Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.
Data Panel Harga Bapanas pada Rabu (22/10/2025) pukul 11.57 WIB hanya menyoroti penurunan harga cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Ada pula bahan pangan yang naik di kisaran ratusan Rupiah.
Cabai merah keriting turun dari Rp 48.714 menjadi Rp 46.571 per kilogram hari ini. Angka tersebut jauh lebih rendah ketimbang harga tertinggi cabai merah keriting Oktober yang berada di level Rp 54.143.
Di sisi lain, cabai rawit merah terlihat melanjutkan tren penurunan harganya yang dimulai secara bertahap sejak 7 Oktober lalu, ketika harganya masih Rp 36.429. Hari ini, harganya turun dari Rp 27.143 menjadi Rp 26.857 per kilogram, turun kurang lebih 26 persen ketimbang titik tertinggi per 7 Oktober lalu.
Kemarin turun, daging ayam ras kembali mengalami kemerosotan hari ini. Tercatat, angkanya berubah dari Rp 36.167 menjadi Rp 35.667 per kilogram. Senada, telur ayam ras juga turun dari Rp 30.750 menjadi Rp 30.000/kg.
Daftar lengkap perubahan harga bahan pokok Jogja versi Bapanas dapat detikers simak di bawah ini.
Perubahan Harga Sembako Jogja 22 Oktober Versi Bapanas
Informasi lengkap perubahan harga sembako Jogja 22 Oktober 2025 versi Bapanas adalah:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.913/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 32.286 menjadi Rp 32.714/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 29.286 menjadi Rp 29.429/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 48.714 menjadi Rp 46.571/kg
- Cabai merah besar: Rp 50.714/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 27.143 menjadi Rp 26.857/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 36.167 menjadi Rp 35.667/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 30.750 menjadi Rp 30.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.091/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.714 menjadi Rp 17.143/liter
- Minyakita: Rp 15.820/liter
- Tepung terigu curah: Naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.286/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Perubahan Harga Sembako Jogja 22 Oktober 2025 Versi PIHPS
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pukul 12.11 WIB, hanya cabai rawit merah saja yang turun harga. Bahan pokok tersebut turun dari Rp 31.000 menjadi Rp 29.750 per kilogram. Sebagai perbandingan, rata-rata harga cabai rawit merah di seluruh Indonesia hari ini adalah Rp 42.650 per kilogram.
- Berikut informasi lengkap perubahan harganya:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.500/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 54.250/kg
- Cabai merah keriting: Rp 50.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 27.250/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 31.000 menjadi Rp 29.750/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 37.000/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 30.750/kg
Perlu dicatat, data final Bapanas dan PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Rabu, 22 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
Simak Video "Video: Beda Harga Sembako di Indonesia Vs Jerman"
(par/ams)