Tentang Pohon Asam dan Gayam, Perindang di Jalan Malioboro Jogja

Novi Vianita, Anandio Januar - detikJogja
Rabu, 27 Sep 2023 13:01 WIB
Pohon gayam yang jadi perindang di Jalan Malioboro Jogja. Foto diambil Rabu (20/9/2023). Foto: Anandio Januar/detikJogja
Jogja -

Malioboro menjadi salah satu ikon pariwisata di Jogja. Tahukah kamu ada pohon asam jawa dan gayam yang menjadi perindang di sepanjang jalan tersebut?

Pantauan di lokasi, ada banyak pohon yang ditanam di sepanjang trotoar Malioboro. Di antaranya pohon asam jawa dan gayam yang tumbuh dan diberi pagar besi yang melingkari batangnya.

Filosofi Pohon Asam Jawa dan Gayam

Ternyata ada makna filosofis di balik penanaman pohon asam jawa dan gayam tersebut. Sebagai informasi, pohon asam jawa memiliki nama ilmiah Tamarindus indica.

Dilansir dari situs Keraton Jogja, pohon asam jawa memiliki makna nengsemake atau menarik hati. Sedangkan pohon gayam bermakna nggayuh atau meraih sesuatu, sedangkan kayu pohon gayam melambangkan jiwa pendeta. Hal ini bermakna agar manusia berkeinginan untuk mencari jalan keutamaan hidup dan mengharap anugerah dari Sultan.

Pohon gayam yang memiliki nama latin Inovarpus edulis ini merupakan pohon yang berasal dari kepulauan Nusantara. Pohon ini adaptif di segala jenis tanah, tapi tidak tahan kekeringan.

Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma, Florentinus Galih Adi Utama, S.S., M.A. (35), mengatakan kedua pohon tersebut menjadi salah satu toponimi daerah di Jogja yaitu Ngasem dan Gayam. Kedua wilayah ini menjadi pertanda jika pohon asam jawa dan gayam telah menjadi tanaman endemik di Jogja sejak dahulu.

"Yang pertama itu kalau gayam dimaknai ngayomi, itu kan teduh sifatnya. Sifat tanamannya itu meneduhi yang di bawahnya. Kalau yang asam itu permainan kata juga, itu nengsemake, itu bisa dimaknai semacam menyenangkan, membuat tenang. Tidak heran juga tanaman asam itu bagi orang Jogja dapat ditemui di makanan atau masakan, bahkan jamu ada yang menggunakan asam, itu menandakan bahwa tanaman asam ini sudah menjadi bagian bagi masyarakat Jawa," ujar Galih saat dihubungi detikJogja, Rabu (20/9/2023).

Galih menilai kedua pohon ini dipilih sebagai upaya mengembalikan tanaman-tanaman yang memiliki filosofi tinggi khususnya bagi Jogja. Penanaman jenis ini dilakukan ketika ada renovasi malioboro untuk membuat trotoar bagi pejalan kaki.

"Kalau tanaman asam di Jalan Malioboro, dulu kan masih trotoar, baru ditanami ketika ada projek sumbu filosofi yang baru saja disahkan. Kemudian besar ingin mengembalikan lagi tanaman-tanaman yang mempunyai filosofi sangat tinggi dan itu diletakkan di Malioboro. Kalau kita lihat tanamannya di Malioboro itu belum terlalu tua," jelasnya.

Pohon asam jawa yang jadi perindang di Jalan Malioboro Jogja. Foto diambil Rabu (20/9/2023). Foto: Anandio Januar/detikJogja

Galih berharap pohon gayam dan asam jawa yang dijadikan bagian dari warisan budaya dunia ini menjadi pengingat bagi warga untuk menjaga lingkungan. Dia berharap generasi muda bisa sadar dan peduli dengan budayanya.

"Kalau harapan saya, ini kan sudah diakui dunia tentang filosofi yang lahir dari Jogja, harapannya adalah baik generasi yang sepuh maupun generasi muda muncul kesadaran kembali untuk mempelajari lingkungan sekitar, untuk menghargai lingkungan kehidupan," harapnya.

Tentang Pohon Asam Jawa dan Gayam

Terpisah, Dosen Dendrologi Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan UGM, Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. (46), menjelaskan pohon asam jawa mudah dikenali dari buah polongnya yang berwarna cokelat. Daunnya termasuk tipe majemuk menyirip dengan anak daun yang kecil, rapat, dan lembut sehingga membentuk tajuk berbentuk bulat dengan kerapatan sedang hingga berat.

"Selain itu, pohon asam jawa nampak indah dari batangnya yang beralur seperti membentuk aliran sungai kecil di permukaan kulitnya. Perpaduan warnanya antara cokelat muda dan coklat tua. Kadang semakin kehitam-hitaman dengan alurnya yang nampak jelas," jelas Aus kepada detikJogja, Kamis (21/9).

Selengkapnya di halaman berikut.




(/sip)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork