang, keris, perhiasan, mata uang yang disimpan dalam Museum Diponegoro ini.
Keunikan lainnya ada salah satu tembok yang tampak berlubang. Tembok jebol ini konon menjadi saksi bisu Pangeran Diponegoro bersama keluarga dan pengikutnya meloloskan diri dari kepungan Belanda.
Operasional Museum Diponegoro
Museum Diponegoro ini dibuka pada Senin-Jumat pukul 09.00-15.00 WIB. Sementara untuk Sabtu-Minggu, dan hari Libur Nasional museum ini tutup. Museum ini dibuka untuk umum, dan menerima kunjungan rombongan.
Tidak ada biaya tiket masuk untuk ke Museum Diponegoro ini, pengunjung bisa mengisi secara sukarela di kotak sumbangan yang disediakan. Selain itu, pengunjung bisa melakukan reservasi bagi kunjungan rombongan maupun bagi yang ingin menggunakan Pendopo Diponegoro untuk kegiatan umum.
Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar dan Novi Vianita Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.
(/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana