Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Senin (17/11/2025) pukul 12.05 WIB, daging sapi meroket naik. Adapun daging sapi kualitas satu naik dari Rp 140.000 menjadi Rp 145.000 per kilogram alias 3.57%.
Senada, daging sapi kualitas 2 naik 5.000 rupiah, tercatat jadi Rp 137.500 dari sebelumnya Rp 132.500/kg. Kenaikan daging sapi juga dibarengi daging ayam ras yang ngegas dari Rp 34.750 menjadi Rp 35.750 sekilo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tingkat nasional, satu kilogram daging sapi kualitas 1 rata-ratanya dibanderol Rp 141.400. Adapun kualitas 2-nya di angka Rp 133.250.
Bersama daging sapi dan ayam, tiga varian cabai di Kota Jogja kompak naik. Cabai merah keriting naik dari Rp 51.250 menjadi Rp 52.500. Rawit hijau yang kemarin Jumat jeblok jadi Rp 25.750, melambung hari ini menembus level Rp 28.000 sekilo.
Cabai rawit merah di sisi lain meneruskan tren kenaikan harganya, kali ini dari Rp 32.500 menjadi Rp 35.000. Angka ini didapat dari harga rata-rata di Pasar Beringharjo dan Kranggan.
Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 17 November 2025 dapat detikers simak via poin-poin berikut.
Harga Sembako Jogja 17 November 2025 Versi PIHPS
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi khusus, waktu update data final mungkin lebih lama.
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 42.000/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 63.750/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 51.250 menjadi Rp 52.500/kg
- Cabai rawit hijau: Naik dari Rp 25.750 menjadi Rp 28.000/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 32.500 menjadi Rp 35.000/kg
- Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 34.750 menjadi Rp 35.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Naik dari Rp 140.000 menjadi Rp 145.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Naik dari Rp 132.500 menjadi Rp 137.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Faktor Produksi (Internal)
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
2. Faktor Distribusi (Internal)
Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.
3. Faktor Sumber Pasokan (Internal)
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran (Eksternal)
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.
5. Faktor Jumlah Pesaing (Eksternal)
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 17 November 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/ams)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Gus Elham soal Viral Video Cium Anak di Panggung
Polemik Dosen UGM Minta Naik Pangkat Berujung Dibebastugaskan
Museum Soeharto Gelar Doa Bersama Jelang Pengumuman Gelar Pahlawan